Kisah Nabi Ibrahim Mengunjungi Makkah tapi Tak Berjumpa Ismail

Rabu, 16 Agustus 2023 - 14:20 WIB
loading...
Kisah Nabi Ibrahim Mengunjungi Makkah tapi Tak Berjumpa Ismail
Ibrahim pulang dengan tergesa-gesa karena telah berjanji kepada Sarah. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Nabi Ibrahim meninggalkan istrinya, Siti Hajar , dan putranya, Ismail, di daerah nan tandus, Makkah . Setelah Ismail dewasa dan sudah menikah, sedangkan Siti Hajar sudah wafat, Nabi Ibrahim sempat mendatangi tempat tersebut. Sayangnya, beliau tak berjumpa putranya itu.

Dalam buku "Ar-Risalah, Sejarah Kehidupan Rasulullah SAW", Ja'far Subhani berkisah setelah meninggalkan putranya yang tercinta di tanah Makkah atas perintah Allah Yang Mahakuasa, kadang-kadang Ibrahim berpikir untuk pergi melihat putranya.

Pada salah satu perjalanannya, ia sampai di Makkah dan mendapatkan bahwa putranya tidak ada di rumah. Waktu itu, Isma'il telah tumbuh menjadi lelaki dewasa dan telah kawin dengan seorang gadis suku Jarham.



Ibrahim bertanya kepada istri Ismai'l, "Di mana suamimu?"

Perempuan itu menjawab, "Ia telah keluar untuk berburu!"

Kemudian Ibrahim bertanya kepadanya apakah ia mempunyai makanan. Ia menjawab tak ada.

Ibrahim sangat sedih melihat kekasaran istri putranya. Ia lalu berkata kepada menantunya itu, "Bila Isma'il pulang, sampaikan kepadanya salam saya, dan katakan pula kepadanya untuk mengganti ambang pintu rumahnya."

Kemudian Ibrahim pergi.

Ketika kembali, Isma'il mencium bau ayahnya. Dari keterangan istrinya, ia menyadari bahwa orang yang telah mengunjungi rumahnya adalah memang ayahnya. Ia juga mengerti bahwa pesan yang ditinggalkan ayahnya berati bahwa beliau (Ibrahim) menghendakinya menceraikan istrinya sekarang dan menggantikannya dengan yang lain, karena beliau memandang istrinya yang sekarang tidak pantas menjadi kawan hidupnya.



Ja'far Subhani mengatakan mungkin dapat dipertanyakan mengapa setelah melakukan perjalanan sejauh itu, Ibrahim tidak menunggu sampai putranya pulang dari berburu, tapi langsung pergi lagi tanpa melihatnya.

Para sejarawan menerangkan bahwa Ibrahim pulang dengan tergesa-gesa karena telah berjanji kepada Sarah bahwa beliau tak akan tinggal lama di sana.

Setelah perjalanan ini, ia juga diperintahkan Allah Yang Mahakuasa untuk melaksanakan suatu perjalanan lagi ke Makkah, untuk mendirikan Kakbah guna menarik hati orang yang beriman tauhid .

Al-Qur'an menyatakan bahwa menjelang hari-hari terakhir Ibrahim, Makkah telah tumbuh menjadi sebuah kota, karena, setelah menyelesaikan tugasnya, ia berdoa kepada Allah, "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala." ( QS Ibrahim , 14:35). Dan ketika tiba di gurun Makkah, ia berdoa, "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa." ( QS al-Baqarah , 2:126).

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1922 seconds (0.1#10.140)