Konspirasi Yahudi: Kisah Rothschild Mendukung Theodore Roosevelt Jadi Presiden Amerika

Rabu, 06 Desember 2023 - 08:35 WIB
loading...
Konspirasi Yahudi: Kisah Rothschild Mendukung Theodore Roosevelt Jadi Presiden Amerika
Theodore Roosevelt. Foto/IlustrasI; Fine art america
A A A
Theodore Roosevelt (27 Oktober 1858 – 6 Januari 1919) adalah Presiden Amerika Serikat yang Ke-26. Ia menjabat dua kali masa jabatan pada tahun 1901 hingga 1909. Siapa sangka bahwa tokoh ini sukses meraih jabatannya karena didukung Konspirasi Yahudi Internasional .

Setidaknya begitu ditulis William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993). William berkisah bahwa setelah kelompok Rothschild berhasil memonopoli ekonomi Amerika, maka mereka menjadi sangat berpengaruh dalam suksesi di negeri itu.



Terkait monopoli ekonomi ini, dimulai pada tahun 1899 ketika para bankir internasional mengadakan pertemuan di London. Pertemuan ini antara lain dihadiri JB Morgan, Anthony-Dicksile, yang keduanya mewakili Bank Amerika.

Ketika keduanya kembali ke Amerika, kelompok Rothschild mengangkat Morgan sebagai agennya yang bergerak untuk mengurusi kepentingannya di Amerika Serikat.

Hasil dari pertemuan tersebut, juga terbentuk sebuah Monopoli Internasional, terdiri dari lembaga keuangan sebagai berikut:

1) Perusahaan JB Morgan and Company di New York.
2) Perusahaan Dicksile and Company di negara bagian Philadelphia, Amerika Serikat.
3) Perusahaan Hargiss and Company di Paris.
4) Lembaga MM Warburg di Jerman dan Belanda.



"Monopoli itu bekerja di bawah kelompok Rothschild. Setelah itu, mereka melangkah dengan merekrut urat nadi perekonomian Amerika," ujar William G. Carr.

Pada tahun 1901 mereka berhasil secara gemilang. Perusahaan gabungan Morgan-Dicksile bisa membeli saham perusahaan Hains-Morris, yang memiliki sejumlah bank, perkapalan, beberapa industri besi baja dan lain-lain.

Semua itu jatuh berpindah ke tangan Morgan-Dicksile. Ini artinya, sendi-sendi perekonomian Amerika telah berada di tangan mereka. Dengan kata lain, mereka telah bisa ikut mencampuri urusan pemilihan umum. Maka dengan mudah calon presiden yang didukung oleh mereka ketika itu, yaitu Theodore Roosevelt menaiki kursi kepresidenan Amerika Serikat.

Tujuan monopoli bukan hanya mempromosikan Roosevelt ke jenjang kepresidenan Amerika Serikat. Ada tujuan lain, yaitu untuk membentengi pimpinan Monopoli dari mahkamah Amerika yang telah bergerak dan mulai mengadakan penyelidikan mengenai konglomerasi ilegal, sehubungan dengan kasus perusahaan Hains-Morris yang bangkrut, dan cara-cara yang kotor yang dipakai oleh Morgan-Dicksile untuk menjatuhkan saingannya di pasaran.



Dalam kedudukan sebagai presiden, Roosevelt kemudian memilih senator Nelson Aldrick yang kelak diketahui sebagai agen rahasia Monopoli tembakau dan karet, yang merupakan anak cabang perusahaan raksasa Morgan-Dicksile.

Pada tahun 1902 seorang utusan dari perusahaan Warburg tiba di Amerika. Utusan itu adalah Boegsel Warburg, yang membawa hasil kajian mendalam mengenai situasi perekonomian Eropa dan Amerika. Tidak lama kemudian ia bergabung pada lembaga keuangan raksasa Cohen-Lobe.

Setelah beberapa saat, seorang pengusaha kondang bergabung pula dengan mereka, yaitu Yacob Steve. la adalah figur yang sangat dikenal di kalangan agen rahasia internasional. la adalah orang yang mengulurkan dana kepada gerakan teroris dan pengacau di Eropa Timur dan Rusia, sejak tahun 1883 hingga masa revolusi Rusia tahun 1917.

Dia seorang agen lagi dari Rothschild juga telah bergabung dengan mereka.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1461 seconds (0.1#10.140)