Inilah Perkara yang Menyelamatkan dan Merusak Kehidupan Manusia
loading...
A
A
A
Setiap orang atau manusia pasti mendambakan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat . Namun, banyak yang belum memahami hakikat hidup yang sebenarnya.
Dalam Kitab Nashoihul 'Ibad karya Syeikh Nawawi Al-Bantani , beliau menjabarkan pesan-pesan hikmah yang patut dijadikan iktibar. Di antaranya beberapa perkara yang menyelamatkan maupun yang membawa kerusakan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, telah bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW), ada tiga perkara yang menyelamatkan (dari azab), tiga perkara yang merusakkan (membawa orang kepada kerusakannya), tiga perkara meningkatkan derajat (beberapa tingkatan di akhirat), tiga perkara menghapuskan dosa.
2. Sedang dalam faqir dan kekayaan.
3. Seimbang dalam ridha dan marah (yaitu ridha karena Allah dan marah karena Allah).
2. Hawa nafsu yang selalu diikuti.
3. Ujub terhadap diri sendiri. Artinya seseorang memandang dirinya dengan pandangan kesempurnaan dirinya disertai lalai terhadap nikmat Allah Ta'ala dan merasa aman dari hilangnya nikmat itu.
2. Memberikan hidangan makanan kepada tamu atau orang yang menderita kelaparan.
3. Salat pada waktu malam sedang manusia sedang tertidur lelap. Yaitu mengerjakan salat tahajjud pada tengah malam ketika orang-orang sedang lalai dalam nikmatnya tidur.
2. Melangkahkan kaki untuk mengerjakan shalat berjamaah.
3. Menunggu salat sesudah salat untuk mengerjakan salat berikutnya di masjid yang sama.
Selain tiga perkara di atas, ada tiga hal lainnya yang dapat dijadikan pelajaran berharga. Dari Nabi Dawud AS, diwahyukan di dalam kitab Zabur, wajib bagi orang yang berakal untuk tidak menyibukkan diri kecuali dalam tiga hal:
1. Menyiapkan bekal untuk perjalanan ke akhirat.
2. Bergaul dengan pergaulan yang baik.
3. Bekerja dengan baik mencari rezeki yang halal untuk bekal ibadah kepada Allah karena mencari rezeki yang halal adalah wajib hukumnya.
Wallahu A'lam
Dalam Kitab Nashoihul 'Ibad karya Syeikh Nawawi Al-Bantani , beliau menjabarkan pesan-pesan hikmah yang patut dijadikan iktibar. Di antaranya beberapa perkara yang menyelamatkan maupun yang membawa kerusakan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, telah bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW), ada tiga perkara yang menyelamatkan (dari azab), tiga perkara yang merusakkan (membawa orang kepada kerusakannya), tiga perkara meningkatkan derajat (beberapa tingkatan di akhirat), tiga perkara menghapuskan dosa.
Adapun 3 yang menyelamatkan adalah:
1. Takut kepada Allah dalam keadaan tersembunyi maupun terang-terangan.2. Sedang dalam faqir dan kekayaan.
3. Seimbang dalam ridha dan marah (yaitu ridha karena Allah dan marah karena Allah).
Adapun 3 yang merusak adalah:
1. Bakhil yang berlebihan dengan tidak mau memberikan apa yang menjadi hak Allah dan haq makhluk. Dalam riwayat lain bakhil yang diperturutkan. Adapun apabila sifat bakhil itu ada dalam diri seseorang akan tetapi tidak diperturutkan, maka tidaklah yang demikian ini merusakkan karena sifat bakhil adalah sifat yang lazim ada pada manusia.2. Hawa nafsu yang selalu diikuti.
3. Ujub terhadap diri sendiri. Artinya seseorang memandang dirinya dengan pandangan kesempurnaan dirinya disertai lalai terhadap nikmat Allah Ta'ala dan merasa aman dari hilangnya nikmat itu.
Adapun 3 yang meninggikan derajat adalah:
1. Menebarkan salam (artinya menebarkan salam kepada orang lain yang dikenal maupun yang tidak dikenal).2. Memberikan hidangan makanan kepada tamu atau orang yang menderita kelaparan.
3. Salat pada waktu malam sedang manusia sedang tertidur lelap. Yaitu mengerjakan salat tahajjud pada tengah malam ketika orang-orang sedang lalai dalam nikmatnya tidur.
Adapun 3 yang dapat menghapus dosa adalah:
1. Menyempurnakan wudu pada saat yang sulit. Artinya menyempurnakan wudu pada saat udara sangat dingin dengan menjalankan sunnah-sunnahnya.2. Melangkahkan kaki untuk mengerjakan shalat berjamaah.
3. Menunggu salat sesudah salat untuk mengerjakan salat berikutnya di masjid yang sama.
Selain tiga perkara di atas, ada tiga hal lainnya yang dapat dijadikan pelajaran berharga. Dari Nabi Dawud AS, diwahyukan di dalam kitab Zabur, wajib bagi orang yang berakal untuk tidak menyibukkan diri kecuali dalam tiga hal:
1. Menyiapkan bekal untuk perjalanan ke akhirat.
2. Bergaul dengan pergaulan yang baik.
3. Bekerja dengan baik mencari rezeki yang halal untuk bekal ibadah kepada Allah karena mencari rezeki yang halal adalah wajib hukumnya.
Wallahu A'lam
(wid)