Imam Chirri Membandingkan Mukjizat Nabi Muhammad SAW dengan Nabi Isa dan Nabi Musa

Rabu, 03 Januari 2024 - 14:57 WIB
loading...
A A A
Maka dari itu, cara menunjukkan keajaiban-keajaiban telah diganti.

2. Kelihatannya keanehan-keanehan (keajaiban-keajaiban) Musa dan Isa(Yesus) adalah sangat produktif. Kenyataannya, keajaiban Musa dan Isa bersifat tidak permanen. Tidak ada perbuatannya yang dapat dilihat dua kali, tidak ada perbuatannya yang langgeng. Membuat orang buta dapat melihat atau membuat orang mati hidup kembali memang suatu perbuatan yang ajaib, tetapi jika perbuatan itu hilang (tidak tampak lagi) maka orang pun tidak setia lagi. Segera setelah perbuatan keajaiban itu diselesaikan, maka hal itu akan menjadi sejarah. Orang-orang yang tidak melihat harus percaya pada saksi (kesaksian) dari orang-orang yang telah melihat hal itu.



Dengan Muhammad, hal ini berbeda. Dia adalah Nabi terakhir. Dia tidak dapat percaya pada setiap perbuatan yang ajaib, sebab tidak ada perbuatan keajaiban dapat berlangsung cukup lama hingga dapat dilihat oleh generasi-generasi berikut.

Memang dia harus percaya kepada beberapa keajaiban, tetapi keajaibannya harus dari jenis (tipe) yang berbeda. Yaitu keajaiban yang bisa diuji oleh generasi-generasi yang akan datang sama baiknya dengan pada masa keajaiban itu terjadi.

Pada suatu waktu bila tidak ada kamera atau film untuk merekam satu kejadian yang dapat disaksikan pada waktu yang berbeda-beda, kita tidak dapat membayangkan setiap jenis dari keajaiban apapun kecuali dengan ucapan.

Bila suatu ucapan dicatat di dalam sebuah buku, keunggulan itu dapat disaksikan dan diuji pada setiap saat dan pada setiap generasi. Bila itu tidak dapat ditandingi, itu akan ditinggal selamanya, dan keunggulannya dapat dikaji oleh seluruh generasi-generasi. Ini adalah jenis keajaiban yang pantas dipunyai seorang Nabi terakhir, dan itu sebabnya mengapa Muhammad dilengkapi dengan Kitab Suci Al-Qur'an sebagai suatu bukti dari kebenarannya.

(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1894 seconds (0.1#10.140)