Konspirasi Yahudi Internasional: Kisah Terbunuhnya Presiden Abraham Lincoln

Selasa, 05 Desember 2023 - 10:45 WIB
loading...
Konspirasi Yahudi Internasional: Kisah Terbunuhnya Presiden Abraham Lincoln
Abraham Lincoln. Foto/Ilustrasi: greatbigcanvas
A A A
Abraham Lincoln adalah Presiden Amerika Serikat ke-16, yang menjabat sejak 4 Maret 1861 sampai terjadi pembunuhan terhadap dirinya. Dia dikenal amat gigih melawan manuver keras para pemilik modal Yahudi yang ingin merebut perekonomian negerinya.

William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993) menyebut untuk mencapai perjuangan, Lincoln berpegang pada undang-undang Amerika teks ke-5 bagian ke-8 butir 1, yang isinya memberikan wewenang kepada Kongres untuk mengeluarkan mata uang di samping hak untuk mengeluarkan nota Bank senilai 450 juta dolar yang jumlah utang nasional akan dijadikan penutupnya.

Para pemilik modal Yahudi Internasional ketika itu mengerahkan segala kekuatannya untuk menghadapi Lincoln yang mengancam kedudukan mereka. "Mereka mulai mengadakan manuver dan kegiatan terselubung, dengan tujuan menjatuhkan Lincoln," ujar William G. Carr.



Manuver pertama bisa mereka capai melalui Kongres agar Kongres mengesahkan undang-undang baru yang bisa mencegah pembatasan bunga pinjaman nasional atas harga barang-barang impor dengan mata uang tersebut.

Di samping itu, mereka juga mengumumkan perang kepada mata uang baru itu di pasaran internasional dan bank-bank asing, sehingga nilainya turun sampai tingkat rendah, yaitu sepertiga dari nilai normal.

Setelah itu mereka memborong mata uang tersebut yang masih beredar, untuk membeli nota bank simpan-pinjam negara dengan harga penuh menurut nilai dolar. Dengan demikian, para pemilik modal telah berhasil melempar batu dan sekaligus mendapat dua ekor burung, yang mengakibatkan anjloknya nilai mata uang negara dari satu sisi, dan mereka mengeruk keuntungan besar-besaran di sisi lain.

Berikut ini petikan beberapa kalimat dari surat instruksi para pemilik modal di Eropa kepada lembaga keuangan di Amerika Serikat:

"Kami tidak bisa menerima beredarnya mata uang baru Amerika, kecuali kalau itu berpindah di bawah kekuasaan kami. Kami bisa mencapai tujuan ini lewat nota bank pinjaman nasional, yang pada akhirnya bisa menguasai mata uang pemerintah."



Para pemilik modal telah berhasil menanamkan pengaruh mereka di kalangan sejumlah anggota Kongres dan Senat. Dengan mudah mereka bisa menundukkan Kongres dan membungkam suaranya, untuk mendukung disahkannya undang-undang keuangan pada tahun 1863, yang menguntungkan para pemilik modal itu, meskipun ditentang oleh Presiden Lincoln.

Dengan demikian, tertancaplah kuku baru Yahudi dalam memperebutkan perekonomian Amerika Serikat. Berikut ini kutipan sebuah surat dari Konglomerat Rothschild kepada sebuah lembaga keuangan raksasa di London yang terletak di Wall Street , yang kondang sampai sekarang, yaitu lembaga keuangan Eickhaimer, Morton dan Van der Gold. Surat itu tertanggal 25 Juni 1863, berbunyi:

"Mr. John Shirman menulis surat kepada kami dari negara bagian Ohio Amerika Serikat, untuk memberikan informasi mengenai spekulasi keuntungan besar yang akan bisa diperoleh, setelah undang-undang baru yang disahkan oleh Kongres mengenai perbankan. Mr. Shirman mengatakan, bahwa ini merupakan kesempatan yang belum pernah ditemukan oleh para pemilik modal internasional selama ini untuk mengeruk keuntungan besar. Tampaknya undang-undang ini akan menjamin Bank Amerika untuk menguasai perekonomian Amerika."



Rothschild berbicara panjang lebar dalam suratnya itu, yang pada akhirnya ia mengemukakan pandangannya sebagai berikut:

"Hanya beberapa orang yang tahu hakikat undang-undang baru mengenai keuangan. Mereka akan menghadapi dua pilihan, dan tidak ada lainnya, yaitu apakah mereka akan mengikuti di belakang kita untuk mendapat beberapa keuntungan, ataukah akan menentang kita, sedang mereka telah terikat oleh undang-undang itu. Oleh karena itu, sikap oposisi yang menentang undang-undang itu akan sia-sia. Kebanyakan orang Amerika adalah golongan yang tidak bisa berpikir tentang keuntungan apa yang diperoleh oleh para pemilik modal internasional dari undang-undang ini. Mereka tidak akan berpikir, bahwa undang-undang ini sebenarnya merupakan musuh bagi kepentingan mereka sendiri."

Hormat kami ttd. (Rothschild & Brothers)

Di bawah ini adalah kutipan surat balasan yang dikirim oleh perusahaan-perusahaan Eickhaimer, Morton dan Van der Gold kepada Rothschild bersaudara:



"Tuan-tuan yang mulia, kami telah menerima surat tuan. Tampaknya Mr. John Shirman adalah seorang yang memiliki sifat kecerdikan, seperti yang dimiliki oleh seorang konglomerat berbakat dan bisa mengantisipasi perkembangan yang akan mendatangkan keuntungan besar. Padahal umurnya masih sangat muda. Di samping itu, ia mengidamkan untuk bisa menduduki kursi kepresidenan Amerika Serikat. Sekarang ia anggota Kongres. Pikiran sehat telah membuatnya sadar, bahwa untuk memperoleh keuntungan besar adalah dengan mengadakan persahabatan dengan tokoh-tokoh dan lembaga-lembaga yang memiliki sumber dana keuangan besar, yang menurut dia bukan saja menggunakan uang sebagai alat untuk mencari dukungan pemerintah, melainkan juga untuk memukul pihaky ang menentang kepentingan mereka."
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1610 seconds (0.1#10.140)