Inilah Orang Paling Berbahagia pada Hari Kiamat

Rabu, 01 Februari 2023 - 23:50 WIB
loading...
Inilah Orang Paling Berbahagia pada Hari Kiamat
Rasulullah SAW dalam satu Hadis menyampaikan kabar gembira kepada orang yang sering membaca kalimat Tauhid ini dengan hati yang ikhlas, maka ia akan berbahagia pada Hari Kiamat. Foto/ist.
A A A
Dalam Shahih Al-Bukhari bab "bersemangat terhadap hadits" disebutkan sebuah amalan yang menyebabkan seseorang berbahagia pada Hari Kiamat dengan mendapatkan syafa'at Nabi. Amalan apakah yang dimaksud?

Mari simak pesan Rasulullah SAW dalam Hadis berikut ini:

حَدَّثَنَا عَبۡدُ الۡعَزِيزِ بۡنُ عَبۡدِ اللهِ قَالَ: حَدَّثَنِي سُلَيۡمَانُ، عَنۡ عَمۡرِو بۡنِ أَبِي عَمۡرٍو، عَنۡ سَعِيدِ بۡنِ أَبِي سَعِيدٍ الۡمَقۡبُرِيِّ، عَنۡ أَبِي هُرَيۡرَةَ أَنَّهُ قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ مَنۡ أَسۡعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ؟ قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: (لَقَدۡ ظَنَنۡتُ يَا أَبَا هُرَيۡرَةَ أَنۡ لَا يَسۡأَلُنِي عَنۡ هٰذَا الۡحَدِيثَ أَحَدٌ أَوَّلُ مِنۡكَ، لِمَا رَأَيۡتُ مِنۡ حِرۡصِكَ عَلَى الۡحَدِيثِ، أَسۡعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوۡمَ الۡقِيَامَةِ مَنۡ قَالَ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ خَالِصًا مِنۡ قَلۡبِهِ أَوۡ نَفۡسِهِ). [الحديث ٩٩ – طرفه في: ٦٥٧٠].

"Abdul Aziz bin Abdullah telah menceritakan kepada kami, beliau berkata: Sulaiman menceritakan kepadaku, dari Amr bin Abu 'Amr, dari Sa'id bin Abu Sa'id Al-Maqburi, dari Abu Hurairah bahwa beliau berkata: "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafa'atmu pada hari Kiamat?

Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh aku telah mengira, wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada seorang pun yang lebih dahulu bertanya kepadaku tentang Hadits ini daripada engkau, karena aku lihat engkau semangat terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia dengan syafa'atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan laa ilaaha illallaah dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya." (HR Al-Bukhari No 99)

Keutamaan Mengucap La ilaha Illallah
Kalimat Laa Ilaha illallah (لا إله إلا الله) adalah bacaan yang paling afdhol (utama). Dzikir ini merupakan kalimat Tauhid atau biasa disebut Tahlil.

Di antara keutamaan kalimat La ilaha illallah, dikisahkan suatu hari Nabi shollallahu 'alaihi wasallam mendengar muadzin mengumandangkan kalimat 'Asyhadu allaa ilaha illallah'. Lalu beliau berkata kepada muadzin tadi: خَرَجْتَ مِنَ النَّارِ artinya "Engkau terbebas dari neraka." (HR Muslim No 873)

Pada riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ

Artinya: "Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah laa ilaha illallah, maka dia akan masuk Surga." (HR. Abu Daud)

Abu Dzar berkata: "Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka." Lalu Nabi bersabda: "Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang semisal." Lalu Abu Dzar berkata lagi, "Wahai Rasulullah, apakah 'laa ilaha illallah' merupakan kebaikan?" Nabi bersabda: "Kalimat itu (laa ilaha illallah) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan."



Wallahu A'lam
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)