Khasiat Surat Al-Ahqaf, Salah Satunya Ikhtiar Menjadi Orang Terpandang
loading...
A
A
A
Sayyid Muhammad Taqi Al-Muqaddam dalam bukunya berjudul "Khazanah Al-Asrar" memaparkan manfaat dari ayat Al-Quran untuk penyembuhan berbagai penyakit.
Khusus keistimewaan Surat Al-Ahqaf , Al-Muqaddam mengatakan barangsiapa yang menulisnya di suatu lembaran dan mencucinya dengan air zamzam lalu meminumnya maka dia akan menjadi orangyang terpandang, disukai, dan terlindung dari segalabahaya.
Keistimewaan lainnya, orang yang membacanya akan terhindar dari kegelisahan hidup di dunia dan keguncangan hari kiamat. Dalam kitab Tsawabul A’mal disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang membaca Surat Al-Ahqaf setiap hari, atau setiap hari Jumat, maka Allah tidak akan menimpakan kesulitan hidup di dunia dan ia juga aman dari keguncangan (ketakutan) di hari kiamat, Insya Allah.”
Sedangkan dalam Tafsirul Burhan dinyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang menuliskannya (Surat Al-Ahqaf) dan mengalungkannya kepada anak kecil, atau menulisnya dan meminumkan airnya kepada anak tersebut, maka ia akan memiliki tubuh yang kuat, selamat dan sehat, serta mendapatkan kebahagiaan di dalam ayunan.”
Selanjutnya, Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Barangsiapa yang menulisnya (Surat Al-Ahqaf) di dalam lembaran, membasuhnya dengan air zam-zam, dan meminumnya, maka ia akan dicintai oleh orang lain, perkataannya akan didengar, tidak ada suatu yang didengar kecuali perkataannya, dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Tulislah dan celupkan ke dalam air, lalu basuhkan airnya pada beberapa penyakit, maka penyakit itu akan sembuh karenanya, dengan izin Allah.”
Bukit-Bukit Pasir
Al-Ahqaf artinya adalah “bukit-bukit pasir”. Surat ini terdiri atas 35 ayat, termasuk dalam golongan Surat Makkiyyah, dan diturunkan setelah Surat Jatsiyah. Ia dinamakan Surat Al-Ahqaf karena merujuk pada lafaz ahqaf yang terdapat dalam ayat 21.
Dalam ayat tersebut dan sesudahnya dijelaskan bahwa Nabi Hud telah menyampaikan risalah kepada kaumnya di Ahqaf, tetapi mereka tetap menolak dan mengingkari meskipun sebenarnya mereka juga telah diberi peringatan oleh Nabi-Nabi sebelumnya.
Akhirnya, Allah menimpakan azab kepada mereka berupa tiupan angin yang kencang. Kisah ini menjadi pesan dan peringatan bagi kaum-kaum Musyrik apabila mereka tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad SAW.
Khusus keistimewaan Surat Al-Ahqaf , Al-Muqaddam mengatakan barangsiapa yang menulisnya di suatu lembaran dan mencucinya dengan air zamzam lalu meminumnya maka dia akan menjadi orangyang terpandang, disukai, dan terlindung dari segalabahaya.
Keistimewaan lainnya, orang yang membacanya akan terhindar dari kegelisahan hidup di dunia dan keguncangan hari kiamat. Dalam kitab Tsawabul A’mal disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang membaca Surat Al-Ahqaf setiap hari, atau setiap hari Jumat, maka Allah tidak akan menimpakan kesulitan hidup di dunia dan ia juga aman dari keguncangan (ketakutan) di hari kiamat, Insya Allah.”
Sedangkan dalam Tafsirul Burhan dinyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang menuliskannya (Surat Al-Ahqaf) dan mengalungkannya kepada anak kecil, atau menulisnya dan meminumkan airnya kepada anak tersebut, maka ia akan memiliki tubuh yang kuat, selamat dan sehat, serta mendapatkan kebahagiaan di dalam ayunan.”
Selanjutnya, Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Barangsiapa yang menulisnya (Surat Al-Ahqaf) di dalam lembaran, membasuhnya dengan air zam-zam, dan meminumnya, maka ia akan dicintai oleh orang lain, perkataannya akan didengar, tidak ada suatu yang didengar kecuali perkataannya, dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Tulislah dan celupkan ke dalam air, lalu basuhkan airnya pada beberapa penyakit, maka penyakit itu akan sembuh karenanya, dengan izin Allah.”
Bukit-Bukit Pasir
Al-Ahqaf artinya adalah “bukit-bukit pasir”. Surat ini terdiri atas 35 ayat, termasuk dalam golongan Surat Makkiyyah, dan diturunkan setelah Surat Jatsiyah. Ia dinamakan Surat Al-Ahqaf karena merujuk pada lafaz ahqaf yang terdapat dalam ayat 21.
Dalam ayat tersebut dan sesudahnya dijelaskan bahwa Nabi Hud telah menyampaikan risalah kepada kaumnya di Ahqaf, tetapi mereka tetap menolak dan mengingkari meskipun sebenarnya mereka juga telah diberi peringatan oleh Nabi-Nabi sebelumnya.
Akhirnya, Allah menimpakan azab kepada mereka berupa tiupan angin yang kencang. Kisah ini menjadi pesan dan peringatan bagi kaum-kaum Musyrik apabila mereka tidak mengikuti seruan Nabi Muhammad SAW.
(mhy)