Konspirasi Yahudi: Kisah Stalin dan Pemilik Modal Kacaukan Ekonomi Amerika dan Eropa
loading...
A
A
A
Amerika, Eropa dan negara lain penghasil biji-bijian dan ternak mengalami kelesuan ekonomi yang sangat parah. Barang hasil produksinya terpaksa tertimbun dalam gudang, atau terbengkalai dalam kapal, tanpa bisa dikirim ke luar negeri untuk dipasarkan.
Pada saat yang sama bahaya kelaparan melanda berbagai negara, termasuk negara penghasil biji-bijian dan daging itu sendiri. Sedangkan Jerman, Jepang dan Italia telah mendapat kesempatan emas untuk mengeruk keuntungan besar dari krisis ekonomi itu.
Kapal mereka bisa leluasa mengangkut ke pasaran bebas. Orang bisa bebas membeli dan menjual barang-barang Jepang dengan harga yang bersaing.
Dalam waktu relatif singkat ketiga negara tersebut telah kembali berotot dan bisa membusungkan dadanya di hadapan bangsa lain di dunia.
Akibat dari krisis besar dunia ini macam-macam. Franklin Roosevelt di Amerika muncul dengan politiknya yang terkenal itu, yaitu beranjak dari pengalihan investasi modal nasional Amerika ke dalam bidang industri, dan membiarkan sebagian tanah pertanian tidak digarap dengan imbalan ganti rugi yang diberikan kepada para pemiliknya.
Roosevelt berhasil dengan rencana politiknya itu, sehingga ia memenangkan pemilihan umum di Amerika. Krisis ekonomi yang melanda Amerika bisa diakhiri dari satu sisi. Dari sisi lain, investasi modal nasional Amerika bisa dialihkan ke dalam industri yang segera berubah lagi menjadi industri persenjataan perang sejak meletusnya Perang Dunia II.
"Sebagaimana kita lihat, tujuan pokok para pemilik modal internasional adalah, pertama mewujudkan perimbangan ekonomi antara Eropa dan Amerika di satu pihak, dan Jerman, Italia dan Jepang di pihak lain," ujar William G. Carr.
Menurutnya, masing-masing pihak dipacu untuk mengalihkan industrinya ke bidang produksi persenjataan, untuk mempersiapkan perang yang benar-benar akan menjadi kenyataan. Sedang tujuan kedua adalah untuk sedapat mungkin menguasai kekayaan lain bangsa. Hal ini sudah mereka capai.
(mhy)