Ilmu Tasawuf: Cabang Keilmuan, Dasar dan Bentuk Ajarannya
Selasa, 27 Desember 2022 - 10:39 WIB
Para sufi beranggapan bahwa ibadah yang diselenggarakan dengan cara formal belum dianggap memuaskan karena belum memenuhi kebutuhan spiritual kaum sufi.
Dengan demikian, maka tampaklah jelas bahwa ruang lingkup ilmu tasawuf itu adalah hal-hal yang berkenaan dengan upaya-upaya/cara-cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang bertujuan untuk memperoleh suatu hubungan khusus secara langsung dari Tuhan.
Semangat Islam
Eep Sopawana Nurdin dalam buku Pengantar Ilmu Tasawuf mengatakan para ahli menyepakati bahwa tasawuf adalah moralitas yang berasaskan Islam.
Sedangkan Rivay Siregar dalam "Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo Sufisme" mengartikan, tasawuf dalam definisi tersebut memiliki prinsip yang bermakna moral dan semangat Islam karena berbagai aspek ajaran Islam adalah prinsip moral.
Dijelaskan lebih lanjut, tasawuf akan membina manusia agar memiliki mental utuh dan tangguh. Tasawuf mengajarkan bagaimana cara manusia agar menjadi insan yang berbudi luhur, baik sebagai makhluk sosial maupun hamba dalam hubungannya dengan Allah SWT.
Dalam pendapat lain, ada yang mengartikan tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan tentang cara menyucikan jiwa dan menjernihkan akhlak serta membangun lahir dan batin untuk mencapai ketenangan abadi.
Sejumlah ulama seperti Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, tasawuf tak lebih dari etika Islam. Dalam hal ini, tujuan tasawuf adalah sama dengan tugas Rasulullah SAW, "Tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang luhur." (HR Al Baihaqi).
Cabang Keilmuan
H Abdul Rahman dalam buku "Hakikat Ilmu Tasawuf" menyebutkan bahwa para ahli tasawuf membagi jenis-jenis tasawuf menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi adalah pendekatan rasio. Sebab, tasawuf jenis ini menggunakan bahan kajian atau pemikiran yang terdapat di kalangan para filosof, seperti filsafat tentang Tuhan, manusia, dan hubungan di antara keduanya.
2. Tasawuf Amali
Tasawuf amali adalah tasawuf yang menggunakan pendekatan amaliah. Contohnya wirid dan zikir dijaharkan yang selanjutnya mengambil bentuk tarekat (jalan menuju kebenaran dalam tasawuf).
3. Tasawuf Akhlaki
Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang menggunakan pendekatan takhalli (pembebasan diri dari sifat tercela), tahalli (mengisi diri dengan sikap terpuji), dan tajalli (penghayatan rasa ke-Allah-an).
Tasawuf jenis ini fokus pada perbaikan akhlak dengan metode-metode tertentu yang telah dirumuskan. Contohnya menghindarkan diri dari akhlak tercela (madzumah) sekaligus mewujudkan akhlak terpuji (mahmudah).
Dengan demikian, maka tampaklah jelas bahwa ruang lingkup ilmu tasawuf itu adalah hal-hal yang berkenaan dengan upaya-upaya/cara-cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang bertujuan untuk memperoleh suatu hubungan khusus secara langsung dari Tuhan.
Semangat Islam
Eep Sopawana Nurdin dalam buku Pengantar Ilmu Tasawuf mengatakan para ahli menyepakati bahwa tasawuf adalah moralitas yang berasaskan Islam.
Sedangkan Rivay Siregar dalam "Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo Sufisme" mengartikan, tasawuf dalam definisi tersebut memiliki prinsip yang bermakna moral dan semangat Islam karena berbagai aspek ajaran Islam adalah prinsip moral.
Dijelaskan lebih lanjut, tasawuf akan membina manusia agar memiliki mental utuh dan tangguh. Tasawuf mengajarkan bagaimana cara manusia agar menjadi insan yang berbudi luhur, baik sebagai makhluk sosial maupun hamba dalam hubungannya dengan Allah SWT.
Dalam pendapat lain, ada yang mengartikan tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan tentang cara menyucikan jiwa dan menjernihkan akhlak serta membangun lahir dan batin untuk mencapai ketenangan abadi.
Sejumlah ulama seperti Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan, tasawuf tak lebih dari etika Islam. Dalam hal ini, tujuan tasawuf adalah sama dengan tugas Rasulullah SAW, "Tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang luhur." (HR Al Baihaqi).
Cabang Keilmuan
H Abdul Rahman dalam buku "Hakikat Ilmu Tasawuf" menyebutkan bahwa para ahli tasawuf membagi jenis-jenis tasawuf menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi adalah pendekatan rasio. Sebab, tasawuf jenis ini menggunakan bahan kajian atau pemikiran yang terdapat di kalangan para filosof, seperti filsafat tentang Tuhan, manusia, dan hubungan di antara keduanya.
2. Tasawuf Amali
Tasawuf amali adalah tasawuf yang menggunakan pendekatan amaliah. Contohnya wirid dan zikir dijaharkan yang selanjutnya mengambil bentuk tarekat (jalan menuju kebenaran dalam tasawuf).
3. Tasawuf Akhlaki
Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang menggunakan pendekatan takhalli (pembebasan diri dari sifat tercela), tahalli (mengisi diri dengan sikap terpuji), dan tajalli (penghayatan rasa ke-Allah-an).
Tasawuf jenis ini fokus pada perbaikan akhlak dengan metode-metode tertentu yang telah dirumuskan. Contohnya menghindarkan diri dari akhlak tercela (madzumah) sekaligus mewujudkan akhlak terpuji (mahmudah).
Baca Juga