Konspirasi Yahudi: Pembantaian Januari dan Revolusi Manshevik
loading...
A
A
A
Czar memberi amnesti kepada para tawanan politik. Di antara tawanan yang mendapat amnesti adalah Lenin, Martov dan tokoh-tokoh Bolshevik dan Manshevik lainnya.
Akan tetapi, kebebasan mereka justru membuat suhu kekacauan dan pembangkangan lebih panas.
Program yang dirancang oleh Konspirasi internasional atau sering disebut dengan perkumpulan Sesepuh Zionis bukanlah untuk menyalakan api revolusi pada saat itu, melainkan mereka masih menginginkan sistem kerajaan Rusia berlangsung dulu, hingga pecah perang dunia I, yang saat itu masih dalam rancangan.
Akan tetapi, perkembangan situasi Rusia menyebabkan kelompok Bolshevik menyalahi instruksi dari kekuatan terselubung. Menurut perhitungan mereka, saat pecahnya revolusi telah tiba. Mereka tidak bisa disalahkan kalaupunya perhitungan seperti itu, karena kondisi kerajaan Rusia pada saat itu telah jatuh porak-poranda, disebabkan oleh banyaknya masalah yang dihadapi.
Dengan sekali pukul, kerajaan itu akan lenyap seketika. Pemogokan umum dimulai tanggal 20 Oktober 1905 di seluruh kota penting di Rusia.
Kemudian disusul dengan didudukinya ibukota San Petersburg (Leningrad sekarang) pada tanggal 27 Oktober tahun yang sama. Lalu menyusul lahirnya deklarasi sebuah pemerintahan baru.
Kemudian Trotsky, seorang tokoh Yahudi Komunis kenamaan mengumumkan diri sebagai pimpinan revolusi Manshevik. Akan tetapi, terhadap kekuatan yang menentang revolusi ini, Czar sendiri tidak mampu mengatasinya.
Dana yang selama ini diberikan kepada gerakan revolusioner dan kelompok teroris dihentikan sama sekali oleh kekuatan terselubung itu. Bahkan juga diperangi, sehingga pasukan pemerintah berhasil menduduki kembali San Petersburg dengan mudah, tanpa ada perlawanan yang berarti pada tanggal 16 Desember 1905.
Kemudian Trotsky bersama 30 orang tokoh revolusi mendapat giliran menjadi buron. Dan kerusuhan timbul kembali di bawah pimpinan seorang Yahudi bernama Yarifos.
Pasukan Czar yang berhasil menumpas gerakanperusuh itu sekaligus mengembalikan sistem kerajaan lagi.
Akan tetapi, kebebasan mereka justru membuat suhu kekacauan dan pembangkangan lebih panas.
Program yang dirancang oleh Konspirasi internasional atau sering disebut dengan perkumpulan Sesepuh Zionis bukanlah untuk menyalakan api revolusi pada saat itu, melainkan mereka masih menginginkan sistem kerajaan Rusia berlangsung dulu, hingga pecah perang dunia I, yang saat itu masih dalam rancangan.
Akan tetapi, perkembangan situasi Rusia menyebabkan kelompok Bolshevik menyalahi instruksi dari kekuatan terselubung. Menurut perhitungan mereka, saat pecahnya revolusi telah tiba. Mereka tidak bisa disalahkan kalaupunya perhitungan seperti itu, karena kondisi kerajaan Rusia pada saat itu telah jatuh porak-poranda, disebabkan oleh banyaknya masalah yang dihadapi.
Dengan sekali pukul, kerajaan itu akan lenyap seketika. Pemogokan umum dimulai tanggal 20 Oktober 1905 di seluruh kota penting di Rusia.
Kemudian disusul dengan didudukinya ibukota San Petersburg (Leningrad sekarang) pada tanggal 27 Oktober tahun yang sama. Lalu menyusul lahirnya deklarasi sebuah pemerintahan baru.
Kemudian Trotsky, seorang tokoh Yahudi Komunis kenamaan mengumumkan diri sebagai pimpinan revolusi Manshevik. Akan tetapi, terhadap kekuatan yang menentang revolusi ini, Czar sendiri tidak mampu mengatasinya.
Dana yang selama ini diberikan kepada gerakan revolusioner dan kelompok teroris dihentikan sama sekali oleh kekuatan terselubung itu. Bahkan juga diperangi, sehingga pasukan pemerintah berhasil menduduki kembali San Petersburg dengan mudah, tanpa ada perlawanan yang berarti pada tanggal 16 Desember 1905.
Kemudian Trotsky bersama 30 orang tokoh revolusi mendapat giliran menjadi buron. Dan kerusuhan timbul kembali di bawah pimpinan seorang Yahudi bernama Yarifos.
Pasukan Czar yang berhasil menumpas gerakanperusuh itu sekaligus mengembalikan sistem kerajaan lagi.
(mhy)