Kisah Hikmah : Golongan yang Selamat karena Takwa
loading...
A
A
A
Akhirnya, ketika Nabi Yunus ditenggelamkan, seekor ikan menelannya. Dan bagaimana keadaan beliau saat berada di dalam perut ikan, diabadikan Allah dalam al-Quran surat al-Anbiya ayat 87,
“Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap,‘Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.’”
Allah subhanahu wata’ala mengabulkan permohonan Nabi Yunus, kemudian menyelamatkannya dari kegelapan dalam perut ikan. Allah menyelamatkannya dari duka dan kesedihan.
Dalam ayat yang lain, surat ash-Shaffaat ayat 143—144, Allah peringatkan tentang keadaan Nabiyyullah Yunus ‘alaihissalam,
“Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah,”
“niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan.”
Ketakwaan menghadirkan kebaikan-kebaikan di dunia. Ketakwaan menyelamatkan pelakunya dari siksa neraka. Dan ketakwaan, menjaminkan seseorang memperoleh kebahagiaan yang kekal di hari pembalasan kelak.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
“Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Rabb-mu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut.”(QS Maryam : 71-72)
Wallahu A'lam
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
“Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap,‘Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.’”
Allah subhanahu wata’ala mengabulkan permohonan Nabi Yunus, kemudian menyelamatkannya dari kegelapan dalam perut ikan. Allah menyelamatkannya dari duka dan kesedihan.
Dalam ayat yang lain, surat ash-Shaffaat ayat 143—144, Allah peringatkan tentang keadaan Nabiyyullah Yunus ‘alaihissalam,
فَلَوْلَآ اَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِيْنَ
“Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah,”
لَلَبِثَ فِيْ بَطْنِهِ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ
“niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan.”
Buah Takwa
Dai yang berkhidmat di lembaga dakwah ini, mengatakan, dua contoh kisah Nabi di masa lalu kita yakini akan kebenarannya. Tentu masih banyak contoh lainnya yang menggambarkan bagaimana seorang hamba selamat dari berbagai ragam bahaya yang mengancam jiwa, duka lara, dan kesedihan, karena takwa.Ketakwaan menghadirkan kebaikan-kebaikan di dunia. Ketakwaan menyelamatkan pelakunya dari siksa neraka. Dan ketakwaan, menjaminkan seseorang memperoleh kebahagiaan yang kekal di hari pembalasan kelak.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا. ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا
“Dan tidak ada seorang pun di antara kamu yang tidak mendatanginya (neraka). Hal itu bagi Rabb-mu adalah suatu ketentuan yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam (neraka) dalam keadaan berlutut.”(QS Maryam : 71-72)
Wallahu A'lam
(wid)