Konspirasi Yahudi: Kisah Rothschild Mengacaukan Ekonomi Amerika

Rabu, 06 Desember 2023 - 08:22 WIB
loading...
Konspirasi Yahudi: Kisah Rothschild Mengacaukan Ekonomi Amerika
Nathan Rothschild. Foto: Wikipedia
A A A
Pada malam 14 April 1865, Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln dibunuh oleh seorang Yahudi bernama John Dickles Booth. Lincoln dianggap sebagai tokoh yang menjadi batu sandungan bagi Konspirasi Yahudi Internasional untuk menguasai ekonomi Amerika.

Mayoritas rakyat Amerika tidak tahu sebab-sebab tindakan kriminal ini. Begitu pula catatan sejarah tidak mengupas peristiwa pembunuhan tersebut secara jelas. Hanya para penyelidik yang mendapat bukti-bukti kuat mengenai adanya hubungan nyata si pembunuh, John Dickles Booth dengan Yahuda B. Benjamin, agen Rothschild di Amerika.

"Namun para pemilik modal Yahudi internasional kali ini juga tetap berada di balik layar dengan selamat. Sementara itu, si pembunuh harus menghadapi hukuman setimpal di muka pengadilan," tulis William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993).



Dengan terbunuhnya Abraham Lincoln, berarti jalan untuk menguasai perekonomian Amerika terbuka seluruhnya bagi para pemilik modal Yahudi internasional.

Menurut William, dengan kematian Lincoln, kendala politis dan keuangan telah tersingkir. Namun di sana timbul kendala yang lain lagi bagi para pemilik modal internasional, yaitu kendala sistem mata uang itu sendiri.

Ukuran Nilai Perak

Sistem keuangan dan perekonomian Amerika Serikat berdasarkan ukuran nilai logam perak. Lain dengan sistem keuangan Eropa yang memakai ukuran nilai emas, khususnya sistem keuangan Inggris.

Faktor penyebab buat Amerika ialah, karena negeri itu memiliki kekayaan sumber tambang perak yang melimpah-ruah. Sedang kekayaan sumber tambang emas relatif kecil. Kendala ini tidak mudah bagi para pemilik modal.



Ini menyebabkan Amerika Serikat tetap terjaga kemandiriannya dalam sistem keuangan, tanpa banyak dipengaruhi oleh pergolakan naik-turunnya sistem keuangan Eropa dan dunia internasional.

Oleh karena itu, para pemilik modal internasional mendapatkan kesulitan untuk bisa menguasai keuangan Amerika, tanpa lebih dulu menyingkirkan rintangan seperti itu.

Untuk menghadapi hal itu, para pemilik modal internasional langsung melakukan langkah yang akan bisa mengubahnya. Mereka mengutus salah seorang agen mereka bernama Ernest Syde dengan dibekali uang sebanyak 500 ribu dolar Amerika, untuk keperluan kegiatan penyuapan yang rencananya akan diberikan kepada sejumlah tokoh berpengaruh di Amerika, di samping untuk pembiayaan proyek yang telah direncanakan.

Mulailah kegiatan mempengaruhi hati nurani dan perusakannya sekaligus, sehingga para pemilik modal berhasil mengajukan sebuah proposal undang-undang kepada Kongres.

Orang yang mengajukan adalah senator John Shirman sendiri. Undang-undang ini disahkan tahun 1873 dengan sebutan innocent, yaitu "Undang-undang Perbaikan Sistem Mata Uang Logam".



Dari butir-butir undang-undang itu tampak pada mulanya tidak menarik perhatian, seolah hanya merupakan tujuan perbaikan terbatas. Namun ternyata di sela-sela undang-undang terkandung racun mematikan.

Dari undang-undang itu, pihak pemilik modal dari sisi lain telah bekerja keras, sehingga mereka berhasil mengorbitkan Ernest Syde menjadi penasihat keuangan dalam komite keuangan Amerika Serikat.

Sudah barang tentu Ernest Syde bekerja sesuai dengan kepentingan kelompok Rothschild. la mulai melakukan penarikan mata uang perak dari peredaran dengan memanfaatkan perlindungan hukum dan kapasitasnya sebagai inspektur konsultan dalam komite keuangan, yang menyebabkan krisis ekonomi lebih parah lagi.

Hal itu memaksa Kongres pada tahun 1879 untuk mencetak mata uang perak lebih banyak lagi sebagai usaha untuk menanggulangi krisis tersebut dalam waktu terbatas. Namun bank-bank yang ada segera mendapat instruksi baru dari konglomerat Rothschild di Eropa.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1583 seconds (0.1#10.140)