Ustaz Abe: Tantangan Pasca-Ramadan Bagi Kaum Muslim adalah Istiqomah
loading...
A
A
A
Setelah satu bulan penuh umat Islam menjalankan ibadah puasa Ramadan, tantangan yang mesti dihadapi ke depan adalah keistiqomahan dalam ketakwaan.
Menurut Ustaz Aris Budiarto yang akrab disapa dengan Ustaz Abe, ciri ketakwaan adalah munculnya konsistensi ibadah dan sifat-sifat baik dalam pergaulan sesama yang lebih baik daripada sebelum datangnya bulan Ramadan.
"Selama Ramadan kita digembleng dengan ibadah selama satu bulan, kita dididik disiplin, seperti shalat wajib di masjid dan salat-salat sunnah. Kita disiplin mengaji Al-Qur'an, serta ibadah lain, maka pasca Ramadhan, minimal kita bisa menjaga keistiqomahan menjalankan ibadah tersebut," kata Ustaz Aris Budiarto saat menyampaikan ceramah Halal bi Halal bertajuk "Pembelajaran Pasca Ramadhan Berlalu" di Musalla Bait Al Barokah, Bella Casa Residence, Depok, Sabtu (6/5/2023) malam.
Acara yang digelar Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Bait Al Barokah bersama Pengurus RW 08 dalam rangka sambung silaturahim dan ukhuwah jamaah Bait Al Barokah dan warga cluster Dahlia.
Ustadz Abe mengatakan, menjaga sikap istiqomah dalam beribadah merupakan tantangan yang kerap dialami setiap muslim. Nah, keistiqomahan itu dapat dibentuk dengan selalu mengingat kematian dan berada di lingkungan orang-orang yang selalu mengingatkan ibadah (berkumpul dengan orang shalih).
Kata Ustadz Abe, karakter takwa itu perlu dijaga secara istiqomah sampai kita meninggal dunia. Bertakwa itu tidak hanya berlaku selama ibadah Ramadan, tapi sampai kita meninggal dunia. Sebagaimana kata 'Tattaqun' dalam Al-Baqarah ayat 183 dapat bermakna Takwa yang berkelanjutan hingga masa depan sampai akhir usia kita.
"Kalau orang yang puasanya serius insya Allah akan mencapai derajat taqwa. Meski untuk mencapai hal itu dibutuhkan sikap konsisten. Namun hal itu biasanya susah dilakukan. Karena itu diperlukan sikap istiqomah," ujar Ustaz Abe.
Terkait ibadah pada bulan Ramadan, terdapat dua dimensi penting bagi manusia. Pertama, dimensi individu, yakni ibadah yang menyangkut hubungan langsung dengan Allah (hablumminallah).
Kedua, dimensi sosial. Ramadan mengajarkan kita diantaranya menjadi dermawan. Hal ini, tercernin dari pelajaran zakat yang ditunaikan orang Islam. Sikap berderma ini diharapkan akan menjadikan hubungan sosial (antar manusia) yang harmoni.
Ustaz Abe menegaskan, tujuan akhir Ramadan adalah memunculkan dan menguatkan sifat-sifat kebaikan pada diri manusia yang kita kenal dengan nama takwa. "Sehingga 11 bulan ke depan kita memiliki pola pikir baru yaitu setiap aspek aktivitas hidup kita diniatkan ibadah karena Allah, dengan cara yang diridhoi Allah dan menjadi hasil akhirnya diserahkan kepada Allah sebagai sifat Tawakkal," ujarnya.
Hal lain yang terbentuk juga, lanjut Ustaz Abe, kita menjadi manusia yang memiliki sifat terbaik dalam interaksi dengan orang lain. Kita menjadi lebih sabar, saling menghormati dan membantu, tenggang rasa, dan berprasangka baik.
Mengakhiri ceramahnya, Ustaz Abe mengajak jamaah untuk bersama-sama mengevaluasi diri. Apakah ibadah kita lebih baik paskaRamadhan.
"Yang paling bagus kalau kita bisa lebih baik dari ramadhan," katanya.
Sementara Ketua DKM Bait Al Barokah, M Aziz menekankan pentingnya memakmurkan masjid. Salah satunya, kata Aziz, melalui kolaborasi dengan pengurus RT RW dan warga setempat.
"Masjid tak hanya menjadi tempat ibadah, namun lebih dari itu menjadi episentrum multi kegiatan. Itu tantangan kita bersama," kata M Aziz.
