29 Jenis Hukum Tajwid Beserta Contoh dan Penjelasanya
loading...
A
A
A
Contoh :
Dalam bacaan tersebut ada mim sukun yang bertemu dengan huruf ba, dibaca "alaihim bi`aniyatim".
Contoh :
Dalam bacaan tersebut ada mim sukun yang bertemu dengan huruf mim berharakat fathah, dibaca "quluubihim maa".
Contoh :
Dalam bacaan tersebut ada mim sukun yang bertemu dengan huruf dal, dibaca "Alhamdu lillaahi".
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Perlu dicatat, hukum Mad Iwad yang dijelaskan tersebut tidak berlaku pada bacaan Ta’ Marbutah ( ىة , ة ). Apabila ada Ta’ Marbutah berharakat fathatain ( ـً ) dan diwakafkan, maka membacanya harus mengubah Ta’ Marbutah menjadi Ha’ ( ه, ىه ) sukun/mati.
عَلَيْهِم بِـَٔانِيَةٍ
Dalam bacaan tersebut ada mim sukun yang bertemu dengan huruf ba, dibaca "alaihim bi`aniyatim".
7. Idgham Mimi
Idgham Mimi terjadi apabila huruf mim sukun bertemu dengan huruf mim (م) berharakat. Cara membacanya adalah dengan meleburkan dua bunyi mim tersebut disertai dengan dengungan dan wajib memasukkan huruf mim pertama ke mim kedua.Contoh :
عَلٰى قُلُوۡبِهِمۡ مَّا
Dalam bacaan tersebut ada mim sukun yang bertemu dengan huruf mim berharakat fathah, dibaca "quluubihim maa".
8. Idzhar Syafawi
Idzhar syafawi terjadi saat huruf mim sukun bertemu dengan huruf hijaiyah selain ba (ب) dan mim (م). Cara membacanya adalah dengan terang atau jelas.Contoh :
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
Dalam bacaan tersebut ada mim sukun yang bertemu dengan huruf dal, dibaca "Alhamdu lillaahi".
9. Mad Tabi'i
Mad Tabi'i atau Mad Asli adalah hukum bacaan yang berlaku bila terdapat harakat fathah bertemu alif, kasrah bertemu ya, dan wau bertemu dhammah. Hukumnya dibaca panjang dua harakat.Contoh :
بِّ ٱلنَّاسِ
10. Mad Far'i
Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan secara istilah, Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun.11. Mad Jaiz Munfashil
Mad Jaiz Munfashil ini terjadi ketika ada huruf Mad Thobi’i bertemu dengan alif berharakat fathah, kasrah, atau dhammah. Maka cara membacanya boleh p[anjang dua harakat sampai enam harakat.Contoh :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ
12. Mad Wajib Muttasil
Mad Wajib Muttasil terjadi karena bertemunya huruf mad dengan hamzah pada satu kalimat. Sehingga cara membacanya adalah panjang enam harakat.Contoh :
عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ
13. Mad Lazim Mutsaqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah hukum bacaan pada pertemuan huruf mad dengan sukun dan tetap di-idghamkan dan ditasydidkan. Harus dibaca enam harakat.Contoh :
وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
14. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah hukum bacaan yang terjadi bila mad thabi'i bertemu dengan huruf bersukun, tetapi bukan di akhir kata. Dibaca enam harakat.Contoh :
اٰۤلْـٰٔنَ
15. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Apabila ada huruf ha (ح), ya' (ي), tha' (ط), alif (ا), Ha (ه), dan ra' (ر) di awal surat yang terdiri dari satu atau beberapa huruf yang terletak pada awal surat. Dibaca panjang dua harakat.Contoh :
الۤرٰ
16. Mad Lazim Harfi Mutsaqqal
Bila ada nun (ن), qaf (ق), shad (ص), ain (ع), sin (س), lam (ل), kaf (ك), dan mim (م) di awal surat yang terdiri dari satu atau beberapa huruf yang terletak pada awal surat. Dibaca panjang dua harakat.Contoh :
الۤمّۤصۤ
17. Mad Layyin
Mad Layyin terjadi jika setelah huruf yang berharakat fathah wau sukun atau ya’ sukun. Dibaca panjang dua harakat.Contoh :
رَيْبٌ خَوْفٌ
18. Mad Badal
Mad Badal terjadi jika ada huruf hamzah berharakat dan sukun yang dipertemukan dalam satu kalimat. Dibaca panjang dua harakat.Contoh :
لِإِيلَٰفِ قُرَيْشٍ
19. Mad Iwad
Hukum bacaan disebut Mad Iwad apabila ada fathatain ( ـً ) pada akhir kata karena Waqaf (berhenti) dan dibaca mad sebagai pengganti tanwin. Dibaca panjang dua harakat.Contoh :
كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً
Perlu dicatat, hukum Mad Iwad yang dijelaskan tersebut tidak berlaku pada bacaan Ta’ Marbutah ( ىة , ة ). Apabila ada Ta’ Marbutah berharakat fathatain ( ـً ) dan diwakafkan, maka membacanya harus mengubah Ta’ Marbutah menjadi Ha’ ( ه, ىه ) sukun/mati.