4 Keutamaan Berkurban dalam Islam, Umat Muslim Harus Tahu
loading...
A
A
A
Terdapat empat keutamaan berkurban ketika Hari Raya Iduladha yang perlu diketahui oleh umat muslim. Karena merupakan ibadah setahun sekali, tentunya umat Islam harus memanfaatkannya dengan baik, karena belum tentu tahun depan akan bertemu dengan Hari Raya Iduladha kembali.
Meskipun berkurban ketika Iduladha hukumnya sunah, tentunya sebagai umat muslim yang bertaqwa mereka akan berusaha semampunya untuk dapat berpartisipasi menyumbangkan sembelihannya.
Hal tersebut dilakukan semata hanya untuk menambah ketakwaan pada Allah SWT dan bukan untuk riya. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al-Hajj ayat 37. Allah SWT berfirman :
Artinya : "Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS Al Hajj : 37)
"Aisyah menuturkan dari Rasulullah Shallallâhu Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda: Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya," (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)
“Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
Hewan Kurban nantinya juga akan menjadi saksi amal ibadah kita di hari akhir nanti. Hal ini tertuang dalam hadis Nabi berikut.
"Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah (kurban). Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulunya. Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya." (HR Ibnu Majah)
Artinya : "Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)," (QS Al Hajj : 34)
“Barangsiapa yang berkurban karena Allah dan tidaklah ia bermaksud berbangga atau berbuat fasik, maka Allah akan menggantikan kesalahannya yang sama sebanyak bulu bulu binatang kurban yang ada.” (HR. Tirmidzi)
Wallahu A'lam
Meskipun berkurban ketika Iduladha hukumnya sunah, tentunya sebagai umat muslim yang bertaqwa mereka akan berusaha semampunya untuk dapat berpartisipasi menyumbangkan sembelihannya.
Hal tersebut dilakukan semata hanya untuk menambah ketakwaan pada Allah SWT dan bukan untuk riya. Hal tersebut dijelaskan dalam Al-Quran Surah Al-Hajj ayat 37. Allah SWT berfirman :
لَنۡ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُـوۡمُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلٰـكِنۡ يَّنَالُهُ التَّقۡوٰى مِنۡكُمۡؕ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَـكُمۡ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡؕ وَبَشِّرِ الۡمُحۡسِنِيۡنَ
Artinya : "Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS Al Hajj : 37)
4 Keutamaan Berkurban dalam Islam
Selain sebagai penambah ketakwaan manusia, berkurban ketika Iduladha ini juga memiliki beberapa keutamaan. Berikut ini empat keutamaannya.1. Amalan yang Disukai Allah SWT
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:"Aisyah menuturkan dari Rasulullah Shallallâhu Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda: Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya," (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)
2. Sebagai Bekal Amal Baik
Berkurban di Hari Raya Idul Adha akan tercatat sebagai amal baik yang akan menambah pahala ketika hari akhir nanti. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda :“Pada setiap lembar bulunya itu kita memperoleh satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
Hewan Kurban nantinya juga akan menjadi saksi amal ibadah kita di hari akhir nanti. Hal ini tertuang dalam hadis Nabi berikut.
"Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah (kurban). Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulunya. Sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya." (HR Ibnu Majah)
3. Sebagai Syiar Agama
Berkurban juga memiliki keutamaan sebagai salah satu bentuk syiar agama. Sebagaimana diketahui, berkurban merupakan syariat dari Allah yang termaktub dalam Al-Qur'an, surat Al Hajj ayat 34.وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلۡنَا مَنۡسَكًا لِّيَذۡكُرُوا اسۡمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمۡ مِّنۡۢ بَهِيۡمَةِ الۡاَنۡعَامِ ؕ فَاِلٰهُكُمۡ اِلٰـهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗۤ اَسۡلِمُوۡا ؕ وَبَشِّرِ الۡمُخۡبِتِيۡ
Artinya : "Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)," (QS Al Hajj : 34)
4. Menjalin Silaturahmi
Keutamaan berkurban selanjutnya adalah menjalin silaturahmi dan mempererat hubungan sosial antar sesama umat Muslim. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,“Barangsiapa yang berkurban karena Allah dan tidaklah ia bermaksud berbangga atau berbuat fasik, maka Allah akan menggantikan kesalahannya yang sama sebanyak bulu bulu binatang kurban yang ada.” (HR. Tirmidzi)
Wallahu A'lam
(wid)