Makna Doa Sapu Jagat : Menghimpun dan Memohon Segala Kebaikan di Dunia

Senin, 28 Agustus 2023 - 09:48 WIB
loading...
Makna Doa Sapu Jagat : Menghimpun dan Memohon Segala Kebaikan di Dunia
Ibn Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim mengatakan bahwa doa sapu jagat mengandung semua tindakan yang membawa kebaikan dan menjauhkan diri dari semua keburukan. Foto ilustrasi/ist
A A A
Doa sapu jagat adalah doa yang sering dibaca Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Doa ini juga sangat populer dan banyak diamalkan kaum muslim.

Tentang doa sapu jagat ini, diriwayatkan Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, yang mana beliau berkata: “Doa yang paling banyak dibaca dan dipanjatkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada Allah ‘Azza wa Jalla adalah ‘Ya Allah anugerahkanlah kepada kami di dunia ini kebaikan, dan anugerahkanlah kepada kami di akhirat kebaikan, dan peliharalah kami dari adzab api neraka.'” (Muttafaqun ‘alaih)

Doa sapu jagat ini dari Al-Qur’anul Karim, yakni :

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina ‘adzabannar

Artinya: Wahai Tuhan kami, anugerahi kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jauhkan kami dari api neraka".

Ibn Katsir dalam "Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim" mengatakan bahwa doa sapu jagat mengandung semua tindakan yang membawa kebaikan dan menjauhkan diri dari semua keburukan.

Menurutnya, kebaikan di dunia meliputi tubuh yang tidak berpenyakit (‘afiah), rumah yang lapang, pasangan yang menarik, rezeki yang cukup, ilmu yang bermanfaat, amal saleh (kerja-kerja yang baik), kendaraan yang nyaman, dan kehormatan diri yang terjaga. "Sementara kebaikan di akhirat adalah kebahagiaan dan surga," ujarnya.

Secara literal hasanah berarti 'baik'. Jadi arti fi al-dunya hasanah adalah 'kebaikan di dunia'. Para ahli tafsir mengatakan bahwa kebaikan di dunia adalah kesejahteraan dan kebahagiaan.

Keduanya meliputi tiga dimensi: rohani (mental dan spiritual), jasmani (tubuh), dan sosial. Kesejahteraan yang pertama meliputi, antara lain, kecerdasan intelektual, moral dan mental. Kesejahteraan kedua mencakup tubuh yang tidak cacat, tidak luka, kuat, dan indah. Sementara kebaikan yang ketiga adalah kemampuan ekonomi dan kehormatan diri.

Fakhr al-Din al-Razi dalam "Al-Tafsir al-Kabir" berpendapat bahwa kebaikan dunia adalah hidup aman, anak-anak (generasi) yang saleh (berakhlak mulia), istri yang salehah (berakhlak mulia), rezeki halal yang mencukupi dan aman dari kekerasan.

Sahabat Ibn Umar menafsirkan kebaikan di dunia adalah mempunyai anak-anak baik yang berbakti kepada orang tuanya, yang disiplin, dan yang alim. Al-Alusi, ahli bahasa dan ahli tafsir besar, menyimpulkan pandangan para ulama, “Kebaikan di dunia mencakup segala hal yang diidamkan atau diimpikan setiap orang. Pasangan yang saleh, sehat, sederhana, berpengetahuan luas, rajin ibadah, harta yang halal, anak-anak yang baik, dihormati masyarakatnya dan dekat dengan orang-orang saleh."


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1895 seconds (0.1#10.140)