Profil Hamas, Gerakan Perlawanan Islam Bermakna Semangat
loading...
A
A
A
Lalu, apa yang mendorong serangan hari Sabtu terhadap Israel? Juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok itu melakukan operasi militernya sebagai tanggapan atas kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.
“Kami ingin komunitas internasional menghentikan kekejaman di Gaza terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al-Aqsa [Masjid]. Semua hal inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini,” katanya.
Hamas juga meminta kelompok lain untuk bergabung dalam perlawanan, dan mengatakan bahwa serangan hari Sabtu hanyalah permulaan.
Apakah Hamas menargetkan warga sipil?
Osama Hamdan, juru bicara senior Hamas, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok tersebut tidak menyerang warga sipil meskipun video milik kelompok tersebut menunjukkan para pejuangnya menyandera warga lanjut usia Israel selama pertempuran pada hari Sabtu.
Kelompok hak asasi manusia seperti Amnesty International juga menunjukkan bahwa warga sipil Israel telah dibunuh oleh Hamas.
Namun Hamdan bersikeras bahwa kelompok tersebut hanya menyerang pemukim yang tinggal di pemukiman ilegal, yang ia gambarkan sebagai target yang sah.
“Anda harus membedakan antara pemukim dan warga sipil. Pemukim menyerang warga Palestina,” kata Hamdan.
Ketika ditanya apakah warga sipil di Israel selatan juga dianggap sebagai pemukim, Hamdan berkata: “Semua orang tahu ada pemukiman di sana.”
“Kami tidak sengaja menargetkan warga sipil. Kami telah menyatakan bahwa pemukim adalah bagian dari pendudukan dan bagian dari pasukan bersenjata Israel. Mereka bukan warga sipil,” tambahnya.
Bagaimana kelompok tersebut dapat melakukan serangan?
Hamas mengatakan para pejuangnya menyandera beberapa warga Israel di daerah kantong tersebut, dan merilis video para pejuang menyeret tentara yang berlumuran darah. Dikatakan bahwa perwira senior militer Israel termasuk di antara para tawanan.
Video-video tersebut tidak dapat segera diverifikasi tetapi disesuaikan dengan fitur geografis di wilayah tersebut. Ketakutan bahwa warga Israel telah diculik membangkitkan kenangan akan penangkapan tentara Gilad Shalit pada tahun 2006, yang ditangkap oleh pejuang yang terkait dengan Hamas dalam serangan lintas perbatasan. Hamas menahan Shalit selama lima tahun hingga ia ditukar dengan lebih dari 1.000 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Hamas juga mengirim paralayang terbang ke Israel, kata militer Israel. Serangan tersebut mengingatkan kita pada serangan terkenal pada akhir tahun 1980an ketika para pejuang Palestina menyeberang dari Lebanon ke Israel utara dengan pesawat layang gantung dan menewaskan enam tentara Israel.
(mhy)