Muslim yang Menyebarkan Catur ke Seluruh Eropa

Minggu, 28 Mei 2023 - 18:13 WIB
loading...
Muslim yang Menyebarkan Catur ke Seluruh Eropa
Muslim bermain catur di Spanyol. Foto/Ilustrasi: quatr
A A A
Permainan catur memang sudah berusia lebih dari 1.500 tahun. Kendati demikian, permainan ini pertama kali diperkenalkan ke Eropa dalam bentuknya yang sekarang oleh Muslim yang di Semenanjung Iberia dsiebut sebagai bangsa Moor.

Laman Ancient Origins menyebut catur menyebar dari India ke dunia Arab dan diperkenalkan ke Spanyol oleh bangsa Moor. Dengan cepat menjadi populer dan menyapu pengadilan dan masyarakat Eropa.

Di Spanyol abad pertengahan, catur adalah permainan strategi dan kesabaran yang populer. Penyebutan tertulis pertama tentang catur di Spanyol berasal dari tahun 1010 M, dalam Perjanjian Katalonia.



Catur memang memiliki sejarah panjang, hingga berbagai negara mengklaim menciptakan permainan yang resmi dikategorikan sebagai olahraga pada 1999 ini.

Pada sebuah puisi Persia bertanggal tahun 600 masehi, permainan ini datang ke Persia dari India. Dahulu bernama Chaturaga, bidak-bidaknya terdiri atas lima prajurit, tiga prajurit berkuda, satu kereta, dan satu gajah.

Meski berasal dari India, bangsa Persia-lah yang menyempurnakan permainan catur modern seperti yang kita ketahui sekarang. Mereka menambahkan raja, fazin (penasehat), kuda, serta mengganti prajurit menjadi pion. Bahkan beberapa istilah catur modern berasal dari istilah yang digunakan pada catur Persia.

Kebanyakan istilah catur di Indonesia dan Bahasa Inggris-nya berbeda, kemungkinan besar karena dunia barat mengadaptasi istilah tersebut, sementara Indonesia menerjemahkannya secara literal.

Skak mat (Inggris: Checkmate) berasal dari kalimat ‘Shah mat’ yang berarti “Pemimpin telah tamat”, karena pemimpin Persia dipanggil Shah atau Syekh. Rook, atau disebut Benteng di Indonesia, berasal dari kata ‘rukh’, yang berarti kereta. Namun ada pula yang menyebut bidak tersebut mendapat namanya dari Roc, burung dalam cerita mitologi Persia.



Queen, meski berarti ratu, namun di dalam istilah catur adalah Menteri, adalah pion penasihat dalam percaturan Persia kuno. Bidak Gajah memiliki cerita menarik mengapa bidak tersebut bernama “Bishop” dan bukanlah “Elephant.”

Saat permainan ini mulai menyebar ke Eropa lewat Spanyol yang saat itu berada dalam kekuasaan Islam, orang Eropa tidak mengerti apa itu gajah, karena di Eropa saat itu tidak ada gajah. Namanya menjadi Bishop, atau uskup, karena bentuk bidaknya mirip dengan topi uskup.

Sebuah kisah menarik dituturkan oleh Stewart Gordon, pengarang The Game of Kings (Permainan Para Raja). Pada 1509, Diego Lopez, pelaut asal Portugal, sedang melakukan ekspedisi ke Malaka dan beristirahat sambil main catur.

Seorang Jawa datang mendekatinya dan mengenali permainan Lopez. Meski harus berkomunikasi lewat penterjemah, namun dua orang yang tempat asalnya adalah dua benua berbeda dapat memainkan permainan yang sama menunjukkan betapa luasnya persebaran permainan ini, jauh sebelum adanya internet.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1425 seconds (0.1#10.140)