Siapakah yang Dimaksud Ulil Amri? Berikut Ini Pendapat Mufassir
loading...
A
A
A
Siapakah yang dimaksud ulil amri ? Terdapat perbedaan pendapat dari kalangan mufassir terkait definisi ulil amri.
Sayyid Qutub dalam kitab "Tafsir fi Dzilalil Qur’an" berpendapat ulil amri ialah seseorang yang ada di kalangan orang mukmin sendiri, yang telah memenuhi syarat iman dan batasan Islam, serta taat kepada Allah dan Rasul , dan juga yang mengesakan Allah SWT sebagai pemilik kedaulatan hukum dan hak membuat syariat bagi seluruh manusia, maka dia bisa datang dari kalangan ulama.
Sedangkan Quraish Shihab dalam Tafsir Misbah berpendapat ulil amri ialah tidak harus orang yang mampu memimpin lembaga atau instasi, akan tetapi bisa jadi dia adalah perorangan yang memiliki tujuh syarat ulil amri.
Tujuh syarat tersebut ialah, muslim, laki-laki, merdeka, berakal, baligh, adil, dan berkemampuan (ahlul kifaah wa al qudrah). Maka, ulil amri ini bisa dia adalah seorang polisi yang mengemban tugas mengatur lalu lintas, dengan begitu polisi perlu juga untuk di taati.
Tafsir at-Thabari yang ditulis Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-Thabari memang menyebutkan bahwa para ahli ta’wil berbeda pandangan mengenai arti ulil amri. Satu kelompok ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan ulil amri adalah umara. Ulama lain berpendapat mereka adalah ahlul ilmi wal fiqh (mereka yang memiliki ilmu dan pengetahuan akan fiqih).
Ahmad Mustafa al-Maraghi dalam Tafsir al-Maraghi menyebutkan bahwa ulil amri itu adalah umara, ahli hikmah, ulama, pemimpin pasukan dan seluruh pemimpin lainnya dan zuama yang manusia merujuk kepada mereka dalam hal kebutuhan dan kemaslahatan umum.
Contoh yang dimaksud dengan ulil amri ialah ahlul halli wal aqdi yang dipercaya oleh umat, seperti ulama, pemimpin militer dan pemimpin dalam kemaslahatan umum seperti pedagang, petani, buruh, wartawan dan sebagainya.
Senada dengan sejumlah kitab tafsir di atas, al-Alusi, pengarang tafsir Ruh al-Maani, mendata adanya beberapa pandangan tentang makna ulil amri. Ada yang mengatakan bahwa ulil amri itu adalah pemimpin kaum muslimin (umara al-muslimin) pada masa Rasul dan sesudahnya.
Mereka itu adalah para khalifah, sultan, qadhi (hakim) dan yang lainnya. Ada juga yang mengatakan bahwa maknanya adalah pemimpin sariyah. Juga ada yang berpendapat bahwa ulil amri itu adalah ahlul ilmi.
Sedangkan Muhammad Ibn Katsir dalam Tafsir al-Quran al-Azhim, setelah mengutip sejumlah hadis mengenai makna ulil amri, menyimpulkan bahwa ulil amri itu adalah, menurut zahirnya, ulama. Sedangkan secara umum ulil amri itu adalah umara dan ulama.
Dalam kitab Ahkam al-Quran, Ibn al-Arabi berkata: “yang benar dalam pandangan saya adalah ulil amri itu umara dan ulama semuanya”.
Sayyid Qutub dalam kitab "Tafsir fi Dzilalil Qur’an" berpendapat ulil amri ialah seseorang yang ada di kalangan orang mukmin sendiri, yang telah memenuhi syarat iman dan batasan Islam, serta taat kepada Allah dan Rasul , dan juga yang mengesakan Allah SWT sebagai pemilik kedaulatan hukum dan hak membuat syariat bagi seluruh manusia, maka dia bisa datang dari kalangan ulama.
Sedangkan Quraish Shihab dalam Tafsir Misbah berpendapat ulil amri ialah tidak harus orang yang mampu memimpin lembaga atau instasi, akan tetapi bisa jadi dia adalah perorangan yang memiliki tujuh syarat ulil amri.
Tujuh syarat tersebut ialah, muslim, laki-laki, merdeka, berakal, baligh, adil, dan berkemampuan (ahlul kifaah wa al qudrah). Maka, ulil amri ini bisa dia adalah seorang polisi yang mengemban tugas mengatur lalu lintas, dengan begitu polisi perlu juga untuk di taati.
Tafsir at-Thabari yang ditulis Abu Jafar Muhammad bin Jarir at-Thabari memang menyebutkan bahwa para ahli ta’wil berbeda pandangan mengenai arti ulil amri. Satu kelompok ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan ulil amri adalah umara. Ulama lain berpendapat mereka adalah ahlul ilmi wal fiqh (mereka yang memiliki ilmu dan pengetahuan akan fiqih).
Ahmad Mustafa al-Maraghi dalam Tafsir al-Maraghi menyebutkan bahwa ulil amri itu adalah umara, ahli hikmah, ulama, pemimpin pasukan dan seluruh pemimpin lainnya dan zuama yang manusia merujuk kepada mereka dalam hal kebutuhan dan kemaslahatan umum.
Contoh yang dimaksud dengan ulil amri ialah ahlul halli wal aqdi yang dipercaya oleh umat, seperti ulama, pemimpin militer dan pemimpin dalam kemaslahatan umum seperti pedagang, petani, buruh, wartawan dan sebagainya.
Senada dengan sejumlah kitab tafsir di atas, al-Alusi, pengarang tafsir Ruh al-Maani, mendata adanya beberapa pandangan tentang makna ulil amri. Ada yang mengatakan bahwa ulil amri itu adalah pemimpin kaum muslimin (umara al-muslimin) pada masa Rasul dan sesudahnya.
Mereka itu adalah para khalifah, sultan, qadhi (hakim) dan yang lainnya. Ada juga yang mengatakan bahwa maknanya adalah pemimpin sariyah. Juga ada yang berpendapat bahwa ulil amri itu adalah ahlul ilmi.
Sedangkan Muhammad Ibn Katsir dalam Tafsir al-Quran al-Azhim, setelah mengutip sejumlah hadis mengenai makna ulil amri, menyimpulkan bahwa ulil amri itu adalah, menurut zahirnya, ulama. Sedangkan secara umum ulil amri itu adalah umara dan ulama.
Dalam kitab Ahkam al-Quran, Ibn al-Arabi berkata: “yang benar dalam pandangan saya adalah ulil amri itu umara dan ulama semuanya”.
(mhy)