Asbabun Nuzul Surat An-Nisa Ayat 157-158, Kisah Nabi Isa dan Klaim Orang Yahudi
loading...
A
A
A
Asbabun Nuzul Surat An-Nisa Ayat 157-158 penting untuk diketahui agar umat Islam mengetahui sejarah dan kisah para Nabi terdahulu. Surat An-Nisa merupakan surat keempat dalam Al-Qur'an terdiri 176 ayat.
Surat ini diturunkan di Madinah yang mengandung berbagai hal, mulai dari hukum-hukum Islam, seperti waisan, nikah, talak dan nafkah. Dalam surat ini terdapat kisah Nabi Isa 'alaihissalam (Isa bin Maryam) dan orang-orang Yahudi pada Ayat 157-158.
Asbabun Nuzul Surat An-Nisa Ayat 157-158
Berikut Asbabun Nuzul atau sebab turunnya Surat An-Nisa Ayat 157-158. Allah berfirman:
Surat An-Nisa Ayat 157:
Artinya: "Dan Kami hukum juga mereka karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam," yang mereka ejek dengan menamainya Rasul Allah padahal mereka tidak beriman kepadanya. Mereka mengatakan telah membunuhnya, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi diserupakan bagi mereka orang yang dibunuh itu dengan Nabi Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentangnya, yakni tentang Nabi Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang hal, yakni pembunuhan, itu. Mereka tidak mempunyai sedikit pun pengetahuan menyangkut hal itu, yakni tentang pembunuhan Nabi Isa, dan apa yang mereka katakan kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin." (QS An-Nisa: 158)
Surat An-Nisa Ayat 158:
Artinya: "Tetapi Allah telah mengangkat Isa ke Hadirat-Nya. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS An-Nisa: 158)
Ayat ini merupakan bantahan Allah terhadap klaim orang-orang Yahudi yang mengaku telah membunuh Nabi Isa dengan cara menyalibnya. Padahal, Allah telah menyelamatkan Nabi Isa dari rencana jahat mereka dan mengangkatnya ke langit dalam keadaan hidup.
Orang yang mereka bunuh dan salib hanyalah orang yang diserupakan Allah dengan Nabi Isa sehingga mereka tertipu dan mengira bahwa itu adalah Nabi Isa. Berikut Asbabun Nuzul ayat di atas menurut beberapa sumber dan ulama ahli tafsir.
1. Tafsir Al-Jalalain
Asbabun Nuzul ayat ini adalah ketika Nabi Muhammad ﷺ berdebat dengan orang-orang Yahudi di Madinah tentang Nabi Isa. Mereka mengklaim bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa dengan cara menyalibnya. Padahal Allah telah mengangkatnya ke langit. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk membantah klaim kaum Yahudi itu dan menjelaskan kisah Nabi Isa yang sebenarnya.
2. Tafsir Ibnu Katsir
Ketika Nabi Muhammad ﷺ mengutus Dihyah al-Kalbi kepada Heraklius, Kaisar Romawi, untuk menyampaikan surat yang berisi ajakan untuk masuk Islam. Ketika Dihyah tiba di Syam, ia bertemu dengan seorang Yahudi yang menanyakan tentang Nabi Isa. Dihyah menjawab bahwa Nabi Isa adalah Rasul Allah yang diutus kepada Bani Israil. Orang Yahudi itu berkata, "Kami telah membunuhnya dengan cara menyalibnya." Maka Allah menurunkan ayat ini untuk membantah ucapan orang Yahudi itu dan menjelaskan kebenaran tentang Nabi Isa.
3. Tafsir Kementerian Agama
Tafsir Kementerian Agama menjelaskan bahwa Ayat 157 membantah klaim orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mengatakan bahwa mereka telah membunuh atau menyalib Nabi Isa dengan menunjukkan bahwa mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi Allah telah mengangkatnya kepada-Nya dan menyelamatkannya dari musuh-musuhnya.
Tafsir ini juga menjelaskan bahwa orang-orang yang berselisih paham tentang Nabi Isa tidak memiliki keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Nabi Isa.
Ayat 158 menegaskan bahwa Allah telah mengangkat Nabi Isa kepada-Nya dengan jasmani dan rohaninya dalam keadaan hidup sebagai suatu mukjizat. Allah Maha Perkasa mengalahkan musuh-musuhnya. Nabi Isa kelak akan diturunkan kembali di akhir zaman sebagai pembela umat Islam dan penerus syariat Nabi Muhammad ﷺ sekaligus membungkam keyakinan orang Yahudi dan Nasrani yang mengklaim Nabi Isa telah wafat.
