Kekayaan Nabi Muhammad SAW Capai Triliunan, Beliau Tetap Hidup Sederhana
loading...
A
A
A
Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam (SAW) adalah sosok teladan dalam segala hal. Tidak hanya menjadi contoh dalam urusan ibadah dan akhlak, beliau juga panutan dalam hal ekonomi.
Sejak kecil beliau dikenal sebagai pedagang sukses berkat kejujuran dan keadilannya. Tak banyak diketahui umat muslim bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang berkecukupan, bahkan bisa disebut sebagai orang kaya raya.
Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq menceritakan sisi lain Nabi Muhammad SAW yang jarang diketahui. Menukil keterangan Syaikh Abdul Fattah Salman dalam kitabnya "Amwalun Nabi Kasban wa Infaqan wa Tauritsan" disebutkan beberapa data yang menjadi bukti kuat bahwa Rasulullah SAW adalah orang kaya.
Kalau dalam riwayat kehidupannya beliau dikatakan penuh kekurangan, itu bukan karena beliau dalam keadaan miskin. Bamun karena Rasulullah SAW memilih untuk zuhud dan hidup sederhana.
Sisi kekayaan Nabi Muhammad ﷺ perlu dibuka dan diketahui umat agar ajaran dan keteladanan diri Rasulullah bisa dipahami secara utuh. Sebab, terkadang kemiskinan Nabi "dieksploitasi" sedemikian rupa, sehingga menjadikan pembenaran sebagian orang untuk tidak memiliki kesungguhan dalam berkarya.
Bermalas-malasan, dan pada akhirnya menjadikan umat ini lemah dari sisi amal harta. Akhirnya, ketika kekayaan dan sumber penopang ekonomi lainnya dikuasai oleh pihak lain, dakwah pun menjadi lemah dan umat menjadi pihak yang kalah.
Beriku jumlah kekayaan Nabi Muhammad SAW yang mencapai Triliunan Rupiah:
1. Waqaf Nabi Muhammad SAW
Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa di antara bukti kekayaan Nabi Muhamma ﷺ adalah total waqaf tanah beliau shalallahu'alaihi wassalam yang tetap terjaga setelah beliau meninggal.
Waqaf yang ditinggalkan beliau ada 15 bidang tanah dengan harga jualnya masing-masing 25,5 Kg emas. Jadi totalnya 15 x 25,5 Kg = 385,5 Kg. Jika dirupiahkan, dengan asumsi harga emas satu juta rupiah pergramnya, maka total nilai waqaf Rasulullah SAW adalah Rp 385.500.000.000.
2. Pendapatan Nabi Muhammad SAW
Adapun hasil pendapatan beliau diperoleh dari dari ghanimah, fai, hadiah, warisan dan lainnya. Jika ditaksir, jumlahnya mencapai 1.216.346 gram emas, atau senilai Rp1,2 Triliun.
Sebagian rinciannya dalam wujud unta 5.700 ekor; kambing 10.640 ekor; 11.000 Dinar; 260.000 Dirham; 800 uqiyah perak; 300 baju besi; 210 perisai; 12.000 watsaq kurma dan lainnya.
3. Biaya Hidup dan Nafkah Keluarga
Berikutnya kekayaan Nabi Muhammad ﷺ adalah besarnya biaya kehidupan yang dikeluarkan beliau untuk diri beliau sendiri, umahatul mukminin, anak-anak dan ada ratusan ahlussufah di masjid Nabawi yang beliau tanggung pembiayaannya.
Dalam kitab tersebut setelah dihitung menyentuh angka perkiraan mencapai 1.251.601 gram emas. Sebuah nilai yang sangat besar untuk kehidupan dalam kurun waktu 10 tahunan.
4. Aset Rumah
Rumah Nabi Muhammad ﷺ sering digambarkan berukuran sangat kecil. Padahal kenyataannya rumah beliau tidak hanya memiliki ruang tamu, kamar tidur dan juga dapur. Namun juga dimungkinkan punya ruangan lainnya karena beliau memiliki peralatan pribadi dan juga ruang penyimpanan harta baitul mal yang dikelola oleh umahatul mukminin.
Pada masa Muawiyah beliau membeli rumah Shafiyah dengan harga 100.000 Dirham. Muawiyah juga membeli rumah Aisyah dengan harga 200.000 Dirham. Berarti satu rumahnya senilai sekitar 15 Milyar. Dan Rasulullah ﷺ memiliki 9 rumah.
Masih banyak hal lain yang disebutkan dalam kitab tersebut. Termasuk nilai sedekah dan hadiah Nabi Muhammad ﷺ yang juga sangat fantastis nilainya. Beliau adalah orang paling dermawan.
Dalam satu riwayat dari Ibnu Abbas radiyallahu 'anhuma disebutkan:
كَانَ النَّبِيُّ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِيْ رَمَضَانَ، حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ وَكَانَ جِبْرِيْلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَكَانَ رَسُوْلُ الله حِيْنَ يَلْقَاهُ أَجْوَدَ بِالخَيْرِ مِن الرِّيْحِ المُرْسَلَةِ
Artinya: "Nabi shollallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang sangat dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan padanya Al-Qur'an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan padanya Al-Qur'an. Rasulullah ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Sejak kecil beliau dikenal sebagai pedagang sukses berkat kejujuran dan keadilannya. Tak banyak diketahui umat muslim bahwa Nabi Muhammad SAW adalah orang yang berkecukupan, bahkan bisa disebut sebagai orang kaya raya.
Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq menceritakan sisi lain Nabi Muhammad SAW yang jarang diketahui. Menukil keterangan Syaikh Abdul Fattah Salman dalam kitabnya "Amwalun Nabi Kasban wa Infaqan wa Tauritsan" disebutkan beberapa data yang menjadi bukti kuat bahwa Rasulullah SAW adalah orang kaya.
Kalau dalam riwayat kehidupannya beliau dikatakan penuh kekurangan, itu bukan karena beliau dalam keadaan miskin. Bamun karena Rasulullah SAW memilih untuk zuhud dan hidup sederhana.
Sisi kekayaan Nabi Muhammad ﷺ perlu dibuka dan diketahui umat agar ajaran dan keteladanan diri Rasulullah bisa dipahami secara utuh. Sebab, terkadang kemiskinan Nabi "dieksploitasi" sedemikian rupa, sehingga menjadikan pembenaran sebagian orang untuk tidak memiliki kesungguhan dalam berkarya.
Bermalas-malasan, dan pada akhirnya menjadikan umat ini lemah dari sisi amal harta. Akhirnya, ketika kekayaan dan sumber penopang ekonomi lainnya dikuasai oleh pihak lain, dakwah pun menjadi lemah dan umat menjadi pihak yang kalah.
Beriku jumlah kekayaan Nabi Muhammad SAW yang mencapai Triliunan Rupiah:
1. Waqaf Nabi Muhammad SAW
Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa di antara bukti kekayaan Nabi Muhamma ﷺ adalah total waqaf tanah beliau shalallahu'alaihi wassalam yang tetap terjaga setelah beliau meninggal.
Waqaf yang ditinggalkan beliau ada 15 bidang tanah dengan harga jualnya masing-masing 25,5 Kg emas. Jadi totalnya 15 x 25,5 Kg = 385,5 Kg. Jika dirupiahkan, dengan asumsi harga emas satu juta rupiah pergramnya, maka total nilai waqaf Rasulullah SAW adalah Rp 385.500.000.000.
2. Pendapatan Nabi Muhammad SAW
Adapun hasil pendapatan beliau diperoleh dari dari ghanimah, fai, hadiah, warisan dan lainnya. Jika ditaksir, jumlahnya mencapai 1.216.346 gram emas, atau senilai Rp1,2 Triliun.
Sebagian rinciannya dalam wujud unta 5.700 ekor; kambing 10.640 ekor; 11.000 Dinar; 260.000 Dirham; 800 uqiyah perak; 300 baju besi; 210 perisai; 12.000 watsaq kurma dan lainnya.
3. Biaya Hidup dan Nafkah Keluarga
Berikutnya kekayaan Nabi Muhammad ﷺ adalah besarnya biaya kehidupan yang dikeluarkan beliau untuk diri beliau sendiri, umahatul mukminin, anak-anak dan ada ratusan ahlussufah di masjid Nabawi yang beliau tanggung pembiayaannya.
Dalam kitab tersebut setelah dihitung menyentuh angka perkiraan mencapai 1.251.601 gram emas. Sebuah nilai yang sangat besar untuk kehidupan dalam kurun waktu 10 tahunan.
4. Aset Rumah
Rumah Nabi Muhammad ﷺ sering digambarkan berukuran sangat kecil. Padahal kenyataannya rumah beliau tidak hanya memiliki ruang tamu, kamar tidur dan juga dapur. Namun juga dimungkinkan punya ruangan lainnya karena beliau memiliki peralatan pribadi dan juga ruang penyimpanan harta baitul mal yang dikelola oleh umahatul mukminin.
Pada masa Muawiyah beliau membeli rumah Shafiyah dengan harga 100.000 Dirham. Muawiyah juga membeli rumah Aisyah dengan harga 200.000 Dirham. Berarti satu rumahnya senilai sekitar 15 Milyar. Dan Rasulullah ﷺ memiliki 9 rumah.
Masih banyak hal lain yang disebutkan dalam kitab tersebut. Termasuk nilai sedekah dan hadiah Nabi Muhammad ﷺ yang juga sangat fantastis nilainya. Beliau adalah orang paling dermawan.
Dalam satu riwayat dari Ibnu Abbas radiyallahu 'anhuma disebutkan:
كَانَ النَّبِيُّ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِيْ رَمَضَانَ، حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ وَكَانَ جِبْرِيْلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ القُرْآنَ، فَكَانَ رَسُوْلُ الله حِيْنَ يَلْقَاهُ أَجْوَدَ بِالخَيْرِ مِن الرِّيْحِ المُرْسَلَةِ
Artinya: "Nabi shollallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang sangat dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan padanya Al-Qur'an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan padanya Al-Qur'an. Rasulullah ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
(rhs)