Pengurus DKM bersama pengurus RT RW akan terus berikhtiar meningkatkan kolaborasi pada multi sektor. "Cita-cita memakmurkan masjid akan terwujud apabila ada kolaborasi lintas elemen," pungkasnya.
Menurut Ustaz Aris Budiarto yang akrab disapa dengan Ustaz Abe, ciri ketakwaan adalah munculnya konsistensi ibadah dan sifat-sifat baik dalam pergaulan sesama yang lebih baik daripada sebelum datangnya bulan Ramadan.
"Selama Ramadan kita digembleng dengan ibadah selama satu bulan, kita dididik disiplin, seperti shalat wajib di masjid dan salat-salat sunnah. Kita disiplin mengaji Al-Qur'an, serta ibadah lain, maka pasca Ramadhan, minimal kita bisa menjaga keistiqomahan menjalankan ibadah tersebut," kata Ustaz Aris Budiarto saat menyampaikan ceramah Halal bi Halal bertajuk "Pembelajaran Pasca Ramadhan Berlalu" di Musalla Bait Al Barokah, Bella Casa Residence, Depok, Sabtu (6/5/2023) malam.
Acara yang digelar Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Bait Al Barokah bersama Pengurus RW 08 dalam rangka sambung silaturahim dan ukhuwah jamaah Bait Al Barokah dan warga cluster Dahlia.
Ustadz Abe mengatakan, menjaga sikap istiqomah dalam beribadah merupakan tantangan yang kerap dialami setiap muslim. Nah, keistiqomahan itu dapat dibentuk dengan selalu mengingat kematian dan berada di lingkungan orang-orang yang selalu mengingatkan ibadah (berkumpul dengan orang shalih).
Kata Ustadz Abe, karakter takwa itu perlu dijaga secara istiqomah sampai kita meninggal dunia. Bertakwa itu tidak hanya berlaku selama ibadah Ramadan, tapi sampai kita meninggal dunia. Sebagaimana kata 'Tattaqun' dalam Al-Baqarah ayat 183 dapat bermakna Takwa yang berkelanjutan hingga masa depan sampai akhir usia kita.
"Kalau orang yang puasanya serius insya Allah akan mencapai derajat taqwa. Meski untuk mencapai hal itu dibutuhkan sikap konsisten. Namun hal itu biasanya susah dilakukan. Karena itu diperlukan sikap istiqomah," ujar Ustaz Abe.
Terkait ibadah pada bulan Ramadan, terdapat dua dimensi penting bagi manusia. Pertama, dimensi individu, yakni ibadah yang menyangkut hubungan langsung dengan Allah (hablumminallah).
Kedua, dimensi sosial. Ramadan mengajarkan kita diantaranya menjadi dermawan. Hal ini, tercernin dari pelajaran zakat yang ditunaikan orang Islam. Sikap berderma ini diharapkan akan menjadikan hubungan sosial (antar manusia) yang harmoni.
Ustaz Abe menegaskan, tujuan akhir Ramadan adalah memunculkan dan menguatkan sifat-sifat kebaikan pada diri manusia yang kita kenal dengan nama takwa. "Sehingga 11 bulan ke depan kita memiliki pola pikir baru yaitu setiap aspek aktivitas hidup kita diniatkan ibadah karena Allah, dengan cara yang diridhoi Allah dan menjadi hasil akhirnya diserahkan kepada Allah sebagai sifat Tawakkal," ujarnya.
Hal lain yang terbentuk juga, lanjut Ustaz Abe, kita menjadi manusia yang memiliki sifat terbaik dalam interaksi dengan orang lain. Kita menjadi lebih sabar, saling menghormati dan membantu, tenggang rasa, dan berprasangka baik.
Mengakhiri ceramahnya, Ustaz Abe mengajak jamaah untuk bersama-sama mengevaluasi diri. Apakah ibadah kita lebih baik paskaRamadhan.
"Yang paling bagus kalau kita bisa lebih baik dari ramadhan," katanya.
Sementara Ketua DKM Bait Al Barokah, M Aziz menekankan pentingnya memakmurkan masjid. Salah satunya, kata Aziz, melalui kolaborasi dengan pengurus RT RW dan warga setempat.
"Masjid tak hanya menjadi tempat ibadah, namun lebih dari itu menjadi episentrum multi kegiatan. Itu tantangan kita bersama," kata M Aziz.
Pengurus DKM bersama pengurus RT RW akan terus berikhtiar meningkatkan kolaborasi pada multi sektor. "Cita-cita memakmurkan masjid akan terwujud apabila ada kolaborasi lintas elemen," pungkasnya.
(rhs)