8 Poin Penting Ajaran Protocols of Zion, Salah Satunya: Orang Jahat Lebih Banyak
loading...
A
A
A
Zionis memperoleh kaidah-kaidah pemikirannya dari Talmud dan Protocols of Zion (rumusan-rumusan pemikiran, tujuan, dan gerakan Zionis). Banyak pihak meyakini Talmud sebagai kitab suci yang telah dirusak dan diubah oleh orang-orang Yahudi .
Terkait Protocols of Zion, Muhammad Baharun dalam bukunya berjudul "Isu Zionisme Internasional"(Pustaka Pelajar, 1979) menyebut pada tahun 1901, pendeta gereja Ortodox dari Rusia Bernama Prof Sergey Nilus berhasil menerjemahkan Protocols of Zion. Itu adalah dokumen rahasia yang ditemukan oleh seorang wanita Fremassonry yang berkhianat.
Poin penting dari isi Protocols of Zion ada 8, di antaranya sebagaimana dikutip dalam buku "Agama Yahudi" karya Ahmad Salaby (Bumi Aksara, 1996), adalah sebagai berikut:
Pertama, hendaklah dipahami bahwa golongan manusia yang mempunyai tabiat jahat, lebih banyak jumlahnya dari bagian manusia yang mempunyai tabiat yang mulia. Kalau begitu, maka cara yang terbaik untuk menguasai dunia ialah dengan merampas kekuasaan dan ancaman, bukan dengan perundingan akademik.
Kedua, apabila kekuatan masyarakat sudah tidak seimbang lagi, maka kekuatan kita akan menjadi lebih teguh daripada kekuatan-kekuatan yang lain, sebab kekuatan itu akan tetap tersembunyi, sehingga detik-detik terakhir, di mana tidak akan ada kekuatan apapun yang dapat menyaingi atau menghancurkannya.
Ketiga, media surat kabar adalah satu-satunya kekuatan besar yang melalui jalan ini, kita dapat memimpin dunia. Media surat kabar dapat menyajikan keinginan-keinginan yang segar buat rakyat jelata, menyebarkan pengaduan-pengaduan orang yang kecewa, dan akan menimbulkan perasaan bosan pada diri orang-orang pengacau. Kini media surat kabar telah berada di tangan kita, dan berkat jasa media surat kabar, kita telah memperoleh pengaruh, menimbung emas tanpa sepasang mata pun dari masyarakat luas dapat melihatnya.
Keempat, sesungguhnya manusia akan lebih mudah ditundukkan dengan bencana kemiskinan daripada ditundukkan oleh undang-undang perhambaan yang terjadi di dunia. Dari perhambaan, ada juga seseorang yang dapat memerdekakan dirinya dengan suatu cara, tetapi tidak akan memungkinkan sesuatu pun yang dapat memerdekakan mereka dari bahaya kemiskinan.
Kelima, kita telah berhasil menaburkan benih-benih perpecahan antara perseorangan, sebagaimana kita telah berhasil menaburkannya antara umat-umat di dunia, dan kita telah menyebarkan fanatisme sekitar agama dan kiblat selama 20 abad. Oleh sebab itulah, tidak akan ada kemungkinan lagi bagi orang-orang perseorangan dapat bersatu padu dan tidak pula antar umat akan bertemu.
Keenam, agar kita berhasil merusak industri kaumkaum asing, kita akan menambah gaji kaum-kaum buruh, akan tetapi pada saat yang bersamaan kita akan menaikkan harga barang-barang pokok untuk menutup kembali kenaikan gaji-gaji tadi. Dengan demikian, kita akan dapat merusak industri itu dan mencelakakan kaum buruh.
Ketujuh, apabila kita telah mempunyai kedudukan yang kuat, dan kita pun telah menjadi tuan-tuan di atas bumi ini, maka kita tidak akan membenarkan agama-agama selain agama kita berdiri tegak, dan dengan demikian kita telah menghapuskan semua kepercayaan agama-agama lain, dan ketika itu juga para ahli falsafah kita akan dapat mengungkapkan semua keburukan-keburukan agama asing.
Kedelapan, kita akan mencela kehormatan para ahli agama bangsa asing supaya kita berhasil memburukkan terhadap putusan-putusannya, dan dalam masa yang tidak lama lagi hanya dalam beberapa tahun saja agama Kristen akan mengalami kemerosotan ke tingkat yang paling rendah, kemudian akan berturut-turut akan menyusul agama-agama lainnya, dan raja Israel akan mejadi “pope” kepada alam.
