Pembebasan Syam: Kisah Khalid bin Walid dan Pasukannya Melakukan Perjalanan dari Irak

Sabtu, 09 Desember 2023 - 10:05 WIB
loading...
A A A
Khalid segera berangkat dengan pasukannya, dipandu oleh Rafi'. Selama lima hari dalam perjalanan, mereka berada di tengah-tengah Sahara yang buas dan sunyi. Satu-satunya sandaran sesudah kepada Allah, hanya kepada pemandu itu.

Setiap hari mereka masing-masing turun dari kudanya. Mereka makan dan minum dari persediaan air yang mereka bawa, kemudian membedah perut beberapa ekor unta yang mereka jadikan tangki air. Air dikeluarkan dari perutnya dan semua kuda diberi minum. Sesudah hari yang kelima Khalid memanggil penunjuk jalannya itu: "Hai Rafi', bagaimana?!"

"Bagus," kata Rafi'. "Insya Allah kita tak akan kehausan. Sudah ada mata air."



Sebenarnya Rafi' sedang menderita radang mata. Ia memutar-mutarkan kepala ke kanan dan ke kiri.

"Hai kalian," kata Rafi' kemudian. "Lihat itu ada dua tanda seperti sepasang ambing."

Setelah mereka sampai ke tempat itu ia berhenti dan berkata lagi: "Lihat, kamu lihat ada pohon 'ausaj itu yang seperti bokong laki-laki?

"Kami tidak melihat," kata mereka.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un," sahut Rafi'. "Celakalah kalian kalau begitu, juga aku tak akan pedulikan kalian. Lihatlah ke kanan dan ke kiri." Mereka semua memperhatikan. Yang mereka lihat ada sebatang pohon yang sudah dipotong dan yang tinggal hanya tunggul. Melihat itu pasukan Muslimin bertakbir dan Rafi' juga ikut bertakbir.

"Galilah sampai ke akarnya," kata Rafi'. Setelah mereka gali tiba-tiba memancar air dari sebuah mata air. Mereka semua minum guna menghilangkan rasa dahaga. Setelah mereka yakin sudah semua dalam selamat, Rafi' berujar lagi "Aku tak pernah ke tempat ini kecuali sekali semasa aku masih anak-anak bersama ayah."

Khalid dan pasukannya sempat minum ketika sampai ke tempat ini. Juga di situ mereka melihat ada jalan masuk ke Syam. Tatkala sebelum subuh Khalid sudah sampai di Suwa, penduduk tempat itu diserangnya dari Bahra'.



Melihat pasukan Muslimin banyak orang yang ketakutan. Karena sudah tak mampu lagi mengadakan perlawanan, mau tak mau mereka menyerah. Penduduk Tadmur (Palmyra) segera menyerah setelah mengadakan sedikit perlawanan.

Khalid tidak menganggap perlu untuk menyerang Damsyik. Kedatangannya hanya akan memberi bala bantuan kepada angkatan bersenjata Muslimin yang tinggal di Yarmuk. Ia menempuh jalan Huwarin tak jauh dari sana. Sesampainya di Qusam ia mengajak damai penduduknya, yaitu kabilah Quda'ah. Dari sana menyusur ke Azri'at dan menyerang Banu Gassan yang ada di Marj Rahit.

Kemudian ia meneruskan perjalanan dan turun di sebuah terusan di Bosra. Di tempat ini ia bertemu dengan Abu Ubaidah bin al-Jarrah, Syurahbil bin Hasanah dan Yazid bin Abi Sufyan.

Khalid maju memimpin mereka menyerbu Bosra dan Allah memberinya pula kemenangan. Setelah itu mereka semua meneruskan perjalanan ke Palestina untuk memberikan bala bantuan kepada Amr bin al-As di Arabah di dataran Gaur. Khalid bermarkas di sebelah rekan-rekannya. Dengan demikian pasukan Muslimin sudah tergabung semua di Yarmuk.



Jumlah Tentara

Kala itu, jumlah tentara yang menyertai Khalid ada ribuan. Ada yang mengatakan 9.000 orang, ada pula yang menyebutkan 6.000 pasukan, yang sebagian lagi berpendapat 800, 600 atau 500 orang.

Menurut Haekal, sumber mengenai yang pertama itu menyebutkan bahwa Khalid berangkat dengan separuh pasukan yang di Irak sesuai dengan perintah Abu Bakar. "Jumlah tentara itu 18.000 orang atau sekitar itu," katanya.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1505 seconds (0.1#10.140)