Hak Tetangga dan Adab-adabnya pada Mereka
loading...
A
A
A
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي جَارَيْنِ فَإِلَى أَيِّهِمَا أُهْدِي؟ قَالَ: إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكِ بَابًا
Dari Aisyah radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Wahai Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, kepada tetangga yang manakah aku berikan hadiah?” Nabi menjawab: “Kepada tetangga yang pintu rumahnya paling dekat denganmu.” (HR. Al-Bukhari No. 2140)
2. Menahan diri dari menyakiti mereka
Menahan diri untuk tidak menyakiti tetangga ini tentu dengan perkataan atau perbuatan. Sebagaimana yang baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ingatkan:عَنْ أبي شُرَيْحٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَاللهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللهِ لَا يُؤْمِنُ. قِيْلَ: مَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: الَّذِي لا يَأمَنُ جَارُهُ بَوَائِقُهُ
Dari Abu Syuraih radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Demi Allah seseorang tidak beriman, demi Allah seseorang tidak beriman, demi Allah seseorang tidak beriman.”Ada yang bertanya:“Siapa itu ya Rasulullah?”Nabi menjawab:“Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (HR. Al-Bukhari no. 5670)
Nash-nash ini mengingatkan kepada kita bahwa mengganggu atau melukai tetangga merupakan perbuatan dosa besar dan mendapat ancaman neraka di akhirat kelak. Sebagaimana yang ditegaskan oleh baginda Nabi dalam haditsnya:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Dikatakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam,‘fulanah selalu shalat malam dan puasa di siang harinya. Akan tetapi, ia sering mencela tetangganya.’ Rasulullah bersabda,“Ia tidak baik, ia masuk neraka.” Sebaliknya, dikatakan kepada Rasulullah,‘fulanah hanya melaksanakan shalat wajib, puasa di bulan Ramadhan, dan bersedekah hanya secuil keju. Tapi ia tidak pernah menyakiti tetangganya.’ Rasulullah bersabda,‘Ia masuk surga.’” (HR. Al-Hakim No. 7384)
3. Menanggung beban yang tetangga rasakan
Hak utama yang ketiga ini ialah kita berusaha sama-sama menanggung beban yang ia rasakan. Sabar dan berusaha untuk tidak terlalu memedulikan kesalahan mereka. Apalagi hanya kesalahan kecil semata. Karena kesabaran kita atas perlakuan buruk tetangga merupakan salah satu amalan yang mendatangkan kecintaan Rabb semesta alam.Bagaimana pun tetangga ibarat pagar hidup. Pagar yang mampu menjaga kita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Apalah arti pagar besi yang hanya diam membisu jika dibandingkan dengan tetangga-tetangga yang baik.
Wallahu A'lam
(wid)