Bagaimana Asal-usul Disyariatkannya Tayamum? Berikut Kisahnya

Rabu, 20 September 2023 - 17:24 WIB
loading...
Bagaimana Asal-usul Disyariatkannya Tayamum? Berikut Kisahnya
Asal-usul disyariatkannya tayamum ternyata tidak lepas dari keberkahan sahabat sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anha dan keluarganya. Foto/ist
A A A
Tayamum adalah pengganti wudhu yang tadinya menggunakan air bersih diganti dengan tanah atau debu yang bersih. Bagaimana asal-usul disyariatkannya Tayamum ? Simak ulasannya berikut.

Tayamum merupakan keistimewaan sekaligus kemudahan yang diberikan Allah kepada umat Islam. Secara bahasa, tayamum artinya bermaksud atau menyengajakan. Hal ini sesuai dengan ungkapan orang Arab yakni tayyamamtu asy syai'a yang maknanya qashadtuhu (saya menginginkannya).

Secara syariat, tayamum adalah membasuh wajah dan kedua telapak tangan dengan menggunakan ash-sha'id suci yang menggantikan bersuci menggunakan air jika memang tidak bisa menggunakan air.

Asal-usul Tayamum
Adapun asal-usul diperintahkannya tayamum tidak lepas dari keberkahan sahabat sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anha dan keluarganya. Allah menerangkan syariat ini dalam Surat Al-Maidah :

وَاِنۡ كُنۡتُمۡ مَّرۡضَىٰۤ اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ اَوۡ جَآءَ اَحَدٌ مِّنۡكُمۡ مِّنَ الۡغَآٮِٕطِ اَوۡ لٰمَسۡتُمُ النِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُوۡا مَآءً فَتَيَمَّمُوۡا صَعِيۡدًا طَيِّبًا فَامۡسَحُوۡا بِوُجُوۡهِكُمۡ وَاَيۡدِيۡكُمۡ مِّنۡهُ‌ ؕ مَا يُرِيۡدُ اللّٰهُ لِيَجۡعَلَ عَلَيۡكُمۡ مِّنۡ حَرَجٍ وَّلٰـكِنۡ يُّرِيۡدُ لِيُطَهِّرَكُمۡ وَ لِيُتِمَّ نِعۡمَتَهٗ عَلَيۡكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ

"Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur." (QS Al-Maidah ayat 6)

Dikisahkan dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah ﷺ beristirahat dalam suatu perjalanan di akhir malam di Awwalatul Jaisy (nama suatu tempat dekat Madinah) dan beliau bersama Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha. Lalu kalung Aisyah yang terbuat dari manik Zhifar terputus (dan hilang). Karena itu, orang-orang tertahan untuk mencari kalungnya itu sampai fajar menyingsing, sedangkan mereka tidak mempunyai air.

Maka sahabat Abu Bakar (ayah Sayyidah Aisyah) marah kepada Aisyah, dan berkata: "Kamu telah menahan orang banyak, sementara mereka tidak mempunyai air." Maka Allah Ta'ala menurunkan wahyu (Al-Maidah ayat 6) kepada Rasulullah ﷺ tentang rukhshah (keringanan) bersuci dengan debu (tanah) yang baik (suci)." (HR Abu Daud 273)

Itulah asal-usul disyariatkannya tayamum sebagai pengganti wudhu agar bisa mengerjakan sholat. Semoga bermanfaat.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)