Kisah Inggris dan Rakyatnya Dijual 1.250.000 Poun Sterling kepada Rentenir Yahudi

Kamis, 23 November 2023 - 14:16 WIB
loading...
Kisah Inggris dan Rakyatnya Dijual 1.250.000 Poun Sterling kepada Rentenir Yahudi
William of Orange. Foto/Ilustrasi: Wikipedia
A A A
Peristiwa ini terjadi antara tahun 1670-1702. Yahudi Intenasional menyadari bahwa Inggris merupakan super power dan merupakan titik temu kekuatan ekonomi Eropa . Maka untuk melangkah pada tahap yang paling menentukan bagi rencana Konspirasi Internasional mereka adalah mendirikan lembaga keuangan, dan menanam modal mereka pada ekonomi nasional Inggris.

"Kala itu Inggris sedang memikul beban pinjaman besar akibat perang yang dirancang Yahudi sendiri," ujar William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia".

Menurut William G. Carr, dari berbagai peristiwa historis yang telah berlalu dibuktikan, bahwa negara dan bangsa, baik yang memulai dengan agresi militernya, atau mengumandangkan terompet pemberontakan dan kekuasaan, pada akhirnya tidak pernah bisa secara obyektif mendapat hasil yang diidamkan, atau bisa memecahkan masalah yang mereka hadapi, baik secara politik, ekonomi maupun budaya.



"Sedang pihak yang beruntung dan terus beruntung tidak lain adalah kekuatan Konspirasi Yahudi Internasional itu sebagai pemilik modal internasional dan pialang perang, yang memainkan peran dari balik layar," tambahnya.

"Maka tidak aneh kalau panglima perang Belanda William of Orange yang berhasil menaiki singgasana kerajaan Inggris telah membawa negara ke lembah utang sebesar £1.250.000 dari para pemilik modal Yahudi Internasional," ujar William G. Carr.

Setiap anak sekolah di Inggris bisa membaca peristiwa tragis tersebut dalam buku sejarah nasional Inggris. Akan tetapi, pembicaraan mengenai utang yang dilakukan oleh John Hoblan dan William Peterson yang mewakili pemerintah Inggris tidak menyebutkan sama sekali, siapa nama para pemilik modal yang memberikan utang dalam jumlah sebesar itu, dan sampai sekarang identitas mereka merupakan teka-teki dalam sejarah.

Menurut para sejarawan yang mencatat peristiwa pembicaraan mengenai utang-utang itu dinyatakan, bahwa pembicaraan dilakukan dalam sebuah gereja yang tertutup untuk menjaga kerahasiaannya.



Menurut William G Carr, syarat yang diajukan oleh para pemilik modal Yahudi untuk memberikan pinjaman dalam jumlah tersebut di atas, dan disetujui oleh Raja William of Orange beserta para utusannya adalah:

1. Nama dan identitas pemberi pinjaman harus dirahasiakan. 2. Pemerintah harus memberikan rekomendasi istimewa bagi berdirinya Bank Inggris.3. Pemerintah Inggris harus menjamin keamanan direktur Bank tersebut.

Mereka akan memberi pinjaman sebesar £ 1.250.000 dengan jaminan, bahwa:

1) Setiap £ 10 dari uang pinjaman berarti memberi wewenang kepada mereka untuk mencetak £ 1 mata uang emas, dan didepositokan khusus bagi mereka di Bank tersebut.

2) Mereka diberi wewenang untuk menentukan angka utang nasional Inggris, dan sekaligus diberi kepastian mengenai pembayarannya kembali, baik pinjaman pokok maupun jumlah bunganya, dengan mengenakan pajak langsung kepada rakyat Inggris.

"Demikianlah bunyi syarat itu," kata William G Carr. "Jelaslah kiranya, bahwa raja boneka Konspirasi Yahudi William of Orange telah menjual kerajaan Inggris dan rakyatnya kepada pemilik modal Yahudi Internasional seharga £ 1.250.000."



Ini berarti, impian mereka untuk menguasai Inggris secara ekonomis dan politik telah menjadi kenyataan lewat Bank Inggris, yang telah berhasil dikuasai itu. Demikian juga ini berarti, mereka telah mempunyai hak untuk mengeluarkan mata uang Inggris secara resmi.

Oleh karena itu, kata William G. Carr, kekuatan hukum tidak lagi mampu menyentuh atau menghalangi mereka, setelah kendali kekuasaan berada dalam genggaman tangan mereka. "Pemerintah Inggris telah ditenggelamkan dalam lumpur utang besar-besaran," tuturnya.

Dengan kapasitas yang diberikan pemerintah kepada Bank Inggris untuk mengeluarkan setiap pinjaman £ 10.000 untuk setiap £ 100 emas yang disimpan dalam nomor account khusus mereka sebagai jaminan, berarti mereka mendapat bunga dari keseluruhan jumlah, yaitu £ 1.000, bukan hanya sepersepuluh dari jumlah nilai itu.

Setiap nasabah yang mau pinjam, baik individu maupun lembaga, harus menyediakan jaminan berupa tanah, saham atau harta milik apa raja, dan harganya dinilai jauh di bawah harga umum.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1778 seconds (0.1#10.140)