Konspirasi Yahudi: Kisah Alexander Hamilton dan Robert Morris Menguasai Ekonomi Amerika
loading...
A
A
A
Mereka akhirnya berhasil mengorbitkan Alexander Hamilton sampai pada kedudukan Menteri Keuangan Amerika. Kedudukan itu memungkinkan Hamilton mendapatkan persetujuan Pemerintah Amerika untuk memberikan wewenang mencetak mata uang berdasarkan jumlah nilai pinjaman negara dan swasta.
Hamilton mengungkapkan alasan kepada pemerintah, bahwa mata uang yang dikeluarkan oleh kongres dan nota jaminan pinjaman nasional tidak akan ada harganya di luar negeri.
Sedang nota jaminan pinjaman nasional dan swasta yang dikeluarkan oleh bank bisa dipergunakan dalam berbagai bentuk transaksi dengan pihak luar negeri. Modal baru telah ditetapkan bagi bank sebesar $35juta, dengan catatan yang $28 juta diambil dari investor Eropa.
Padahal, keuangan Eropa berada di tangan kelompok Rothschild. Kini tiba saatnya Hamilton memetik buah sebagai balasan setimpal atas ulah dan perbuatannya. Ibarat domba yang dipelihara, dan setelah gemuk dipotong.
Menurut dugaan, Hamilton telah mengetahui lika-liku Konspirasi lebih banyak dari pada yang dikehendaki mereka. Terjadilah persaingan keras antara Hamilton dan seorang Yahudi profesional bernama Aron Pour, sehingga Hamilton mendapat giliran yang menyedihkan.
Hamilton mengungkapkan alasan kepada pemerintah, bahwa mata uang yang dikeluarkan oleh kongres dan nota jaminan pinjaman nasional tidak akan ada harganya di luar negeri.
Sedang nota jaminan pinjaman nasional dan swasta yang dikeluarkan oleh bank bisa dipergunakan dalam berbagai bentuk transaksi dengan pihak luar negeri. Modal baru telah ditetapkan bagi bank sebesar $35juta, dengan catatan yang $28 juta diambil dari investor Eropa.
Padahal, keuangan Eropa berada di tangan kelompok Rothschild. Kini tiba saatnya Hamilton memetik buah sebagai balasan setimpal atas ulah dan perbuatannya. Ibarat domba yang dipelihara, dan setelah gemuk dipotong.
Menurut dugaan, Hamilton telah mengetahui lika-liku Konspirasi lebih banyak dari pada yang dikehendaki mereka. Terjadilah persaingan keras antara Hamilton dan seorang Yahudi profesional bernama Aron Pour, sehingga Hamilton mendapat giliran yang menyedihkan.
(mhy)