3 Golongan yang Didoakan Malaikat Jibril dengan Kejelekan

Senin, 24 April 2023 - 18:31 WIB
loading...
3 Golongan yang Didoakan...
Jibril mendoakan hal buruk bagi orang yang disebutkan di hadapannya nama Nabi SAW, tetapi ia tidak berselawat kepadanya. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Ada tiga kelompok orang yang didoakan dengan kejelekan oleh Malaikat Jibril dan diaminkan oleh Rasulullah SAW . Mereka itu adalah: 1. Orang yang mendapati bulan Ramadan tetapi dia tidak diampuni, setelah keluar darinya. 2. Orang yang mendapati kedua orangtuanya masih hidup atau salah satunya, tetapi ia masuk ke dalam neraka . 3. Orang yang disebutkan di hadapannya nama Nabi SAW, tetapi ia tidak berselawat kepadanya.

Dr Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi dalam buku "Man Tushalli ‘alaihimul Malaa-ikah wa Man Tal‘anu-hum” atau "Orang-Orang yang Dilaknat Malaikat" menjelaskan ada beberapa hadis yang menunjukkan hal tersebut, satu di antaranya adalah:



Al-Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Malik bin al-Huwairits ra, beliau berkata, “Rasulullah SAW naik ke atas mimbar, ketika beliau naik ke atas tangga, beliau berkata ‘Aamiin,’ lalu beliau naik lagi ke atas tangga (tingkat kedua) dan berkata, ‘Aamiin’ lalu beliau naik lagi ke atas tangga (tingkat ketiga) dan berkata, ‘Aamiin’ lalu beliau berkata, ‘Jibril datang kepadaku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, siapa saja yang mendapati bulan Ramadan dan dia tidak diampuni, maka Allah akan melaknatnya.’ Lalu aku (Rasulullah SAW) berkata: ‘Amin.’”

Jibril berkata lagi, ‘Dan siapa saja yang mendapati kedua orang tuanya masih hidup atau salah satunya, lalu dia masuk ke dalam neraka, maka Allah akan menjauhkannya dari rahmat-Nya.’ Aku katakan, ‘Amin.’

Jibril berkata lagi, ‘Siapa saja yang ketika namamu disebutkan, lalu ia tidak berselawat kepadamu, maka Allah akan melaknatnya, katakanlah amin, lalu aku katakan, ‘Amin.’

Al-Imam ath-Thaibi menjelaskan sebab do‘a kepada tiga golongan ini ketika beliau menjelaskan hadis yang lainnya sesungguhnya selawat kepada Nabi SAW sebuah pengagungan kepadanya. Maka, barangsiapa yang memuliakan Rasulullah SAW, niscaya Allah akan memuliakannya, meninggikan derajatnya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang tidak memuliakannya, maka Allah akan menghinakannya.



Begitupula bulan Ramadan yang merupakan bulan yang dimuliakan, Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barang-siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” [ QS Al-Baqarah/2 : 185]

Maka, barangsiapa yang menemukan kesempatan untuk memuliakannya dengan melakukan qi-yaamul lail dengan keikhlasan, tetapi dia tidak mengambil kesempatan itu, maka Allah SWT akan menghinakannya.

Memuliakan kedua orang tua berarti memuliakan Allah Ta’ala, karena itu Allah menghubungkan berbuat baik kepada keduanya dengan bertauhid kepada Allah Ta’ala di dalam firman-Nya:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Dan Rabb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkan-lah kepada mereka perkataan yang mulia.” [ QS Al-Israa/17 : 23]



Orang yang diberikan kesempatan untuk berbuat baik kepada keduanya, terutama di waktu tua (lanjut usia), sesungguhnya mereka berdua di rumahnya bagaikan daging di atas kayu potongan, dan tidak ada yang meladeninya kecuali ia, jika anak itu tidak menggunakan kesempatan ini, maka pantaslah jika dia dihinakan dan direndahkan kedudukannya.
(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1651 seconds (0.1#10.140)