Khutbah Jumat Pertama: 7 Kemudahan di Bulan Ramadan

Jum'at, 24 Maret 2023 - 07:05 WIB
loading...
A A A
أُولَئِكَ الْعُصَاةُ أُولَئِكَ الْعُصَاةُ

"Mereka itu adalah orang yang durhaka. Mereka itu adalah orang yang durhaka." (HR Muslim No 1114)

Kesimpulannya, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata, "Yang lebih afdhal adalah yang paling mudah baginya saat safar. Jika dalam puasa terdapat bahaya, maka puasa dihukumi haram. Allah Ta'ala berfirman:

وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (QS. An-Nisa': 29).

Ayat ini menunjukkan bahwa jika ada bahaya, maka terlarang untuk melakukannya. (Syarh Al-Mumthi', 6: 328)

Kemudahan Ketiga
Bagi tiang sepuh (orang sudah tua renta) boleh tidak berpuasa dan diganti dengan fidyah. Allah Ta’ala berfirman:

وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ

"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin." (QS. Al-Baqarah: 184)

Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, "Orang sakit yang tidak diharapkan lagi kesembuhannya, maka dia boleh tidak berpuasa dan diganti dengan memberi makan kepada orang miskin bagi setiap hari yang ditinggalkan. Karena orang seperti ini disamakan dengan orang yang sudah tua." (Al-Mughni, 4: 396)

Kemudahan Keempat
Bagi wanita hamil dan menyusui kalau berat berpuasa, boleh tidak berpuasa dan puasanya tetap diqadha'. Qadha' ini tetap ada sebagaimana pendapat jumhur (kebanyakan ulama). Namun kalau berat karena utang puasa yang menumpuk -misal selama enam tahun punya tiga anak berturut-turut, ketika itu tentu sangat berat untuk diqadha', maka boleh diganti fidyah. Caranya, satu hari tidak puasa, mengeluarkan satu bungkus makanan.

Kemudahan Kelima
Wanita haidh masih boleh beribadah di bulan Ramadhan seperti yang boleh dilakukan:
1. Membaca Al-Qur'an asalkan tidak menyentuhnya langsung, bisa baca dari Al-Qur'an terjemahan atau menyentuh mushaf Al-Qur'an (yang murni bahasa Arab) dengan sarung tangan.
2. Membaca dzikir, sepakat ulama boleh.
3. Membaca doa juga boleh apalagi di bulan Ramadhan adalah waktu diijabahnya doa-doa.
4. Mencari malam Lailatul Qadar di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
5. Masuk masjid untuk mengikuti pengajian, meskipun sedang haidh. Menurut pendapat terkuat, wanita haidh masih boleh masuk masjid.

Ini lima hal dahulu yang dijelaskan mengenai kemudaah saat kita berpuasa dan menjalani amalan di bulan Ramadhan.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ


Khutbah II

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah pada nabi termulia dari para nabi dan rasul, yaitu kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, kepada keluarga dan seluruh sahabatnya. Amma Ba'du.

Ma'asyirol muslimin jama'ah shalat Jumat rahimani wa rahimakumullah!

Selanjutnya, Kemudahan Keenam di bulan Ramadhan:
Shalat malam tidak dibatasi jumlah rakaat, boleh dengan rakaat sedikit maupun banyak. Dalilnya:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – عَنْ صَلاَةِ اللَّيْلِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى »

"Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, ada seseorang yang bertanya pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau lantas menjawab, "Shalat malam itu dua rakaat salam, dua rakaat salam. Jika salah seorang di antara kalian khawatir masuk Shubuh, maka tutuplah dengan satu rakaat, maka itu jadi rakaat ganjil jadi penutup yang sebelumnya." (HR Bukhari No 990 dan Muslim No 749).

Kalau seandainya jumlah rakaat shalat tarawih dibatasi 11 rakaat, pasti dalam jawaban Rasul shallallahu 'alaihi wasallam di atas akan diberikan batasan.

Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah mengatakan, "Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah rakaat tertentu. Shalat malam adalah shalat nafilah (yang dianjurkan), termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit rakaat. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan banyak." (At-Tamhid, 21: 70)

Kemudahan Ketujuh
Boleh melakukan i'tikaf sunnah di bulan Ramadhan walau hanya sebentar, yang penting dilakukan di masjid. Allah Ta'ala menyebutkan tentang syari'at i'tikaf:

وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ

"Sedang kamu beri'tikaf dalam masjid." (QS. Al Baqarah: 187).
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1871 seconds (0.1#10.140)