Salat Mencegah Perbuatan Keji dan Munkar, Begini Penjelasannya
loading...
A
A
A
Allah subhanahu wata’ala berfirman,
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Āli ’Imrān: 135)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai kontinuitas,
“Tidak dianggap sebagai dosa kecil jika dilakukan terus-menerus, dan tidak dicatat sebagai dosa besar jika dibarengi istigfar.” (Ibnu Rajab al-Hanbali, hadits marfuk dengan sanad dha’if).
‘Aisyah radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sebaik-baik amalan adalah yang kontinu, meski sedikit.” (HR. Muslim no. 783).
Ada pokok penting yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang muslim. Salah satunya yang paling penting adalah salat fardhu. Sebaik apa pun seorang manusia atau seburuk apa pun ia dalam pandangan sosial, shalat harus tetap dikerjakan. Meski kadang bermaksiat, harus tetap menjaga shalat.
Hasan al-Baṣri mengatakan, “Wahai manusia, apa yang kamu anggap penting dalam hidupmu jika shalat saja kamu remehkan.”
Meski sudah sering mengaji, tetap harus menjaga salat. Barometer perbaikan berawal dari perbaikan salat. Salat bisa melatih jiwa agar terbiasa baik sehingga kelak ketika shalat sudah rutin dijalankan, jiwa tidak terlalu sulit untuk diarahkan menuju kebaikan.
Wallahu A'lam
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Āli ’Imrān: 135)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda mengenai kontinuitas,
لاَ صَغِيْرَةَ مَعَ الإِصْرَارِ وَلَا كَبِيْرَةَ مَعَ الاِسْتِغْفَارِ
“Tidak dianggap sebagai dosa kecil jika dilakukan terus-menerus, dan tidak dicatat sebagai dosa besar jika dibarengi istigfar.” (Ibnu Rajab al-Hanbali, hadits marfuk dengan sanad dha’if).
‘Aisyah radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Sebaik-baik amalan adalah yang kontinu, meski sedikit.” (HR. Muslim no. 783).
Ada pokok penting yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang muslim. Salah satunya yang paling penting adalah salat fardhu. Sebaik apa pun seorang manusia atau seburuk apa pun ia dalam pandangan sosial, shalat harus tetap dikerjakan. Meski kadang bermaksiat, harus tetap menjaga shalat.
Hasan al-Baṣri mengatakan, “Wahai manusia, apa yang kamu anggap penting dalam hidupmu jika shalat saja kamu remehkan.”
Meski sudah sering mengaji, tetap harus menjaga salat. Barometer perbaikan berawal dari perbaikan salat. Salat bisa melatih jiwa agar terbiasa baik sehingga kelak ketika shalat sudah rutin dijalankan, jiwa tidak terlalu sulit untuk diarahkan menuju kebaikan.
Wallahu A'lam
(wid)