Wallahu A'lam
Surat ini diturunkan di Madinah yang mengandung berbagai hal, mulai dari hukum-hukum Islam, seperti waisan, nikah, talak dan nafkah. Dalam surat ini terdapat kisah Nabi Isa 'alaihissalam (Isa bin Maryam) dan orang-orang Yahudi pada Ayat 157-158.
Asbabun Nuzul Surat An-Nisa Ayat 157-158
Berikut Asbabun Nuzul atau sebab turunnya Surat An-Nisa Ayat 157-158. Allah berfirman:
Surat An-Nisa Ayat 157:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَٰكِن شُبِّهَ لَهُمْ ۚ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ ۚ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ ۚ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا
Artinya: "Dan Kami hukum juga mereka karena ucapan mereka, "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam," yang mereka ejek dengan menamainya Rasul Allah padahal mereka tidak beriman kepadanya. Mereka mengatakan telah membunuhnya, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi diserupakan bagi mereka orang yang dibunuh itu dengan Nabi Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentangnya, yakni tentang Nabi Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang hal, yakni pembunuhan, itu. Mereka tidak mempunyai sedikit pun pengetahuan menyangkut hal itu, yakni tentang pembunuhan Nabi Isa, dan apa yang mereka katakan kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin." (QS An-Nisa: 158)
Surat An-Nisa Ayat 158:
بَل رَّفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
Artinya: "Tetapi Allah telah mengangkat Isa ke Hadirat-Nya. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS An-Nisa: 158)
Ayat ini merupakan bantahan Allah terhadap klaim orang-orang Yahudi yang mengaku telah membunuh Nabi Isa dengan cara menyalibnya. Padahal, Allah telah menyelamatkan Nabi Isa dari rencana jahat mereka dan mengangkatnya ke langit dalam keadaan hidup.
Orang yang mereka bunuh dan salib hanyalah orang yang diserupakan Allah dengan Nabi Isa sehingga mereka tertipu dan mengira bahwa itu adalah Nabi Isa. Berikut Asbabun Nuzul ayat di atas menurut beberapa sumber dan ulama ahli tafsir.
1. Tafsir Al-Jalalain
Asbabun Nuzul ayat ini adalah ketika Nabi Muhammad ﷺ berdebat dengan orang-orang Yahudi di Madinah tentang Nabi Isa. Mereka mengklaim bahwa mereka telah membunuh Nabi Isa dengan cara menyalibnya. Padahal Allah telah mengangkatnya ke langit. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk membantah klaim kaum Yahudi itu dan menjelaskan kisah Nabi Isa yang sebenarnya.
2. Tafsir Ibnu Katsir
Ketika Nabi Muhammad ﷺ mengutus Dihyah al-Kalbi kepada Heraklius, Kaisar Romawi, untuk menyampaikan surat yang berisi ajakan untuk masuk Islam. Ketika Dihyah tiba di Syam, ia bertemu dengan seorang Yahudi yang menanyakan tentang Nabi Isa. Dihyah menjawab bahwa Nabi Isa adalah Rasul Allah yang diutus kepada Bani Israil. Orang Yahudi itu berkata, "Kami telah membunuhnya dengan cara menyalibnya." Maka Allah menurunkan ayat ini untuk membantah ucapan orang Yahudi itu dan menjelaskan kebenaran tentang Nabi Isa.
3. Tafsir Kementerian Agama
Tafsir Kementerian Agama menjelaskan bahwa Ayat 157 membantah klaim orang-orang Yahudi dan Nasrani yang mengatakan bahwa mereka telah membunuh atau menyalib Nabi Isa dengan menunjukkan bahwa mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi Allah telah mengangkatnya kepada-Nya dan menyelamatkannya dari musuh-musuhnya.
Tafsir ini juga menjelaskan bahwa orang-orang yang berselisih paham tentang Nabi Isa tidak memiliki keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Nabi Isa.
Ayat 158 menegaskan bahwa Allah telah mengangkat Nabi Isa kepada-Nya dengan jasmani dan rohaninya dalam keadaan hidup sebagai suatu mukjizat. Allah Maha Perkasa mengalahkan musuh-musuhnya. Nabi Isa kelak akan diturunkan kembali di akhir zaman sebagai pembela umat Islam dan penerus syariat Nabi Muhammad ﷺ sekaligus membungkam keyakinan orang Yahudi dan Nasrani yang mengklaim Nabi Isa telah wafat.
Wallahu A'lam
(rhs)