Kisah Nabi Daud Melawan Raja Laut yang Sombong Menggunakan Ketapel

Senin, 04 September 2023 - 11:34 WIB
loading...
Kisah Nabi Daud Melawan Raja Laut yang Sombong Menggunakan Ketapel
Nabi Daud telah banyak menghadapi cobaan dan musuh yang ada dari dalam maupun luar kerajaannya. Salah satunya dengan misi perlawanan terhadap Raja Laut yang bernama Jalut dan terkenal dengan kesombongannya. Foto ilustrasi/internet
A A A
Nabi Daud alaihissalam merupakan seorang nabi dan raja dari Bani Israil yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Beliau dikenal sebagai sosok yang saleh, pemberani, dan bijaksana dalam menentukan sesuatu.

Selama hidupnya, Nabi Daud telah banyak menghadapi cobaan dan musuh yang ada dari dalam maupun luar kerajaannya. Salah satunya dengan misi perlawanan terhadap Raja Laut yang terkenal dengan kesombongannya.

Sebagai seorang yang pemberani, Nabi Daud tidak memiliki rasa takut sedikitpun terhadap musuhnya. Bahkan beliau berhasil mengalahkan raja tersebut walau dengan menggunakan ketapel batu. berikut kisahnya.

Kisah Nabi Daud AS dalam Melawan Raja Laut yang Sombong

Nabi Daud Alaihissalam merupakan utusan Allah SWT ke-17 yang diamanatkan untuk menyampaikan wahyu, memberi peringatan dan mengarahkan kaum Bani Israil ke arah yang benar selepas peninggalan Nabi Musa dan Harun. Kisah Nabi Daud dapat dilihat pertama kali dalam Al Qur'an, Surah Al-Baqarah ayat 246.

أَلَمْ تَرَ إِلَى ٱلْمَلَإِ مِنۢ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ مِنۢ بَعْدِ مُوسَىٰٓ إِذْ قَالُوا۟ لِنَبِىٍّ لَّهُمُ ٱبْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَٰتِلْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۖ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ إِن كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ أَلَّا تُقَٰتِلُوا۟ ۖ قَالُوا۟ وَمَا لَنَآ أَلَّا نُقَٰتِلَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَقَدْ أُخْرِجْنَا مِن دِيَٰرِنَا وَأَبْنَآئِنَا ۖ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ ٱلْقِتَالُ تَوَلَّوْا۟ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْهُمْ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌۢ بِٱلظَّٰلِمِينَ


Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim,” (QS. Al-Baqarah [2]:246).

Dalam kisah yang diceritakan dalam Al-Qur'an , Raja Jalut yang sombong mengklaim bahwa ia adalah penguasa seluruh lautan dan tidak ada yang bisa mengalahkannya. Mendengar hal ini, Nabi Daud AS merasa terpanggil untuk menghentikan kesombongan Raja Laut tersebut.

Menurut kisah tersebut, Nabi Daud AS meminta izin kepada Allah SWT untuk melawan Raja Laut tersebut. Allah SWT memberikan izin dan membantu Nabi Daud AS dengan memberinya kekuatan untuk mengalahkan Raja Laut.

Nabi Daud AS kemudian mempersiapkan diri untuk melawan Raja Laut dengan membuat sebuah kapal besar dan memasang meriam di atasnya. Ketika Raja Laut melihat kapal Nabi Daud AS, ia merasa terkejut dan marah karena merasa bahwa tidak ada yang berani melawan dirinya.

Namun, Nabi Daud AS tidak takut dan memulai serangan dengan menembakkan meriam ke arah Raja Laut. Serangan tersebut berhasil menghancurkan kapal Raja Laut dan membuatnya terdampar di pantai.

Tidak disebutkan proses Daud membunuh Jalut, namun dalam Israiliyah diceritakan bahwa Daud membunuh Jalut dengan menggunakan ketapel atas izin Allah Ta’ala. Meski sempat diremehkan oleh Jalut yang berbadan besar, namun Nabi Daud yakin mampu mengalahkan Jalut.

Darah mengalir deras dari kepala Jalut hingga menutupi kedua matanya. Atas izin Allah SWT, pada lemparan batu kedua dan ketiga, Jalut lalu terjatuh. Ia tersungkur di atas tanah dan mengembuskan nafasnya yang terakhir.

Itulah kisah tentang Nabi Daud AS dalam melawan Raja Jalut yang terkenal dengan kesombongannya. Dari kisah tersebut kita bisa mengambil pelajarannya jika kekuasaan Allah SWT berada di atas para nabinya dan wajib diimani.


Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1076 seconds (0.1#10.140)