Hukum Tajwid Surat Al-Kahfi Ayat 1-10 dan Penjelasannya
loading...
A
A
A
(Lahum Ajron hasanaa)
Ada hukum tajwid idzhar syafawi. Alasannya karena ada mim sukun bertemu huruf alif. Cara bacanya jelas.
Kemudian, ada qalqalah sughra (أَجْرًا, huruf Jim dipantulkan tipis). Lalu, ada juga Idzhar halqi karena tanwin bertemu huruf ha.
“Maakitsiina fiihi abadaa”
Artinya: "Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya."
(Maa kitsiina Fiihi)
Ada hukum hukum tajwid mad thabi'i, karena ada huruf berharakat fathah sebelum alif mati. Cara bacanya dua ketukan.
(Abadaa)
Hukum tajwidnya adalah mad iwadh. Alasannya karena karena Alif ditanwin fatah dengan tanda waqaf. Panjangnya dua kali ketukan.
“Wa yunziral laziina qoolut takhazal laahu waladaa”.
Artinya: Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."
(yunnzi)
Ada tajwid Ikhfa ausat, karena huruf nun mati bertemu dengan huruf dzal. Cara membacanya ditahan serta dengung condong ke huruf "M".
(allahu)
Ada bacaan Tafkhim. Lafadz Allah dibaca tafkhim karena sebelum lam ada huruf yang berbaris fathah. Cara membacanya dibaca tebal panjangnya 2 harakat.
(waladaa)
Terdapat tajwid mad iwad. Alasannya karena ada kalimat yang berharakat tanwin fathah diwakafkan. Cara membacanya dengan suara tanwin dihilangkan, panjangnya 2 harakat.
Ada hukum tajwid idzhar syafawi. Alasannya karena ada mim sukun bertemu huruf alif. Cara bacanya jelas.
Kemudian, ada qalqalah sughra (أَجْرًا, huruf Jim dipantulkan tipis). Lalu, ada juga Idzhar halqi karena tanwin bertemu huruf ha.
3. Ayat 3
مّٰكِثِيۡنَ فِيۡهِ اَبَدًا ۙ
“Maakitsiina fiihi abadaa”
Artinya: "Mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya."
Hukum tajwid:
مّٰكِثِيۡنَ فِيۡهِ
(Maa kitsiina Fiihi)
Ada hukum hukum tajwid mad thabi'i, karena ada huruf berharakat fathah sebelum alif mati. Cara bacanya dua ketukan.
أَبَدًا
(Abadaa)
Hukum tajwidnya adalah mad iwadh. Alasannya karena karena Alif ditanwin fatah dengan tanda waqaf. Panjangnya dua kali ketukan.
4. Ayat 4
وَّيُنۡذِرَ الَّذِيۡنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًا
“Wa yunziral laziina qoolut takhazal laahu waladaa”.
Artinya: Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, "Allah mengambil seorang anak."
Hukum tajwid:
يُنۡذ
(yunnzi)
Ada tajwid Ikhfa ausat, karena huruf nun mati bertemu dengan huruf dzal. Cara membacanya ditahan serta dengung condong ke huruf "M".
اللّٰهُ
(allahu)
Ada bacaan Tafkhim. Lafadz Allah dibaca tafkhim karena sebelum lam ada huruf yang berbaris fathah. Cara membacanya dibaca tebal panjangnya 2 harakat.
وَلَدًا
(waladaa)
Terdapat tajwid mad iwad. Alasannya karena ada kalimat yang berharakat tanwin fathah diwakafkan. Cara membacanya dengan suara tanwin dihilangkan, panjangnya 2 harakat.
5. Ayat 5
مَا لَهُمۡ بِهٖ مِنۡ عِلۡمٍ وَّلَا لِاٰبَآٮِٕهِمۡؕ كَبُرَتۡ كَلِمَةً تَخۡرُجُ مِنۡ اَفۡوَاهِهِمۡؕ اِنۡ يَّقُوۡلُوۡنَ اِلَّا كَذِبًا