Dibilang Keturunan Kabilah Tartar Kuno, Begini Jawaban Yahudi Israel

Selasa, 07 November 2023 - 09:30 WIB
loading...
Dibilang Keturunan Kabilah Tartar Kuno, Begini Jawaban Yahudi Israel
Hampir setiap peristiwa dalam siklus hidup Yahudi mengenang hubungan umat Yahudi dengan Israel. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Kalangan Yahudi Israel mengklaim bahwa tes genetik dan penelitian membuktikan bahwa komunitas Yahudi yang berbeda memiliki penanda DNA yang sama. Komposisi genetik populasi Yahudi Ashkenazi, Sephardi dan Mizrahi menunjukkan kesamaan nenek moyang dari Timur Tengah .

Di sisi lain, kajian ilmiah akademik untuk sejumlah orang Yahudi sendiri, termasuk kajian seorang penulis terkenal A. Koestler dalam bukunya “The Thirteenth Trible: The Khazar Empire and its Heritage", menunjukkan bahwa mayoritas yang menentukan Yahudi zaman sekarang ini bukanlah dari keturunan Bani Israel yang dulu pernah hidup di Palestina .

Mayoritas Yahudi sekarang ini, mereka dari keturunan Yahudi Khazar, mereka aslinya dari kabilah Tartar Kuno yang hidup di kawasan Kaukas, yang pada abad ke-6 M mereka mendirikan kerajaan sendiri di wilayah barat laut dari laut Khazar (Khazwin).



Kaum Yahudi Khazar atau Yahudi Ashkinaze memeluk agama Yahudi pada abad 8 Masehi. Sebelum itu mereka adalah kaum paganis atau penyembah berhala. Jumlah mereka, mencapai 92% dari total kaum Yahudi saat ini.

Sementara 8% sisanya berasal dari suku penganut paganisme dari pedalaman Afrika dan Asia, serta pesisir Laut Tengah (Yahudi Shephardim dan Flascha). Mereka semuanya diyakini bukan berasal dari keturunan Ya’qub.

Sejarah mencatat bahwa Tubba’ (atau Tuban As’ad Abu Karab), Raja Yaman yang merupakan umat Yahudi, telah memaksa rakyatnya untuk turut memeluk agama ini. la membakar hidup-hidup mereka yang menolaknya.

Demikian pula putranya yang memerintah sepeninggalnya. Dari sinilah agama Yahudi mulai memasuki negeri Yaman, padahal penduduk Yaman sebenarnya bukan keturunan Israil ( Ya’qub ).

Oleh sebab itulah, pendapat yang menyatakan bahwa Yahudi sekarang berasal dari keturunan Ya’qub adalah dusta dan kebohongan besar yang dibantah oleh para peneliti dan fakta sejarah.



Garis Transisi Linguistik

Menanggapi pendapat yang demikian, Presiden Facts and Logic About the Middle East atau FLAME, James Sinkinson, mengatakan semua orang Yahudi mempunyai garis transisi linguistik, budaya dan tradisional yang jelas dan benar-benar unik bagi setiap komunitas Yahudi di seluruh dunia.

"Misalnya, seorang Yahudi dari Yaman dan seorang Yahudi dari Polandia memiliki karakteristik dan aksen yang berbeda, namun mereka menggunakan buku doa dan risalah keagamaan yang serupa, serta tradisi yang serupa," tuturnya.

"Mereka akan dapat berdoa dan mengamalkan agama mereka dengan lancar di komunitas masing-masing," lanjutnya dalam artikelnya berjudul "Myth vs. fact: Are today’s Jews the descendants of ancient Israelites?" yang dilansir Jewish News Syindicate atau JNS.

Beberapa tes genetik dan penelitian, ujar Sinkinson, telah membuktikan bahwa komunitas Yahudi yang berbeda memiliki penanda DNA yang sama. Studi DNA autosomal, yang mengamati keseluruhan campuran DNA, menunjukkan bahwa populasi Yahudi cenderung membentuk kelompok yang relatif berkerabat dekat dalam komunitas independen, dan sebagian besar komunitas tersebut memiliki nenek moyang yang sama.

"Jelas sekali, ada kontribusi dari luar terhadap kumpulan gen Yahudi," ujarnya.



Namun demikian, menurut Sinkinson, untuk populasi Diaspora Yahudi, komposisi genetik populasi Yahudi Ashkenazi, Sephardi dan Mizrahi menunjukkan kesamaan nenek moyang dari Timur Tengah.

Hasil-hasil ini, menurut ahli genetika terkemuka Doron Behar dan banyak pakar akademis lainnya pada tahun 2010, menunjukkan konsistensi yang luar biasa “dengan rumusan sejarah bahwa orang-orang Yahudi adalah keturunan Ibrani kuno dan Israel di Levant” dan “penyebaran orang-orang kuno Israel di seluruh Dunia Lama.”

Selain itu, katanya lagi, komunitas Yahudi di seluruh dunia menunjukkan hubungan yang sangat spesifik dan tidak terputus dengan Israel. Setiap sinagoga menghadap ke Yerusalem, dan jarang ada doa atau pemberkatan yang tidak meminta kita kembali ke Israel atau Yerusalem. Banyak perayaan diakhiri dengan harapan: “Tahun depan Yerusalem akan dibangun kembali.”

Hampir setiap peristiwa dalam siklus hidup Yahudi mengenang hubungan umat Yahudi dengan Israel, baik itu pemecahan kaca di bawah kanopi pernikahan untuk mengenang kehancuran Yerusalem atau kotoran dari Tanah Suci yang seharusnya dikubur bersama setiap orang. Yahudi di pemakaman mana pun di dunia.

Sinkinson mengatakan hubungan Yahudi dengan Tanah Israel tidak dapat dipatahkan dan kembalinya mereka ke tanah Israel selalu menjadi fokus utama komunitas Yahudi dan Yahudi selama ribuan tahun. Israel adalah pusat keagamaan, sipil dan nasional bagi semua orang Yahudi sepanjang masa.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2763 seconds (0.1#10.140)