10 Ayat Terakhir Surat Al Kahfi dan Keutamaannya
loading...
A
A
A
Keutamaan membaca 10 ayat terakhir Surat Al Kahfi penting diketahui umat Muslim. Sepuluh ayat tersebut dianjurkan untuk dihafal bersama 10 ayat pertamanya.
Surat Al Kahfi merupakan surat ke-18 dalam kitab suci Al Qur’an. Terdiri atas 110 ayat, surat Al Kahfi termasuk golongan surat Makkiyah.
Pada statusnya, surat Al Kahfi juga memiliki berbagai keutamaan untuk pembacanya. Salah satunya adalah disinari cahaya antara dua Jumat.
Diriwayatkan oleh Imam Ad-Daruquthni dan Imam Al-Baihaqi. Rasulullah Saw bersabda:
Artinya: "Barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, niscaya Allah menyinarinya dengan cahaya selama antara dua Jumat." (HR Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi)
Selain itu, keutamaan surat Al Kahfi juga berada pada sepuluh ayat terakhir. Berikut informasinya yang bisa disimak.
Allaziina kaanat a'yunuhum fii ghitaaa'in 'an zikrii wa kaanuu la yastatii'uuna sam'aa
Artinya: (yaitu) orang yang mata (hati)nya dalam keadaan tertutup (tidak mampu) dari memperhatikan tanda-tanda (kebesaran)-Ku, dan mereka tidak sanggup mendengar.
Afahasibal laziina kafaruuu any yattakhizuu 'ibaadii min duuniii awliyaaa'; innaaa a'tadnaa jahannama lilkaafi riina nuzulaa
Artinya: Maka apakah orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sungguh, Kami telah menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir.
Qul hal nunabbi'ukum bilakhsariina a'maalaa
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?"
Allaziina dalla sa'yuhum fil hayaatid dunyaa wa hum yahsabuuna annahum yuhsinuuna sun'aa
Artinya: (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.
Ulaaa'ikal laziina kafaruu bi aayaati Rabbihim wa liqooa'ihii fahabitat a'maaluhum falaa nuqiimu lahum Yawmal Qiyaamati waznaa
Artinya: Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.
Zaalika jazaaa'uhum jahannamu bimaa kafaruu wattakhazuuu Aayaatii wa Rusulii huzuwaa
Artinya: Demikianlah, balasan mereka itu neraka Jahanam, karena kekafiran mereka, dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai bahan olok-olok.
Innal laziina aamanuu wa 'amilus saalihaati kaanat lahum Jannaatul Firdawsi nuzulaa
Artinya: Sungguh, orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, untuk mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal,
Khaalidiina fiiha la yabghuuna 'anhaa hiwalaa
Artinya: mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana.
Qul law kaanal bahru midaadal lik Kalimaati Rabbii lanafidal bahru qabla an tanfada Kalimaatu Rabbii wa law ji'naa bimislihii madadaa
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."
Qul innamaaa ana basharum mislukum yuuhaaa ilaiya annamaa ilaahukum Ilaahunw Waahid; faman kaana yarjuu liqooa'a Rabbihii falya'mal 'amalan saalihanw wa laa yushrik bi'ibaadati Rabbihiii ahadaa
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."
Hal tersebut senada dengan salah satu hadis berikut. Dari Abu Darda' radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:
Artinya: "Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal." (HR Muslim 809). Dalam riwayat lain disebutkan, "Dari akhir Surat Al-Kahfi." (HR Muslim 809).
Menurut Imam Nawawi, para ulama menyampaikan bahwa keutamaan seperti di atas bisa terjadi karena di awal surat Al-Kahfi terdapat hal-hal menakjubkan dan tanda kuasa Allah. Maka bagi siapa pun yang merenungkannya dengan benar, maka ia tidak akan terpengaruh dengan fitnah Dajjal. Begitu pula akhir surat Al-Kahfi.
Keutamaan lainnya, surat Al Kahfi bisa menjadi cahaya bagi pembacanya di hari kiamat. Imam Ahmad telah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Husain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahiah, telah menceritakan kepada kami Zaban ibnu Fayid, dari Sahl ibnu Muaz ibnu Anas Al-Juhani, dari ayahnya, dari Rasulullah Saw bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
“Barangsiapa yang membaca permulaan surat Al-Kahfi dan akhirnya, maka surat Al-Kahfi menjadi cahaya baginya dari telapak kaki hingga kepalanya. Dan barangsiapa yang membacanya secara keseluruhan, maka surat Al-Kahfi menjadi cahaya baginya antara langit dan bumi."
Demikianlah ulasan mengenai 10 ayat terakhir surat Al Kahfi dan keutamaannya. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam
Surat Al Kahfi merupakan surat ke-18 dalam kitab suci Al Qur’an. Terdiri atas 110 ayat, surat Al Kahfi termasuk golongan surat Makkiyah.
