Lepas Keberangkatan Calhaj, Menag Ingatkan Bijak Pakai Medsos dan Larang Bawa Jimat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 388 jemaah calon haji (calhaj) keberangkatan kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 01) berangkat menuju Mekkah pada Rabu (24/3/2023) dini hari. Keberangkatan perdana ini dilepas langsung oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Saat melepas para jamaah, Menag mengingatkan agar jemaah haji fokus beribadah dan melarang para jemaah untuk membawa segala bentuk jimat.
"Sebab di Arab Saudi sana bisa terkena pasal syirik, dan hukumannya berat," ungkap Menag, saat melepas jemaah haji di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (24/5/2023).
Menag juga meminta, agar para jemaah fokus dalam beribadah dan bijak dalam menggunakan media sosial selama ibadah berlangsung. Terlebih lagi sengaja membuat konten negatif dan diunggah ke media sosial.
"Jangan sembarangan membuat konten negatif saat berada di Haramain lalu diunggah di media sosial. Jadi sekali lagi saya pesan, fokus beribadah saja," tegas Menag.
Menag berharap jemaah dapat manfaatkan kesempatan beribadah haji ini dengan baik, sesuai kondisi fisiknya. Jika ada kesulitan dalam beribadah, jemaah dapat mengonsultasikan kepada para petugas pembimbing ibadah.
"Saya berharap, seluruh jemaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadah haji dengan baik, mendapat kemudahan dan kelancaran, serta kembali ke Tanah Air dengan selamat," katanya.
Kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan di Indonesia juga membuat jamaah haji harus bisa menyesuaikan diri, terutama pada suhu yang lebih ekstrem. Menag Yaqut memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan para petugas untuk memberikan layanan kesehatan bagi jemaah.
"Jangan sungkan untuk bertanya atau berkonsultasi jika ada keluhan terkait kesehatan. Telah disiapkan juga para petugas yang akan memberikan pelayanan, pelindungan, dan pembinaan kepada jemaah," pesan Menag.
Saat melepas para jamaah, Menag mengingatkan agar jemaah haji fokus beribadah dan melarang para jemaah untuk membawa segala bentuk jimat.
"Sebab di Arab Saudi sana bisa terkena pasal syirik, dan hukumannya berat," ungkap Menag, saat melepas jemaah haji di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (24/5/2023).
Menag juga meminta, agar para jemaah fokus dalam beribadah dan bijak dalam menggunakan media sosial selama ibadah berlangsung. Terlebih lagi sengaja membuat konten negatif dan diunggah ke media sosial.
"Jangan sembarangan membuat konten negatif saat berada di Haramain lalu diunggah di media sosial. Jadi sekali lagi saya pesan, fokus beribadah saja," tegas Menag.
Menag berharap jemaah dapat manfaatkan kesempatan beribadah haji ini dengan baik, sesuai kondisi fisiknya. Jika ada kesulitan dalam beribadah, jemaah dapat mengonsultasikan kepada para petugas pembimbing ibadah.
"Saya berharap, seluruh jemaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadah haji dengan baik, mendapat kemudahan dan kelancaran, serta kembali ke Tanah Air dengan selamat," katanya.
Kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan di Indonesia juga membuat jamaah haji harus bisa menyesuaikan diri, terutama pada suhu yang lebih ekstrem. Menag Yaqut memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan para petugas untuk memberikan layanan kesehatan bagi jemaah.
"Jangan sungkan untuk bertanya atau berkonsultasi jika ada keluhan terkait kesehatan. Telah disiapkan juga para petugas yang akan memberikan pelayanan, pelindungan, dan pembinaan kepada jemaah," pesan Menag.
(maf)