Sejarah dan Cikal Bakal Palestina Hingga Dijajah Israel

Minggu, 29 Oktober 2023 - 17:49 WIB
loading...
Sejarah dan Cikal Bakal Palestina Hingga Dijajah Israel
Nama Palestina (Filistin) diambil dari salah satu nama bangsa pelaut yang bermukim di wilayah pesisir yang berasimilasi dengan bangsa Kanan. Foto/Islamicity
A A A
Sejarah dan asal-usul Palestina memiliki sejarah panjang sejak zaman para Nabi. Cikal-bakal bangsa Palestina ini bermula dari Hijrahnya Nabi Ibrahim 'alaihissalam (1900 SM) bersama pengikutnya ke Kan'an.

Kan'an menjadi tempat hijrah Nabi ibrahim dari Babilonia guna menghindari tekanan Raja Namrud. Dalam "Sejarah Zionisme Dan Berdirinya Negara Israel" karya Andi Satrianingsih (Muhammadiyah University of Makassar) dan Zaenal Abidin (Alauddin State Islamic University Makassar) dijelaskan, orang-orang Asyiria dan Kan'an menyebut pengikut Nabi Ibrahim sebagai Ibrani. Ibrani berarti orang yang menyeberang, karena mereka hijrah dari Babilonia ke Kan'an (Palestina) melintasi Sungai Eufrat.

Disebutkan, bahwa bangsa Kan'an datang dari jazirah Arab pada 2500 SM. Kemudian mereka membangun sekitar 200 kota dan desa seperti Pisan, Alqolan, Aka, Haifa, al-Khalil, Bi'r al-Saba', dan Betlehem. Mayoritas penduduk Palestina sekarang, khususnya di pedesaan, merupakan keturunan kabilah bangsa Kan'an, Umuriyah, dan Filistin.

Nama Palestina (Filistin) diambil dari salah satu nama bangsa pelaut yang bermukim di wilayah-wilayah pesisir yang berasimilasi dengan bangsa Kan'an. Bangsa Filistin kemungkinan datang dari daerah barat Asia kecil dan wilayah laut Ijah, sekitar abad 12 SM.

Kan'an merupakan kota kuno yang sangat bersejarah. Selain pernah disinggahi Nabi Ibrahim, kota Kan'an pernah menjadi tempat tinggal Nabi Ya'kub 'alaihissalam hingga melahirkan Nabi Yusuf dan Yehuda (generasi yang disebut sebagai cikal-bakal umat Yahudi). Menurut Al-Kitab, Nabi Yakub mempunyai 12 anak. Dari istrinya bernama Lea, Nabi Yakub mendapatkan 6 putra: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar, Zebulon dan paling sedikit 1 putri: Dina. Dari istrinya bernama Rahel, Nabi Yakub mendapatkan 2 putra: Nabi Yusuf dan Benyamin.

Wilayah Palestina terletak di kawasan Timur Tengah yang luasnya mencapai sekitar 27.000 Km2. Di Sebelah barat, wilayah berbatasan dengan pantai Lautan Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Sungai Yordan, sebelah selatan dengan daerah Sinai Mesir dan sebelah utara dengan Lebanon. Wilayah Palestina menjadi penghubung tiga benua, yaitu Asia, Afrika dan Eropa.

Palestina dijuluki sebagai tanah yang dijanjikan, di dalamnya terdapat tiga agama samawi yang berkembang. Sehingga negara ini selalu rawan konflik. Bangsa Palestina memeluk agama Islam, sedangkan Israel menganut Yahudi (Yudaisme).

Islam pertama kali diperkenalkan dan berkembang di Palestina ketika penaklukan Islam pada abad ke-7. Yaitu setelah terjadinya Perang Yarmuk, perang besar antara pasukan muslim di bawah pimpinan Khalid bin Walid dan pasukan Byzantium di bawah Bahan (Baanes) pada 15 Hijriyah (636 M). Khalifah Umar bin Khattab memasuki Baitul Maqdis pada bulan Ramadhan Tahun 15 Hijriah.

Posisi Palestina juga menjadi sangat penting bagi umat Islam karena di dalamnya terdapat tempat suci umat Islam. Yaitu Masjid Al-Aqsha yang diabadikan dalam Al-Qur'an dan pernah disinggahi Nabi Muhammad ï·º ketika Isra' dan Mi'raj.

Israel Kuasai Palestina
Bagi bangsa Yahudi, pendirian negara Israel Tahun 1948 adalah sah secara teologis dan historis, meskipun telah dikritik dan dipandang menyimpang oleh Paul Fundley, Roger Garoudy dan Ishak Shahak. (Tinjauan Historis; Konflik Yahudi, Kristen dan Islam karya Adian Husain, 2004).

Pendirian negara Israel memicu konflik berkepanjangan karena mereka mendirikan negaranya di tanah Kan'an. Dengan kata lain, negara Israel didirikan dalam kawasan negeri Palestina. Masalah kedua negara ini kemudian kian memnucak karena menyangkut perebutan wilayah Baitul Maqdis.

Konflik Palestina-Israel adalah konflik paling lama yang terjadi di wilayah Timur Tengah selain Perang Salib. Konflik antara keduanya yang telah berlangsung lebih dari setengah abad melibatkan banyak negara Arab dan Barat.

Keberhasilan Israel mendirikan negara di kawasan yang sudah "bertuan" tidak lepas dari gerakan pemikiran dan ideologi yang mem-back up nya, yaitu Zionisme. Zionisme inilah yang diklaim menyulut api konflik berkepanjangan dan mengobarkan permusuhan turun-temurun di bumi Palestina sampai sekarang.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1563 seconds (0.1#10.140)