Mengenal Buraq, Hewan Tunggangan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Miraj

Sabtu, 25 Februari 2023 - 22:36 WIB
loading...
Mengenal Buraq, Hewan Tunggangan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Miraj
Keistimewaan Buraq sekali melangkah dapat menempuh jarak sejauh matanya memandang. Kecepatannya sangat dahsyat seperti cahaya. Foto/ilustrasi
A A A
Buraq (البراق) adalah hewan tunggangan Nabi Muhammad SAW saat perjalanan Isra Miraj dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa Palestina hingga ke naik ke Sidratul Muntaha. Buraq merupakan wan tunggangan para Anbiya.

Isra Miraj merupakan peristiwa agung yang selalu diperingati umat Islam setiap tahunnya. Lewat peristiwa ini Allah menurunkan perintah sholat 5 waktu kepada Rasulullah SAW yang kini menjadi kewajiban bagi setiap muslim.

Dalam perjalanan Isra Miraj, Rasulullah SAW menempuh perjalanan luar biasa ditemani Malaikat Jibril dan seekor hewan istimewa yang merupakan kendaraan para Anbiya, Buraq.

Seperti apakah gambaran Buraq ? Dalam riwayat disebut bahwa Buraq adalah hewan yang sangat yang indah berpelana dan bertali kekang. Buraq berwarna putih, lebih tinggi dari keledai dan lebih kecil dari baghal (hasil perkawinan antara kuda dan keledai). Langkahnya sejauh mata memandang, memiliki dua telinga yang panjang.

Apabila mendaki gunung maka terangkat lebih tinggi kaki belakangnya, dan jika dia turun maka terangkat lebih tinggi kaki depannya. Buraq memiliki dua sayap di bagian pinggulnya yang membantu kakinya agar lebih cepat.

Dikisahkan, pada saat Rasulullah SAW ingin menaikinya, Buraq sempat berontak. Lalu Jibril meletakkan tangan ke Buraq sembari berkata: "Tidakkah kau malu wahai Buraq! Demi Allah tidak ada yang menaikimu seorang makhluk yang lebih mulia darinya." Maka Buraq pun tenang dan merasa malu sehingga keringatnya membasahi tubuhnya, lantas Rasulullah pun menaikinya. Buraq adalah kendaraan para Anbiya sebelum Rasulullah SAW.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa Buraq memiliki kecepatan tinggi atau secepat kilat ketika bergerak.

عَنْ أَنَسٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِالْبُرَاقِ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ مُسْرَجًا مُلْجَمًا لِيَرْكَبَهُ، فَاسْتَصْعَبَ عَلَيْهِ، فَقَالَ لَهُ جِبْرِيلُ: مَا يَحْمِلُكَ عَلَى هَذَا؟ فَوَاللَّهِ مَا رَكِبَكَ قَطُّ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنْهُ. قَالَ: فارفضَّ عَرَقًا.

Artinya: "Dari Anas radhiyallahu 'anhu, bahwa didatangkan kepada Nabi Muhammad SAW hewan Buraq di malam melakukan Isra. Buraq itu telah diberi pelana dan tali kendali untuk dinaiki Nabi, tetapi Buraq sulit untuk dinaiki. Maka Jibril berkata kepadanya, "Apakah yang mendorongmu bersikap demikian? Demi Allah, tiada seorang pun yang menaikimu lebih dimuliakan oleh Allah dari pada orang ini." Setelah itu Buraq mengucurkan keringatnya.

Mengenai wujudnya, Rasulullah SAW bersabda dalam satu Hadis dari Anas bin Malik.

رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ، يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ، فَرَكِبْتُهُ فَسَارَ بِي حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ، فَرَبَطْتُ الدَّابَّةَ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ فِيهَا الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ دَخَلْتُ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ

Artinya: "Didatangkan kepadaku Buraq, yaitu seekor hewan yang berwarna putih; tubuhnya lebih tinggi dari keledai, tetapi lebih rendah dari begal. Ia meletakkan kedua kaki depannya di ufuk batas jangkauan penglihatannya. Aku menaikinya dan Jibril membawaku berjalan hingga sampailah aku di Baitul Muqaddas. Lalu aku menambatkan hewan itu di lingkaran tempat para nabi biasa menambatkan hewan tunggangannya. Aku mema­suki masjid dan melakukan shalat dua rakaat di dalamnya, sesudah itu aku keluar."

Dahulu hewan Buraq ini merupakan tunggangan para Nabi sebelum Rasulullah SAW. Keistimewaan hewan ini yakni sekali melangkah dapat menempuh jarak jauh sejauh matanya memandang. Kecepatannya sangat dahsyat secepat cahaya.

Hal ini diungkapkan oleh Prof Agus Purwanto, guru besar teori fisika di Institut Teknologi Sepuluh November. Cahayanya diketahui oleh ilmuwan dan diidentifikasi bahwa kecepatan cahaya yang dimiliki buraq sama 300.000 km/detik.

"Sehingga jika cahaya ini melingkar mengelilingi bumi, maka satu detik ini bisa mengelilingi bumi sekitar 6 sampai 7 kali,” ungkap Guru Besar Teori Fisika ITS ini dalam kajian Online Memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8110 seconds (0.1#10.140)