Asbabun Nuzul Maryam Ayat 64: Bukti Kekuasaan Allah SWT Pemilik Alam Semesta
loading...
A
A
A
Asbabun Nuzul surat Maryam berguna untuk meningkatkan keimanan seorang muslim. Surat Maryam surat tergolong surat Makkiyah yang disebut sebagai surat ke-19 dalam Al-Quran dan terdiri dari 98 ayat.
Ja'far bin Abi Thalib membacakan awal Surah Maryam kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya saat hijrah ke negeri Habsyi.
Surah ini dinamai Maryam karena mengisahkan kelahiran ajaib Isa AS dari Maryam, yang menjadi bukti keajaiban kekuasaan Allah karena ia melahirkan tanpa hubungan dengan seorang laki-laki sebelumnya.
Dalam surat Maryam, terdapat beberapa ayat yang memiliki Asbabun Nuzul , di antaranya ayat 64.
Latin: Wa maa natanazzalu illaa bi amri Rabbika lahuu maa baina aidiinaa wa maa khalfanaa wa maa baina zaalik; wa maa kaana Rabbuka nasiyyaa.
Artinya: Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali atas perintah Tuhanmu. Milik-Nya segala yang ada di hadapan kita, yang ada di belakang kita, dan segala yang ada di antara keduanya, dan Tuhanmu tidak lupa.
Asbabun Nuzul atau sebab turunnya surat Maryam ayat 64, Al - Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata “Rasulullah SAW berkata kepada Jibril, “ Apa yang membuatmu tidak mengunjungiku lebih dari apa yang selama ini engkau mengunjungiku?” Maka turunlah ayat, “Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.”
Ibu Abu Hatim meriwayatkan dari Ikrimah, ia mengatakan: Jibril selama empat puluh hari tidak turun. Kemudian Ikhrimah menuturkan hadits yang serupa, Shahih: At-Tirmidzi.
Ibnu Mardawih meriwayatkan dari Anas, ia berkata, “Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Jibril, “Kedudukan manakah yang paling dicintai Allah dan tanah manakah yang paling dibenci Allah?” Jibril menjawab, “Aku tidak tahu, hingga coba aku tanyakan.” Jibril turun tetapi melambat. Beliau kemudian berkata, “Engkau terlambat datang kepadaku sehingga aku menyangka engkau marah kepadaku.” Kemudian Jibril menjawab, “Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.”
Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasannya orang - orang Quraisy ketika bertanya tentang Ashab A-Kahfi, beliau diam selama lima belas malam tanpa mendapat wajtu dari Allah. Ketika Jibril turun, beliau berkata, “Engkau terlambat.” kemudian Ibnu Abbas menuturkan hadist tersebut.
Demikian ulasan mengenai asbabun nuzul surat Maryam ayat 64, semoga informasi ini dapat meningkatkan keimanan umat Muslim.
Wallahu A’lam
Ja'far bin Abi Thalib membacakan awal Surah Maryam kepada raja Najasyi dan pengikut-pengikutnya saat hijrah ke negeri Habsyi.
Surah ini dinamai Maryam karena mengisahkan kelahiran ajaib Isa AS dari Maryam, yang menjadi bukti keajaiban kekuasaan Allah karena ia melahirkan tanpa hubungan dengan seorang laki-laki sebelumnya.
Dalam surat Maryam, terdapat beberapa ayat yang memiliki Asbabun Nuzul , di antaranya ayat 64.
Asbabun Nuzul Surat Maryam Ayat 64
وَمَا نَتَنَزَّلُ اِلَّا بِاَمۡرِ رَبِّكَ ۚ لَهٗ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡنَا وَمَا خَلۡفَنَا وَمَا بَيۡنَ ذٰ لِكَ ۚ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا
Latin: Wa maa natanazzalu illaa bi amri Rabbika lahuu maa baina aidiinaa wa maa khalfanaa wa maa baina zaalik; wa maa kaana Rabbuka nasiyyaa.
Artinya: Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali atas perintah Tuhanmu. Milik-Nya segala yang ada di hadapan kita, yang ada di belakang kita, dan segala yang ada di antara keduanya, dan Tuhanmu tidak lupa.
Asbabun Nuzul atau sebab turunnya surat Maryam ayat 64, Al - Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata “Rasulullah SAW berkata kepada Jibril, “ Apa yang membuatmu tidak mengunjungiku lebih dari apa yang selama ini engkau mengunjungiku?” Maka turunlah ayat, “Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.”
Ibu Abu Hatim meriwayatkan dari Ikrimah, ia mengatakan: Jibril selama empat puluh hari tidak turun. Kemudian Ikhrimah menuturkan hadits yang serupa, Shahih: At-Tirmidzi.
Ibnu Mardawih meriwayatkan dari Anas, ia berkata, “Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Jibril, “Kedudukan manakah yang paling dicintai Allah dan tanah manakah yang paling dibenci Allah?” Jibril menjawab, “Aku tidak tahu, hingga coba aku tanyakan.” Jibril turun tetapi melambat. Beliau kemudian berkata, “Engkau terlambat datang kepadaku sehingga aku menyangka engkau marah kepadaku.” Kemudian Jibril menjawab, “Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu.”
Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasannya orang - orang Quraisy ketika bertanya tentang Ashab A-Kahfi, beliau diam selama lima belas malam tanpa mendapat wajtu dari Allah. Ketika Jibril turun, beliau berkata, “Engkau terlambat.” kemudian Ibnu Abbas menuturkan hadist tersebut.
Demikian ulasan mengenai asbabun nuzul surat Maryam ayat 64, semoga informasi ini dapat meningkatkan keimanan umat Muslim.
Wallahu A’lam
(wid)