Hati-hati dengan Istidraj, Kenali 7 Tanda-tandanya
loading...
A
A
A
Istidraj dipahami sebagai 'hukuman' yang diberikan Allah kepada hamba-Nya sedikit demi sedikit dan tidak diberikan langsung. Allah memberikan kenikmatan dunia yang berlimpah, sementara dia masih bergelimang dengan maksiat.
Karena itu kenali tujuh tanda-tanda Istidraj agar tidak lalai dari kehidupan dunia. Istidraj merupakan bentuk tipu daya Allah kepada seseorang yang sering melakukan maksiat dan melalaikan ibadah, namun hidupnya diberikan kenikmatan seperti harta, kekuasaan, dan kedudukan dan lainnya.
Istidraj secara bahasa diambil dari kata da-ro-ja (درج) yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Menurut Pengasuh Ponpes Subulana Kalimantan Timur, Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajiannya, ada tiga tanda Istidraj yang patut diketahui umat muslimin.
Di antara tanda bahwa seseorang yang kehidupannya nampak baik-baik saja bahkan terlihat bahagia, tapi sebenarnya sedang dijerumuskan oleh Allah ke dalam kehancuran. Berikut tujuh tanda Istidraj:
1. Bergelimang maksiat, tapi badan tetap sehat dan jarang sakit.
2. Di manapun dia berada, begitu mudah menemui sebab untuk bermaksiat. Seakan-akan peluang untuk berbuat dosa di buka lebar-lebar untuk dirinya.
3. Duit melimpah, meskipun enggan untuk beribadah.
4. Tetap bisa tenang dan tidak merasa khawatir atas dosa kejahatan yang telah dilakukannya.
5. Kepada ahli dunia begitu kagum dan sangat memuliakan, namun sebaliknya meremehkan para ulama dan orang-orang shalih.
6. Selalu siap keluar biaya jika urusannya tentang kesenangan dan foya-foya, tapi begitu kikir dan perhitungan untuk membantu kesulitan orang lain.
7. Bertambah bangga dan jumawa karena sebab bertambahnya kekayaan, kedudukan dan kesenangan dunia lainnya.
Dalam Hadits disebutkan:
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
Artinya: "Bila engkau melihat Allah memberikan kepada seseorang dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka ketahuilah bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah." (HR. Ahmad)
Lihat Juga: Sekum Muhammadiyah Cuit Nasihat Ali bin Abu Thalib: Kalau Ingin Ambil Semua, Kamu Kehilangan Segalanya
Karena itu kenali tujuh tanda-tanda Istidraj agar tidak lalai dari kehidupan dunia. Istidraj merupakan bentuk tipu daya Allah kepada seseorang yang sering melakukan maksiat dan melalaikan ibadah, namun hidupnya diberikan kenikmatan seperti harta, kekuasaan, dan kedudukan dan lainnya.
Istidraj secara bahasa diambil dari kata da-ro-ja (درج) yang artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan selanjutnya. Menurut Pengasuh Ponpes Subulana Kalimantan Timur, Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajiannya, ada tiga tanda Istidraj yang patut diketahui umat muslimin.
Di antara tanda bahwa seseorang yang kehidupannya nampak baik-baik saja bahkan terlihat bahagia, tapi sebenarnya sedang dijerumuskan oleh Allah ke dalam kehancuran. Berikut tujuh tanda Istidraj:
1. Bergelimang maksiat, tapi badan tetap sehat dan jarang sakit.
2. Di manapun dia berada, begitu mudah menemui sebab untuk bermaksiat. Seakan-akan peluang untuk berbuat dosa di buka lebar-lebar untuk dirinya.
3. Duit melimpah, meskipun enggan untuk beribadah.
4. Tetap bisa tenang dan tidak merasa khawatir atas dosa kejahatan yang telah dilakukannya.
5. Kepada ahli dunia begitu kagum dan sangat memuliakan, namun sebaliknya meremehkan para ulama dan orang-orang shalih.
6. Selalu siap keluar biaya jika urusannya tentang kesenangan dan foya-foya, tapi begitu kikir dan perhitungan untuk membantu kesulitan orang lain.
7. Bertambah bangga dan jumawa karena sebab bertambahnya kekayaan, kedudukan dan kesenangan dunia lainnya.
Dalam Hadits disebutkan:
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
Artinya: "Bila engkau melihat Allah memberikan kepada seseorang dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka ketahuilah bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah." (HR. Ahmad)
Lihat Juga: Sekum Muhammadiyah Cuit Nasihat Ali bin Abu Thalib: Kalau Ingin Ambil Semua, Kamu Kehilangan Segalanya
(rhs)