Semua isi Protocols of Zion di atas menunjukkan ambisi Zionis untuk menguasai dunia dan sudah terpatri dalam pikiran dan hati mereka. Termasuk kitab terpenting yang dijadikan pedoman oleh orang Yahudi atau Zionis adalah Talmud.
Terkait Protocols of Zion, Muhammad Baharun dalam bukunya berjudul "Isu Zionisme Internasional"(Pustaka Pelajar, 1979) menyebut pada tahun 1901, pendeta gereja Ortodox dari Rusia Bernama Prof Sergey Nilus berhasil menerjemahkan Protocols of Zion. Itu adalah dokumen rahasia yang ditemukan oleh seorang wanita Fremassonry yang berkhianat.
Poin penting dari isi Protocols of Zion ada 8, di antaranya sebagaimana dikutip dalam buku "Agama Yahudi" karya Ahmad Salaby (Bumi Aksara, 1996), adalah sebagai berikut:
Pertama, hendaklah dipahami bahwa golongan manusia yang mempunyai tabiat jahat, lebih banyak jumlahnya dari bagian manusia yang mempunyai tabiat yang mulia. Kalau begitu, maka cara yang terbaik untuk menguasai dunia ialah dengan merampas kekuasaan dan ancaman, bukan dengan perundingan akademik.
Kedua, apabila kekuatan masyarakat sudah tidak seimbang lagi, maka kekuatan kita akan menjadi lebih teguh daripada kekuatan-kekuatan yang lain, sebab kekuatan itu akan tetap tersembunyi, sehingga detik-detik terakhir, di mana tidak akan ada kekuatan apapun yang dapat menyaingi atau menghancurkannya.
Ketiga, media surat kabar adalah satu-satunya kekuatan besar yang melalui jalan ini, kita dapat memimpin dunia. Media surat kabar dapat menyajikan keinginan-keinginan yang segar buat rakyat jelata, menyebarkan pengaduan-pengaduan orang yang kecewa, dan akan menimbulkan perasaan bosan pada diri orang-orang pengacau. Kini media surat kabar telah berada di tangan kita, dan berkat jasa media surat kabar, kita telah memperoleh pengaruh, menimbung emas tanpa sepasang mata pun dari masyarakat luas dapat melihatnya.
Keempat, sesungguhnya manusia akan lebih mudah ditundukkan dengan bencana kemiskinan daripada ditundukkan oleh undang-undang perhambaan yang terjadi di dunia. Dari perhambaan, ada juga seseorang yang dapat memerdekakan dirinya dengan suatu cara, tetapi tidak akan memungkinkan sesuatu pun yang dapat memerdekakan mereka dari bahaya kemiskinan.
Kelima, kita telah berhasil menaburkan benih-benih perpecahan antara perseorangan, sebagaimana kita telah berhasil menaburkannya antara umat-umat di dunia, dan kita telah menyebarkan fanatisme sekitar agama dan kiblat selama 20 abad. Oleh sebab itulah, tidak akan ada kemungkinan lagi bagi orang-orang perseorangan dapat bersatu padu dan tidak pula antar umat akan bertemu.
Keenam, agar kita berhasil merusak industri kaumkaum asing, kita akan menambah gaji kaum-kaum buruh, akan tetapi pada saat yang bersamaan kita akan menaikkan harga barang-barang pokok untuk menutup kembali kenaikan gaji-gaji tadi. Dengan demikian, kita akan dapat merusak industri itu dan mencelakakan kaum buruh.
Ketujuh, apabila kita telah mempunyai kedudukan yang kuat, dan kita pun telah menjadi tuan-tuan di atas bumi ini, maka kita tidak akan membenarkan agama-agama selain agama kita berdiri tegak, dan dengan demikian kita telah menghapuskan semua kepercayaan agama-agama lain, dan ketika itu juga para ahli falsafah kita akan dapat mengungkapkan semua keburukan-keburukan agama asing.
Kedelapan, kita akan mencela kehormatan para ahli agama bangsa asing supaya kita berhasil memburukkan terhadap putusan-putusannya, dan dalam masa yang tidak lama lagi hanya dalam beberapa tahun saja agama Kristen akan mengalami kemerosotan ke tingkat yang paling rendah, kemudian akan berturut-turut akan menyusul agama-agama lainnya, dan raja Israel akan mejadi “pope” kepada alam.
Semua isi Protocols of Zion di atas menunjukkan ambisi Zionis untuk menguasai dunia dan sudah terpatri dalam pikiran dan hati mereka. Termasuk kitab terpenting yang dijadikan pedoman oleh orang Yahudi atau Zionis adalah Talmud.
(mhy)