Ikhfa Syafawi: Hukum Bacaan, Pengertian dan Contohnya
loading...
A
A
A
Berikut penjelasan singkat tentang Ikhfa Safawi, pengertian, hukum dan contoh bacaanya. Membaca Al-Qur'an dengan ilmu tajwid hukumnya fardhu 'ain bagi setiap muslim.
Di antara ilmu tajwid yang wajib dipelajari kaum muslim adalah bacaan Ikhfa Syafawi. Disebut Ikhfa Syafawi karena huruf Hijaiyah Mim (مْ) bertemu dengan huruf Ba (ب).
Pengertian Ikhfa Syafawi
Pengertian Ikhfa Syafawi, apabila Mim mati bertemu salah satu dari huruf Ikhfa Syafawi, maka dibaca dengan samar. Yaitu menyembunyikan huruf Mim mati (مْ) ke dalam huruf ikhfa Syafawi yaitu huruf Ba' (ب). Ulama ahli tajwid sering mencontohkan posisi bibir sedikit terbuka setipis kertas.
Secara bahasa Ikhfa sendiri artinya menyamarkan, sementara Syafawi berasal dari kata Syafaatun artinya bibir. Dengan begitu cara membaca Al-Qur'an dengan hukum bacaan ini berarti dengan samar-samar dan sedikit mendengung.
Hukum Bacaan Ikhfa Syafawi
Hukum bacaan Ikhfa Syafawi yaitu membacanya dengan suara dengung sekitar 2-3 harakat atau 1 ½ alif. Apabila bacaan Ikhfa Syafawi ini tidak didengungkan, maka hukumnya akan berubah menjadi Izhar.
Cara membaca dari hukum Ikhfa Syafawi yaitu dengan membaca lebih dulu huruf hijaiyah sebelum mim sukun. Kemudian setelah itu masuk ke dalam huruf Mim Suku dengan cara mengeluarkan irama dengungnya.
Hukum dari ikhfa Syafawi yaitu dengan cara menahan huruf hijaiyah mim secara samar-samar): "Immng.. atau Ummmng.. atau Ammmng..." Sehingga ketika akan ketemu dengan huruf hijaiyah Ba (ب), maka bibir atas dan bibir bawah dalam posisi yang tertutup.
Contoh Bacaan Ikhfa Syafawi
Contoh hukum bacaan Ikhfa Syafawi banyak ditemukan di berbagai Surat dalam mushaf Al-Qur'an. Berikut contohnya:
1. Surat Al-'Alaq Ayat 14
Artinya: "Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?"
Dibaca: Alam Ya'lamm-Biannallaha Yaroo.
2. Surat Al-Fiil Ayat 4
Artinya: "Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar."
Dibaca: Tarmiihimm-Bihijaaratin min sijjiil.
3. Surat Al-Baqarah Ayat 8
Artinya: "Dan di antara manusia ada yang berkata, "Kami beriman kepada Allah dan hari akhir," padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman."
Dibaca: Wa minannaasi man yaquulu Aamannaa billahiwabil yaumil aakhiri wamaa Humm-Bimu'miniin.
4. Surat Al-Baqarah Ayat 33
Artinya: "Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya..."
Dibaca: Falammaaa anbaa Ahumm-Biasmaaaihim.
Di antara ilmu tajwid yang wajib dipelajari kaum muslim adalah bacaan Ikhfa Syafawi. Disebut Ikhfa Syafawi karena huruf Hijaiyah Mim (مْ) bertemu dengan huruf Ba (ب).
Pengertian Ikhfa Syafawi
Pengertian Ikhfa Syafawi, apabila Mim mati bertemu salah satu dari huruf Ikhfa Syafawi, maka dibaca dengan samar. Yaitu menyembunyikan huruf Mim mati (مْ) ke dalam huruf ikhfa Syafawi yaitu huruf Ba' (ب). Ulama ahli tajwid sering mencontohkan posisi bibir sedikit terbuka setipis kertas.
Secara bahasa Ikhfa sendiri artinya menyamarkan, sementara Syafawi berasal dari kata Syafaatun artinya bibir. Dengan begitu cara membaca Al-Qur'an dengan hukum bacaan ini berarti dengan samar-samar dan sedikit mendengung.
Hukum Bacaan Ikhfa Syafawi
Hukum bacaan Ikhfa Syafawi yaitu membacanya dengan suara dengung sekitar 2-3 harakat atau 1 ½ alif. Apabila bacaan Ikhfa Syafawi ini tidak didengungkan, maka hukumnya akan berubah menjadi Izhar.
Cara membaca dari hukum Ikhfa Syafawi yaitu dengan membaca lebih dulu huruf hijaiyah sebelum mim sukun. Kemudian setelah itu masuk ke dalam huruf Mim Suku dengan cara mengeluarkan irama dengungnya.
Hukum dari ikhfa Syafawi yaitu dengan cara menahan huruf hijaiyah mim secara samar-samar): "Immng.. atau Ummmng.. atau Ammmng..." Sehingga ketika akan ketemu dengan huruf hijaiyah Ba (ب), maka bibir atas dan bibir bawah dalam posisi yang tertutup.
Contoh Bacaan Ikhfa Syafawi
Contoh hukum bacaan Ikhfa Syafawi banyak ditemukan di berbagai Surat dalam mushaf Al-Qur'an. Berikut contohnya:
1. Surat Al-'Alaq Ayat 14
اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ
Artinya: "Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?"
Dibaca: Alam Ya'lamm-Biannallaha Yaroo.
2. Surat Al-Fiil Ayat 4
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ
Artinya: "Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar."
Dibaca: Tarmiihimm-Bihijaaratin min sijjiil.
3. Surat Al-Baqarah Ayat 8
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُولُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ
Artinya: "Dan di antara manusia ada yang berkata, "Kami beriman kepada Allah dan hari akhir," padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman."
Dibaca: Wa minannaasi man yaquulu Aamannaa billahiwabil yaumil aakhiri wamaa Humm-Bimu'miniin.
4. Surat Al-Baqarah Ayat 33
فَلَمَّآ اَنْۢبَاَهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْۙ
Artinya: "Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya..."
Dibaca: Falammaaa anbaa Ahumm-Biasmaaaihim.