Arkeolog Barat Ini Temukan Kaum Ad Membangun Kota Megah dengan Bangunan Tinggi

Senin, 04 Desember 2023 - 05:15 WIB
loading...
Arkeolog Barat Ini Temukan Kaum Ad Membangun Kota Megah dengan Bangunan Tinggi
Mereka tidak mau berhenti berbuat durhaka dan jahat serta berbuat apa saja yang mereka kehendaki. Ilustrasi: Ist
A A A
Ibnu Katsir menyebut Kaum Ad adalah kaum pertama yang menyembah berhala setelah terjadinya bencana banjir di era Nabi Nuh . Mereka diciptakan oleh Allah dengan postur, perawakan, dan kekuatan yang lebih besar dari pada manusia lain yang hidup pada zaman itu.

Dalam Al-Qur'an surat al-Ahqaf ayat (26), kaum Ad digambarkan sebagai kaum yang mencapai kedudukan kuat di masanya. Kaum Ad disebut telah memiliki Iram yang ditafsirkan oleh para mufassir sebagai kota megah dengan bangunan tinggi yang belum pernah ada sebelumnya yang menggambarkan bahwa kaum Ad adalah kaum yang maju.



Tafsir tersebut sejalan dengan temuan seorang arkeolog Barat, Nicholas Clapp. Ia menulis hasil penelitiannya dengan judul Lost Arabian City Found (Kota Legenda Arabia yang Hilang Telah Ditemukan), Arabian City of Legend Found (Kota Legenda Arabia Ditemukan), dan The Atlantis of the Sands, Ubar (Ubar, Atlantis di Padang Pasir), dan sebagainya.

Berdasarkan hasil penelitiannya, berkesimpulan bahwa tempat bermukim kaum Ad adalah wilayah Ubar. Setelah melakukan penggalian terhadap wilayah yang disebut sebagai tempat berada kaum Ad, ditemukan jejak keberadaan kota yang berada di bawah pasir sedalam 12 meter.

Hasil penggalian menunjukkan bahwa yang lebih mengesankan lagi bagi Clapp, sisa-sisa peninggalan kaum 'Ad ini berupa pilar-pilar bangunan yang tinggi, sebagaimana diisyaratkan Al-Qur'an.

Peneliti Barat lainnya yang memiliki minat untuk mengungkap sejarah umat-umat di masa silam yang dikisahkan Al-Qur'an adalah peneliti Inggris bernama Bertram Thomas. Laporan hasil penelitian Bertram Thomas diberi judul Arabia Felix.



Arabia Felix merujuk pada ungkapan yang diberikan penguasa Romawi untuk bagian selatan semenanjung Arabia yang berarti Arabia yang beruntung.

Penamaan tersebut disebabkan karena keberadaan dan letaknya yang sangat strategis telah menjadi perantara dalam perdagangan rempah-rempah antara India dan tempat-tempat di utara semenanjung Arab.

Orang-orang yang tinggal di daerah tersebut memiliki komoditas tanaman yang disebut frankincense (sejenis pohon gaharu) yang memiliki getah wangi yang sangat langka. Tanaman tersebut digunakan sebagai dupa dalam berbagai ritus keagamaan. Dan, harga tanaman ini pada saat itu sebanding dengan emas.

Kaum Ad dipimpin oleh seorang penguasa yang sombong dan tidak mau menerima kebenaran yang dibawa oleh nabi Hud as. Allah SWT menurunkan azab berupa angin panas yang menghanguskan segalanya karena kedurhakaan dan kerusakan.

Salah satu kelebihan yang diberikan oleh Allah kepada Kaum Ad yaitu berupa kemampuan untuk membuat bangunan-bangunan yang kokoh dan tinggi sehingga tidak ada tandingannya di negeri lain pada masanya.



Kelebihan lainnya yang diberikan oleh Allah SWT kepada mereka yaitu kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Kaum Ad diabadikan dalam kitab sejarah bermukim di daerah Yaman, tepatnya di Hadramaut.

Allah subhanahu wa taala mengutus nabi Hud as pada tahun 4.600 SM. Pada saat itu kaum Ad mempunyai tiga berhala yang menjadi sesembahan yang populer dan sulit dipisahkan dari mereka. Tiga berhala sesembahan itu Shuda, Shamud, dan Hiba.

Nabi Hud merupakan salah satu yang termasuk dari keluarga atau keturunan Sam bin Nuh.

Menurut Sholahuddin Hamid dalam bukunya berjudul "Kisah-Kisah Islami" disebutkan kaum Ad benar-benar tidak mau beriman. Mereka tidak mau berhenti berbuat durhaka dan jahat serta berbuat apa saja yang mereka kehendaki.

Mereka memiliki sifat takabur yang begitu hebat sehingga mereka menentang siapa saja yang mencoba mengingatkan mereka. Mereka tidak mau berubah dan tetap bertindak semena-mena. Namun seruan Nabi Hud as terhadap mereka tidak didengar mereka.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1222 seconds (0.1#10.140)