Israiliyyat yang Disampaikan Ibnu Katsir tentang Kisah Sapi Betina

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 06:00 WIB
loading...
Israiliyyat yang Disampaikan...
Ada riwayat israiliyat yang dikategorikan dapat dinukil namun tidak boleh dibenarkan dan tidak boleh didustakan. Ilustrasi: Ist
A A A
Ibnu Katsir dalam kitab "Tafsir Al-Qur’an al-Azim" saat menafsirkan ayat 67-74 dalam QS al-Baqarah menyajikan kisah israiliyat . Allah SWT berfirman:

وَاِذۡ قَالَ مُوۡسٰى لِقَوۡمِهٖۤ اِنَّ اللّٰهَ يَاۡمُرُكُمۡ اَنۡ تَذۡبَحُوۡا بَقَرَةً ‌ ؕ قَالُوۡآ اَتَتَّخِذُنَا هُزُوًۡا ‌ؕ قَالَ اَعُوۡذُ بِاللّٰهِ اَنۡ اَكُوۡنَ مِنَ الۡجٰـهِلِيۡنَ

67. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina." Mereka bertanya, "Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?" Dia (Musa) menjawab, "Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang bodoh."

قَالُوا ادۡعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنۡ لَّنَا مَا هِىَ‌ؕ قَالَ اِنَّهٗ يَقُوۡلُ اِنَّهَا بَقَرَةٌ لَّا فَارِضٌ وَّلَا بِكۡرٌؕ عَوَانٌۢ بَيۡنَ ذٰلِكَ‌ؕ فَافۡعَلُوۡا مَا تُؤۡمَرُوۡنَ

68. Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu." Dia (Musa) menjawab, "Dia (Allah) berfirman, bahwa sapi betina itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan antara itu. Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu."

قَالُوا ادۡعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنۡ لَّنَا مَا لَوۡنُهَا ‌ؕ قَالَ اِنَّهٗ يَقُوۡلُ اِنَّهَا بَقَرَةٌ صَفۡرَآءُۙ فَاقِعٌ لَّوۡنُهَا تَسُرُّ النّٰظِرِيۡنَ

69. Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami apa warnanya." Dia (Musa) menjawab, "Dia (Allah) berfirman, bahwa (sapi) itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya, yang menyenangkan orang-orang yang memandang(nya)."



قَالُوا ادۡعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّنۡ لَّنَا مَا هِىَۙ اِنَّ الۡبَقَرَ تَشٰبَهَ عَلَيۡنَا ؕ وَاِنَّـآ اِنۡ شَآءَ اللّٰهُ لَمُهۡتَدُوۡنَ

70. Mereka berkata, "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu. (Karena) sesungguhnya sapi itu belum jelas bagi kami, dan jika Allah menghendaki, niscaya kami mendapat petunjuk."

قَالَ اِنَّهٗ يَقُوۡلُ اِنَّهَا بَقَرَةٌ لَّا ذَلُوۡلٌ تُثِيۡرُ الۡاَرۡضَ وَلَا تَسۡقِى الۡحَـرۡثَ ‌ۚ مُسَلَّمَةٌ لَّا شِيَةَ فِيۡهَا ‌ؕ قَالُوا الۡــٴٰــنَ جِئۡتَ بِالۡحَـقِّ‌ؕ فَذَبَحُوۡهَا وَمَا كَادُوۡا يَفۡعَلُوۡنَ

71. Dia (Musa) menjawab, "Dia (Allah) berfirman, (sapi) itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak (pula) untuk mengairi tanaman, sehat, dan tanpa belang." Mereka berkata, "Sekarang barulah engkau menerangkan (hal) yang sebenarnya." Lalu mereka menyembelihnya, dan nyaris mereka tidak melaksanakan (perintah) itu.

وَ اِذۡ قَتَلۡتُمۡ نَفۡسًا فَادّٰرَءۡتُمۡ فِيۡهَا ‌ؕ وَاللّٰهُ مُخۡرِجٌ مَّا كُنۡتُمۡ تَكۡتُمُوۡنَۚ

72. Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan.

فَقُلۡنَا اضۡرِبُوۡهُ بِبَعۡضِهَا ‌ؕ كَذٰلِكَ يُحۡىِ اللّٰهُ الۡمَوۡتٰى ۙ وَيُرِيۡکُمۡ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ

73. Lalu Kami berfirman, "Pukullah (mayat) itu dengan bagian dari (sapi) itu!" Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti.

ثُمَّ قَسَتۡ قُلُوۡبُكُمۡ مِّنۡۢ بَعۡدِ ذٰلِكَ فَهِىَ كَالۡحِجَارَةِ اَوۡ اَشَدُّ قَسۡوَةً ‌ ؕ وَاِنَّ مِنَ الۡحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنۡهُ الۡاَنۡهٰرُ‌ؕ وَاِنَّ مِنۡهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخۡرُجُ مِنۡهُ الۡمَآءُ‌ؕ وَاِنَّ مِنۡهَا لَمَا يَهۡبِطُ مِنۡ خَشۡيَةِ اللّٰهِ‌ؕ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعۡمَلُوۡنَ

74. Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.



Dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut, Ibnu Katsir menyebutkan beberapa riwayat israiliyyat di antaranya berasal dari Ubaidah bahwa seorang yang kaya raya pada zaman bani Israil tapi tidak memiliki keturunan, ahli warisnya hanya seorang anak laki laki dari saudara laki lakinya.

Untuk mendapatkan warisan dengan cepat dia membunuh pamannya dan meletakkan di depan pintu salah seorang dari kaumnya dan kemudian paginya si pembunuh menuduh pemilik rumah yang membunuhnya, sehingga hampir terjadi perang di antara mereka.

Hanya saja, seseorang menyarankan untuk bertanya kepada Nabi Musa, maka Nabi Musa memerintahkan “sesungguhnya Allah memerintahkan kalian menyembelih sapi betina. Akan tetapi karena banyaknya pertanyaan dari Bani Israil sehingga syarat sapi yang akan disembelih menjadi berat dan pemilik sapi itu seorang wanita tua yang banyak memelihara anak yatim.

Ada juga riwayat berasal dari Abu Aliyah yang hampir sama riwayat di atas cuma dalam riwayat ini yang membunuh hanya disebutkan salah satu kerabatnya dan meletakkan di perempatan jalan, kemudian datanglah pembunuh ini kepada Nabi Musa mengadukan hal ini dan pura pura bersedih.



Disebutkan juga riwayat lain yang bersumber dari as-Sadi. Kisahnya hampir juga sama. Hanya saja, dalam riwayat ini yang terbunuh itu seorang yang kaya raya dan punya satu anak perempuan. Keponakannya yang miskin melamar anaknya tapi ia tidak mau sehingga keponakan ini membunuh pamannya agar bisa menikahi anak dan mendapatkan warisannya. Pemilik sapi betina dalam riwayat ini adalah seorang anak laki laki yang sangat berbakti kepada ayahnya.

Setelah menyampaikan riwayat-riwayat israiliyat di atas maka Ibnu Katsir mejelaskan bahwa riwayat yang bersumber dari Qatadah, Abu Aliyah dan as-Sadi tersebut merupakan riwayat israiliyat yang dikategorikan dapat dinukil namun tidak boleh dibenarkan dan tidak boleh didustakan sehingga riwayat ini tidak boleh dijadikan pegangan kecuali yang sesuai dengan kebenaran dalam ajaran Islam.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2685 seconds (0.1#10.140)