Isi Bulan Dzulhijjah dengan Kesibukan Membaca Al-Qur'an
loading...
A
A
A
Al-Quran akan menjadi ruh (penggerak) bagi kemajuan kehidupan manusia manakala selalu dibaca dan di-tadabburi makna yang terkandung dalam setiap ayatnya. Allah Ta'ala berfirman:
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
“Sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu dengan berkah agar mereka mentadabburkan ayat-ayatnya dan agar menjadi peringatan bagi orang-orang yang berakal.” (QS: Shad : 29).
3. Sibuk dalam menghafalkan Al-Quran
Al-Quran selain dibaca dan direnungkan juga perlu dihafalkan, dipindahkan dari tulisan ke dalam dada, karena hal itu merupakan ciri khas orang-orang yang diberi ilmu. Allah Ta'ala berfirman:
بَلْ هُوَ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ فِى صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَّا ٱلظَّٰلِمُونَ
”Sebenarnya Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada-dada orang-orang yang diberi ilmu, dan tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzolim.” (QS al-Ankabut : 49).
4. Sibuk dalam mengamal Al-Quran
Allah Ta'ala berfirman:
وَهَٰذَا كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ مُبَارَكٌ فَٱتَّبِعُوهُ وَٱتَّقُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS al-An’am : 155).
5.Sibuk dalam mengajarkan Al-Quran
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)
Kesibukan muslimah dengan Al-Qur'an ini akan menjamin Allah semakin mencintai hamba-Nya. Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan, Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia. “Para sahabat bertanya, Siapakah mereka ya Rasulullah? Nabi menjawab, Ahli Al-Quran, mereka adalah keluarga Allah SWT dan orang-orang dekat-Nya.” (HR Ahmad dan an-Nasa’i). (Baca juga : Inilah Tipe-tipe Wanita yang Tercantum dalam Al-Qur'an )
Semoga Allah Ta'ala membimbing kita perempuan muslimah agar dapat menyibukkan diri dengan Al-Qur'an ini, serta istiqamah dalam menyibukkan dengan Al-Quran hingga akhir hayat, sehingga layak disebut sebagai keluarga Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Wallahu A'lam.
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
“Sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu dengan berkah agar mereka mentadabburkan ayat-ayatnya dan agar menjadi peringatan bagi orang-orang yang berakal.” (QS: Shad : 29).
3. Sibuk dalam menghafalkan Al-Quran
Al-Quran selain dibaca dan direnungkan juga perlu dihafalkan, dipindahkan dari tulisan ke dalam dada, karena hal itu merupakan ciri khas orang-orang yang diberi ilmu. Allah Ta'ala berfirman:
بَلْ هُوَ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ فِى صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِـَٔايَٰتِنَآ إِلَّا ٱلظَّٰلِمُونَ
”Sebenarnya Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada-dada orang-orang yang diberi ilmu, dan tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzolim.” (QS al-Ankabut : 49).
4. Sibuk dalam mengamal Al-Quran
Allah Ta'ala berfirman:
وَهَٰذَا كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ مُبَارَكٌ فَٱتَّبِعُوهُ وَٱتَّقُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS al-An’am : 155).
5.Sibuk dalam mengajarkan Al-Quran
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)
Kesibukan muslimah dengan Al-Qur'an ini akan menjamin Allah semakin mencintai hamba-Nya. Bahkan dalam sebuah hadis disebutkan, Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia. “Para sahabat bertanya, Siapakah mereka ya Rasulullah? Nabi menjawab, Ahli Al-Quran, mereka adalah keluarga Allah SWT dan orang-orang dekat-Nya.” (HR Ahmad dan an-Nasa’i). (Baca juga : Inilah Tipe-tipe Wanita yang Tercantum dalam Al-Qur'an )
Semoga Allah Ta'ala membimbing kita perempuan muslimah agar dapat menyibukkan diri dengan Al-Qur'an ini, serta istiqamah dalam menyibukkan dengan Al-Quran hingga akhir hayat, sehingga layak disebut sebagai keluarga Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Wallahu A'lam.
(wid)