Mengerikan! Beginilah Keadaan Pelaku Riba di Neraka
loading...
A
A
A
Akibat Memakan Riba
1. Allah tidak menerima sedekah, infaq, dan zakat yang dikeluarkan dari harta riba.
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thayyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thayyib (baik)". (HR Muslim no. 1015).Yang dimaksud dengan Allah tidak menerima selain dari yang thayyib (baik) telah disebutkan maknanya dalam hadits tentang sedekah.
Ada seorang khalifah yang bertanya kepada seorang yang gila. Wahai engkau, bolehkah aku bertanya? Silakan. Jika aku memiliki harta yang ada bunga itu haram tapi saya mengeluarkan untuk sedekah bagaimana hukumnya? Kata seorang yang gila ini, engkau mempunyai harta yang riba itu haram, kalau kau sedekahkan berpahala sehingga berkurang dosamu.
Kata Imam Abu Hanifah ini orang cerdas. Dia punya harta riba itu dosa dan dia keluarkan karena berpikir mendapat pahala sehingga berkurang dosanya. Padahal sedekahnya itu tidak diterima karena Allah hanya menerima segala sesuatu yang thayyib (baik).
2. Doa Pemakan Riba Sulit Terkabul.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW menceritakan:"Ada seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa:
يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
"Wahai Rabbku, wahai Rabbku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan doanya?" (HR Muslim no. 1014)
3. Memakan Riba Membuat Hati Keras.
Allah Ta'ala berfirman:
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka". (QS Al-muthaffifin: 14)
Makna ayat di atas diterangkan dalam hadits berihkut. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:"Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan "ar-raan" yang Allah sebutkan dalam firman-nya (yang artinya), ‘sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka". (HR Tirmidzi No. 3334; Ibnu Majah No. 4244. Al-hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
4. Badan yang Tumbuh dari Harta Haram Berhak Disentuh Api Neraka.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menasehati Ka'ab bin Ujrah radhiyallaahu 'anhu:
يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَوْلَى بِهِ
"Wahai Ka'ab bin Ujrah, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka". (HR Tirmidzi No. 614. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Demikian ancaman mengerikan bagi pelaku riba . Alangkah baiknya mereka bertaubat sebelum terlambat karena sesungguhnya nikmat maksiat hanya sesaat, dan nikmat ketaatan akan membahagiakan dunia dan akhirat.Mudah-mudahan Allah memberikan kita hidayah dan taufiq, menjauhkan kita dari riba , dan memuliakan kita dunia dan akhirat. ( )
Wallahu Ta'ala A'lam
1. Allah tidak menerima sedekah, infaq, dan zakat yang dikeluarkan dari harta riba.
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thayyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang thayyib (baik)". (HR Muslim no. 1015).Yang dimaksud dengan Allah tidak menerima selain dari yang thayyib (baik) telah disebutkan maknanya dalam hadits tentang sedekah.
Ada seorang khalifah yang bertanya kepada seorang yang gila. Wahai engkau, bolehkah aku bertanya? Silakan. Jika aku memiliki harta yang ada bunga itu haram tapi saya mengeluarkan untuk sedekah bagaimana hukumnya? Kata seorang yang gila ini, engkau mempunyai harta yang riba itu haram, kalau kau sedekahkan berpahala sehingga berkurang dosamu.
Kata Imam Abu Hanifah ini orang cerdas. Dia punya harta riba itu dosa dan dia keluarkan karena berpikir mendapat pahala sehingga berkurang dosanya. Padahal sedekahnya itu tidak diterima karena Allah hanya menerima segala sesuatu yang thayyib (baik).
2. Doa Pemakan Riba Sulit Terkabul.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW menceritakan:"Ada seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa:
يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
"Wahai Rabbku, wahai Rabbku." Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan doanya?" (HR Muslim no. 1014)
3. Memakan Riba Membuat Hati Keras.
Allah Ta'ala berfirman:
كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka". (QS Al-muthaffifin: 14)
Makna ayat di atas diterangkan dalam hadits berihkut. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:"Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan "ar-raan" yang Allah sebutkan dalam firman-nya (yang artinya), ‘sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka". (HR Tirmidzi No. 3334; Ibnu Majah No. 4244. Al-hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
4. Badan yang Tumbuh dari Harta Haram Berhak Disentuh Api Neraka.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menasehati Ka'ab bin Ujrah radhiyallaahu 'anhu:
يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَوْلَى بِهِ
"Wahai Ka'ab bin Ujrah, sesungguhnya daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar dalam api neraka". (HR Tirmidzi No. 614. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Demikian ancaman mengerikan bagi pelaku riba . Alangkah baiknya mereka bertaubat sebelum terlambat karena sesungguhnya nikmat maksiat hanya sesaat, dan nikmat ketaatan akan membahagiakan dunia dan akhirat.Mudah-mudahan Allah memberikan kita hidayah dan taufiq, menjauhkan kita dari riba , dan memuliakan kita dunia dan akhirat. ( )
Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)