Berhias Diri dengan Sifat Tawadhu'
loading...
A
A
A
Sebagai wanita saleha, kita harus menghargai suami, hindari komentar negatif yang tidak perlu ketika saatnya memberi masukan demi kemaslahatan bersama. Terimalah ia dengan segala kelebihan dan kekurangan yang bisa dibenahi bersama dengan bijak dan hikmah. Akuilah kelebihannya dengan proporsional meski kita kadang melakukan pengorbanan demi kebahagiaan bersama.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah orang beriman mendapat manfaat lebih baik setelah takwa kepada Allah daripada istri yang saleha yang bilamana suaminya memandang ia menyenangkan, bilamana memberi perintah ia menaatinya, bilamana memberinya jatah ia berbuat baik kepadanya, bilamana tidak hadir bersamanya ia memelihara kehormatan dirinya dan harta bendanya.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Keutamaan sifat tawadhu’ adalah, pertama menjadi sebab mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588).
Yang dimaksudkan di sini, Allah akan meninggikan derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan dirinya di tengah-tengah manusia, dan kedudukannya akhirnya semakin mulia. Sedangkan di akhirat, Allah akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya karena sifat tawadhu’nya di dunia (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16: 142)
Kedua, menjadi sebab adil, disayangi, dicintai di tengah-tengah manusia. Setiap orang, tentu saja akan semakin menyayangi orang yang rendah hati dan tidak menyombongkan diri. Itulah yang terdapat pada sisi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pernah bersabda,
وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
“Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat tawadhu’. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada yang lain.” (HR. Muslim) (Baca juga : Inilah Sifat Istri yang Dapat Mendatangkan Rezeki Bagi Suaminya )
Ketika seorang mampu menghadirkan tawadhu dalam dirinya, beragam kemaslahatan akan didapatkannya. Sebab, ketawadhuan bukanlah sesuatu yang hanya mengendap dalam hati. Ia akan memancar dalam sikap, tingkah laku, dan tutur kata. Begitupun dengan seorang istri atau wanita muslimah. Dengan sikap tawadhu' ini, maka kecantikannya semakin terpancar.
Wallahu A'lam
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah orang beriman mendapat manfaat lebih baik setelah takwa kepada Allah daripada istri yang saleha yang bilamana suaminya memandang ia menyenangkan, bilamana memberi perintah ia menaatinya, bilamana memberinya jatah ia berbuat baik kepadanya, bilamana tidak hadir bersamanya ia memelihara kehormatan dirinya dan harta bendanya.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Keutamaan sifat tawadhu’ adalah, pertama menjadi sebab mendapatkan kemuliaan di dunia dan akhirat. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588).
Yang dimaksudkan di sini, Allah akan meninggikan derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan dirinya di tengah-tengah manusia, dan kedudukannya akhirnya semakin mulia. Sedangkan di akhirat, Allah akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya karena sifat tawadhu’nya di dunia (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16: 142)
Kedua, menjadi sebab adil, disayangi, dicintai di tengah-tengah manusia. Setiap orang, tentu saja akan semakin menyayangi orang yang rendah hati dan tidak menyombongkan diri. Itulah yang terdapat pada sisi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau pernah bersabda,
وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَىَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلاَ يَبْغِى أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
“Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat tawadhu’. Janganlah seseorang menyombongkan diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada yang lain.” (HR. Muslim) (Baca juga : Inilah Sifat Istri yang Dapat Mendatangkan Rezeki Bagi Suaminya )
Ketika seorang mampu menghadirkan tawadhu dalam dirinya, beragam kemaslahatan akan didapatkannya. Sebab, ketawadhuan bukanlah sesuatu yang hanya mengendap dalam hati. Ia akan memancar dalam sikap, tingkah laku, dan tutur kata. Begitupun dengan seorang istri atau wanita muslimah. Dengan sikap tawadhu' ini, maka kecantikannya semakin terpancar.
Wallahu A'lam
(wid)