7 Perbedaan Injil dan Al-Quran tentang Tingkat Terjadinya Alam Semesta

Kamis, 14 Desember 2023 - 17:23 WIB
loading...
A A A
Dia tidak bertubuh, juga tidak berjasmani, juga tidak ada gambaran yang dapat menggambarkan Dia. Memikirkan bahwa Tuhan mempunyai bentuk seperti manusia, untuk orang-orang Muslim, adalah menyalahi seluruh konsep Tuhan.

4. Fasal kedua bertentangan dengan fasal pertama.

Fasal pertama sebagai anda ketahui, menyatakan bahwa tumbuh-tumbuhan dan tanam-tanaman diciptakan pada hari ketiga, sebelum diciptakannya manusia, yang diciptakan pada hari keenam. Fasal kedua memberitahu kita bahwa manusia diciptakan sebelum tumbuh-tumbuhan dan tanam-tanaman:



"Maka demikianlah asalnya langit dan bumi pada masa ia itu dijadikan, tatkala diperbuat Tuhan Allah akan langit dan bumi, pada masa itulah belum ada tumbuh-tumbuhan di atas bumi dan tiada pokok bertunas di padang, karena belum lagi diturunkan Tuhan Allah hujan kepada bumi dan belum ada orang menggarap tanah itu, melainkan naiklah uap dari bumi serta membasahkan segala tanah itu. Maka diwujudkan Tuhan Allah manusia dari pada debu tanah dan dihembuskanNya nafas hidup ke lubang hidungnya, demikianlah manusia itu menjadi suatu nyawa yang hldup adanya. Maka diperbuat Tuhan Allah pada suatu taman dalam Eden, di sebelah timur, maka di sanalah ditaruhNya manusia, yang telah dirupakanNya itu.

Maka di sana ditumbuhkan Tuhan Allah di atas tanah berbagai-bagai pohon yang permai di pandangan mata dan baik untuk dimakan, dan lagi ada pohon alhayat di tengah-tengah taman itu dan pohon pengetahuan akan hal baik dan jahatpun." Genesis 2: 4-9.

Pernyataan ini jelas menunjukkan bahwa tidak ada tumbuh-tumbuhan sebelum terciptanya manusia.

Ada hal lain di dalam pernyataan ini, yaitu: Bahwa ada tanaman pengetahuan (pohon pengetahuan) akan hal baik dan jahat. Tetapi kita mengetahui bahwa pengetahuan tidak tumbuh dari tanam-tanaman, ilmu pengetahuan datang melalui pengalaman dan pelajaran.



5. Fasal pertama telah menyatakan bahwa binatang diciptakan pada hari kelima:

"Maka firman Allah: Hendaklah dalam air itu bergerak makhluk yang bernyawa dan hendaklah ada unggas terbang di atas bumi, dalam bentangan langit. Maka dijadikan Allah ikan yang besar-besar dan segala binatang, yang bergerak dalam air itu dengan tabiatnya, dan segala unggas yang bersayap dengan tabiatnya, maka dilihat Allah itu baiklah adanya.

Maka diberkati Allah akan dia, FirmanNya: "Berkembang-biaklah kamu dan ramaikanlah air yang di dalam laut itu dan hendaklah segala unggas itupun bertambah di atas bumi. Setelah petang dan pagi maka itulah hari yang kelima." 1: 20-23.

Pernyataan ini dengan jelas menunjukkan bahwa manusia diciptakan setelah penciptaan ikan, burung-burung, hewan-hewan dan hewan-hewan ternak, tetapi fasal kedua menunjukkan bahwa manusia diciptakan sebelum ikan, burung-burung, hewan-hewan dan hewan-hewan ternak. Dan lagi berfirman Tuhan Allah demikian:

"Tiada baik manusia itu sendirian, Aku hendak menciptakan seorang penolong yang sejodoh dengan dia. Karena setelah dijadikan Tuhan Allah segala binatang yang di atas bumi dan segala unggas yang di udara dari tanah, maka didatangkannya sekaliannya itu kepada Adam, supaya melihat bagaimana Adam itu, bagaimana dinamai Adam segala nyawa yang hidup itu, menjadi namanya." 2: 18-19.



6. Kita dapatkan di dalam fasal tiga dari Taurat (Genesis) ini bahwa Hawa (Eve) didustai oleh ular yang membujuknya untuk makan dari tanaman yang dilarang:

"Maka kata ular kepada perempuan itu. Barangkali firman Allah begini: Jangan kamu makan buah-buah segala pohon yang dalam taman ini.

Maka sahut perempuan itu kepada ular: Boleh kami makan buah-buah segala pohon yang dalam taman ini, akan tetapi tentang buah pohon yang di tengah taman itu firman Allah: Janganlah engkau makan atau jamah dia, supaya jangan engkau mati. Kata ular kepada perempuan itu: Niscaya tiada kamu akan mati, karena telah diketahui Allah, jika engkau makan buah itu, tak dapat tiada pada ketika itu juga tajamlah matamu dan engkau jadi seperti Allah, sebab mengetahui baik dan jahat." 3: 1-5.

Tetapi kita mengetahui bahwa ular tidak sanggup berbicara, menipu, membujuk. Ular tidak diberi kesanggupan mengucapkan kata-kata atau bercakap-cakap.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2124 seconds (0.1#10.140)