5 Wasiat Malaikat Jibril untuk Umat Islam yang Patut Direnungkan!

Selasa, 02 Januari 2024 - 05:15 WIB
loading...
A A A
Untuk itulah, Rasulullah mengingatkan untuk mencintai dan membenci sesuai porsinya karena bisa jadi orang yang dicintai menjadi musuhnya pada suatu hari nanti. Juga sebaliknya, orang yang dibenci pun bisa jadi suatu saat nanti menjadi orang yang dicintai.

Rasulullah bersabda dalam riwayat at-Tirmidzi,

أَحْبِبْ حَبِيْبَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُوْنَ بَغِيْضَكَ يَوْمًا مَا وَأَبْغِضْ بَغِيْضَكَ هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُوْنَ حَبِيْبَكَ يَوْمًا مَا


“Cintailah orang yang engkau cintai sekadarnya saja karena boleh jadi kelak engkau akan membencinya. Bencilah orang yang engkau benci juga sekadarnya saja karena boleh jadi kelak dia akan menjadi orang yang engkau cintai.”(HR at Tirmidzi no 1997)

4. Kemuliaan seorang mukmin adalah salat malamnya

Poin nasihat keempat ini menegaskan kepada kita bahwa salat malam memiliki keutamaan yang amat besar. Demikian itu karena salat malam lebih dekat dengan keikhlasan, di mana seorang hamba menyisihkan waktu istirahatnya untuk berdekat diri dengan Rabb-nya tanpa diketahui manusia lainnya.

Untuk itu, salat malam merupakan kebiasaan orang-orang saleh terdahulu hingga sekarang. Rasulullah bersabda dalam riwayat at-Tirmidzi, hadits nomor 3472,

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ وَتَكْفِيْرٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنْ الْجَسَدِ


“Hendaknya kalian melakukan shalat malam karena salat malam adalah hidangan orang-orang saleh sebelum kalian. Dan sesungguhnya, salat malam mendekatkan kepada Allah, menghalangi dari dosa, menghapus kesalahan, serta menolak penyakit dari badan.”

5. Kehormatannya adalah ketidakbutuhannya terhadap manusia

Poin nasihat terakhir ini menekankan kepada kita, bahwa merasa cukup dari manusia merupakan kemuliaan dan keperkasaan dalam Islam. Demikian itu, karena kita diperintahkan oleh Rasulullah untuk senantiasa memberi, bukan meminta-minta kepada orang lain.

Rasulullah bersabda dalam riwayat al-Bukhari, hadits nomor 1429 dan Muslim, hadits nomor 1033, yang berbunyi,

اَلْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى، فَالْيَدُ الْعُلْيَا: هِيَ الْمُنْفِقَةُ، وَالسُّفْلَى: هِيَ السَّائِلَةُ


“Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Tangan di atas, yaitu orang yang memberi infak sedangkan tangan di bawah, yaitu orang yang minta-minta.”


Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1738 seconds (0.1#10.140)