3 Aliran Pemikiran dan Gerakan Agama Yahudi di Dunia

Rabu, 18 Oktober 2023 - 10:41 WIB
loading...
A A A
Aliran ketiga, yaitu Yahudi Konservatif. Aliran ini berada di dalam garis dan sedikit setelah Yahudi Ortodoks telah menjadi Yahudi Historis yang positif. Ia menduduki pusat antara dua aliran Yahudi lainnya dari kelanjutan (kontinuasi) dua Torah.

Aliran Yahudi ini berpendirian bahwa perubahan dapat menjadi pembaharuan, tetapi dengan mengacu prinsip-prinsip di mana perubahan yang absah (legitimate) dapat dipisahkan dari perubahan yang tidak absah.

Yahudi Konservatif ingin menemukan prinsip-prinsip itu melalui kajian historis. Dalam sebuah masa fakta-fakta historis yang diambil untuk mewakili kebenaran-kebenaran teologis dan historisisme Yahudi Konservatif sangat membosankan.

Yahudi Ortodoks Modern

Arey Fishman dalam "Modern Orthodox Judaism: A Study in Ambivalence" menyebut satu aliran lagi yakni Yahudi Ortodoks Modern. Menurutnya, aliran ini muncul pada sepertiga kedua abad ke-19 dengan bangkitnya Pencerahan dan Emansipasi Yahudi di Eropa Barat.

Hingga kemudian Judaisme menjadi tradisional sama sekali. Ia menjadi Yahudi ghetto (pemukiman/kampung Yahudi), yaitu ghetto tidak hanya dalam arti kehidupan fisik di dalam tempat-tempat tinggal yang tersegregasi (terpisah), pemisahan dari masyarakat non-Yahudi (gentile), tetapi ghetto dalam pengertian spiritualpsikologis.



Dunia simbolik tradisional dari Yahudi ini, yang mendasarkan semata-mata kepada literatur suci Yahudi (Torah), menolak makna-makna simbol dunia gentile.

Menurut pandangan dunia Yahudi ini, sekarang adalah tidak membawa signifikansi religius yang dimilikinya; sekarang adalah valid secara religius semata-mata dengan kebajikan dari kelangsungan masa lampau dengan segera.

Dalam periode pra-emansipasi, orang Yahudi secara pasif menanti kedatangan Messiah untuk menyelamatkan mereka dari pengasingan mereka di antara bangsa-bangsa dunia, dan mengembalikan mereka ke Tanah Israel.

Pencerahan, dan secara khusus Emansipasi Yahudi telah mengubah semua itu. Dengan runtuhnya pintu gerbang ghetto di Eropa dan diterima masuknya orang-orang Yahudi Barat ke dalam civil society --dengan bangkitnya Revolusi Perancis—Judaisme kehilangan seragamnya.

Denominasi-denominasi agama baru yang mencari kelangsungan kehidupan universal baru yang penuh makna telah muncul dari Yahudi Tradisional.



Mereka mampu untuk melakukan dengan pengakuan kekinian sebagai sebuah dimensi waktu religius yang otonom –yaitu independen dari keharusan masa lampau—yang berwenang untuk menciptakan nilai-nilai relijius yang dimilikinya dengan spirit Pencerahan Eropa Barat.

Dengan kata lain, kesadaran relijius para penciri denominasi baru telah memfokuskan diri kepada perubahan daripada kontinuitas. Denominasi-denominasi ini dikenal sebagai Yahudi Pembaharuan.

Untuk mengakomodasi kehidupan yang berarti bagi orang Yahudi pascaEmansipasi, Yahudi Pembaharuan mensuperordinatkan masa kini atas masa lampau. Dengan demikian meratakan jalan bagi sebuah transformasi radikal dari Yahudi tradisional. Secara dialektis, ia telah menjadi apersepsi inovatif dari Judaisme yang melahirkan istilah "Yahudi Ortodoks" untuk memaknai agama Yahudi tradisional.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2584 seconds (0.1#10.140)