Heboh Ritual Syiah di Bandung, Benarkah Ajaran Sesat? Ini Penjelasannya
loading...
A
A
A
Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah mengatakan:
روى البخاري ان ابن عمر كان يصلي خلف الحجاج.
وروى مسلم أن أبا سعيد الخدري صلى خلف مروان صلاة العيد، وصلى ابن مسعود خلف الوليد ابن عقبة بن أبي معيط - وقد كان يشرب الخمر، وصلى بهم يوما الصبح أربعا
وجلده عثمان بن عفان على ذلك - وكان الصحابة والتابعون يصلون خلف ابن عبيد، وكان متهما بالالحاد وداعيا إلى الضلال، والاصل الذي ذهب إليه العلماء أن كل من صحت صلاته لنفسه صحت صلاته لغيره، ولكنهم مع ذلك كرهوا الصلاة خلف الفاسق والمبتدع
"Ibnu Umar sholat jadi makmumnya Al Hajjaj." (HR Al-Bukhari)
"Abu Sa'id Al-Khudri jadi makmumnya Al Marwan dalam shalat Id." (HR Muslim)
Ibnu Mas'ud jadi makmumnya Al-Walid bin Uqbah bin Mu'ith, dan dia seorang peminum khamr, shalat Subuh 4 rakaat. Utsman bin Affan pernah menghukumnya dengan jild (dicambuk). Para sahabat dan tabi'in pernah menjadi makmum Ibnu Ubaid, padahal dia dituduh ateis dan penyeru kesesatan. Jadi, pada dasarnya yang menjadi pegangan para ulama bahwasanya shalat yang dilakukan sah untuk diri sendiri maka sah pula untuk org lain. (Fiqhus Sunnah, 1/237-238)
3. Syiah Zaidiyah Yaitu Syiah yang Masih Menghormati Sahabat Nabi
Golongan Syiah Zaidiyah masih menghormati sahabat Nabi, tapi tetap mengutamakan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu di atas semua sahabat termasuk Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiyallahu 'anhum.
Mereka tidak sampai disebut kafir, tapi mubtadi' seperti yang dikatakan Syaikh Hasyim Asy'ari, kecuali bagi yang telah menuduh atau mencela para sahabat Nabi. Maka sholat di belakang mereka, jika posisinya belum sampai melakukan kekafiran, juga sah sebab mereka masih Muslim.
Demikian ulasan singkat tentang Syiah dan golongannya. Semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam
روى البخاري ان ابن عمر كان يصلي خلف الحجاج.
وروى مسلم أن أبا سعيد الخدري صلى خلف مروان صلاة العيد، وصلى ابن مسعود خلف الوليد ابن عقبة بن أبي معيط - وقد كان يشرب الخمر، وصلى بهم يوما الصبح أربعا
وجلده عثمان بن عفان على ذلك - وكان الصحابة والتابعون يصلون خلف ابن عبيد، وكان متهما بالالحاد وداعيا إلى الضلال، والاصل الذي ذهب إليه العلماء أن كل من صحت صلاته لنفسه صحت صلاته لغيره، ولكنهم مع ذلك كرهوا الصلاة خلف الفاسق والمبتدع
"Ibnu Umar sholat jadi makmumnya Al Hajjaj." (HR Al-Bukhari)
"Abu Sa'id Al-Khudri jadi makmumnya Al Marwan dalam shalat Id." (HR Muslim)
Ibnu Mas'ud jadi makmumnya Al-Walid bin Uqbah bin Mu'ith, dan dia seorang peminum khamr, shalat Subuh 4 rakaat. Utsman bin Affan pernah menghukumnya dengan jild (dicambuk). Para sahabat dan tabi'in pernah menjadi makmum Ibnu Ubaid, padahal dia dituduh ateis dan penyeru kesesatan. Jadi, pada dasarnya yang menjadi pegangan para ulama bahwasanya shalat yang dilakukan sah untuk diri sendiri maka sah pula untuk org lain. (Fiqhus Sunnah, 1/237-238)
3. Syiah Zaidiyah Yaitu Syiah yang Masih Menghormati Sahabat Nabi
Golongan Syiah Zaidiyah masih menghormati sahabat Nabi, tapi tetap mengutamakan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu di atas semua sahabat termasuk Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiyallahu 'anhum.
Mereka tidak sampai disebut kafir, tapi mubtadi' seperti yang dikatakan Syaikh Hasyim Asy'ari, kecuali bagi yang telah menuduh atau mencela para sahabat Nabi. Maka sholat di belakang mereka, jika posisinya belum sampai melakukan kekafiran, juga sah sebab mereka masih Muslim.
Demikian ulasan singkat tentang Syiah dan golongannya. Semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam
(rhs)