Pada statusnya, surat Al Kahfi juga memiliki berbagai keutamaan untuk pembacanya. Salah satunya adalah disinari cahaya antara dua Jumat.
Diriwayatkan oleh Imam Ad-Daruquthni dan Imam Al-Baihaqi. Rasulullah Saw bersabda:
مَن قَرَأَ سورةَ الكَهفِ يومَ الجُمُعةِ أضاءَ له من النورِ ما بَينَ الجُمُعتينِ
Artinya: "Barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, niscaya Allah menyinarinya dengan cahaya selama antara dua Jumat." (HR Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi)
Selain itu, keutamaan surat Al Kahfi juga berada pada sepuluh ayat terakhir. Berikut informasinya yang bisa disimak.
10 Ayat Terakhir Surat Al Kahfi
101. اۨلَّذِيۡنَ كَانَتۡ اَعۡيُنُهُمۡ فِىۡ غِطَآءٍ عَنۡ ذِكۡرِىۡ وَكَانُوۡا لَا يَسۡتَطِيۡعُوۡنَ سَمۡعًا
Allaziina kaanat a'yunuhum fii ghitaaa'in 'an zikrii wa kaanuu la yastatii'uuna sam'aa
Artinya: (yaitu) orang yang mata (hati)nya dalam keadaan tertutup (tidak mampu) dari memperhatikan tanda-tanda (kebesaran)-Ku, dan mereka tidak sanggup mendengar.
102. اَفَحَسِبَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اَنۡ يَّتَّخِذُوۡا عِبَادِىۡ مِنۡ دُوۡنِىۡۤ اَوۡلِيَآءَ ؕ اِنَّاۤ اَعۡتَدۡنَا جَهَـنَّمَ لِلۡكٰفِرِيۡنَ نُزُلًا
Afahasibal laziina kafaruuu any yattakhizuu 'ibaadii min duuniii awliyaaa'; innaaa a'tadnaa jahannama lilkaafi riina nuzulaa
Artinya: Maka apakah orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sungguh, Kami telah menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir.
103. قُلۡ هَلۡ نُـنَبِّئُكُمۡ بِالۡاَخۡسَرِيۡنَ اَعۡمَالًا
Qul hal nunabbi'ukum bilakhsariina a'maalaa
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?"
104. اَ لَّذِيۡنَ ضَلَّ سَعۡيُهُمۡ فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا وَهُمۡ يَحۡسَبُوۡنَ اَنَّهُمۡ يُحۡسِنُوۡنَ صُنۡعًا
Allaziina dalla sa'yuhum fil hayaatid dunyaa wa hum yahsabuuna annahum yuhsinuuna sun'aa
Artinya: (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.
105. اُولٰۤٮِٕكَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمۡ وَلِقَآٮِٕهٖ فَحَبِطَتۡ اَعۡمَالُهُمۡ فَلَا نُقِيۡمُ لَهُمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ وَزۡنًـا
Ulaaa'ikal laziina kafaruu bi aayaati Rabbihim wa liqooa'ihii fahabitat a'maaluhum falaa nuqiimu lahum Yawmal Qiyaamati waznaa
Artinya: Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.
106. ذٰلِكَ جَزَآؤُهُمۡ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوۡا وَاتَّخَذُوۡۤا اٰيٰتِىۡ وَرُسُلِىۡ هُزُوًا
Zaalika jazaaa'uhum jahannamu bimaa kafaruu wattakhazuuu Aayaatii wa Rusulii huzuwaa
Artinya: Demikianlah, balasan mereka itu neraka Jahanam, karena kekafiran mereka, dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai bahan olok-olok.
107. اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَانَتۡ لَهُمۡ جَنّٰتُ الۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلًا ۙ
Innal laziina aamanuu wa 'amilus saalihaati kaanat lahum Jannaatul Firdawsi nuzulaa
Artinya: Sungguh, orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, untuk mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal,
108. خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا لَا يَـبۡغُوۡنَ عَنۡهَا حِوَلًا
Khaalidiina fiiha la yabghuuna 'anhaa hiwalaa
Artinya: mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana.
109. قُلْ لَّوۡ كَانَ الۡبَحۡرُ مِدَادًا لِّـكَلِمٰتِ رَبِّىۡ لَـنَفِدَ الۡبَحۡرُ قَبۡلَ اَنۡ تَـنۡفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّىۡ وَلَوۡ جِئۡنَا بِمِثۡلِهٖ مَدَدًا
Qul law kaanal bahru midaadal lik Kalimaati Rabbii lanafidal bahru qabla an tanfada Kalimaatu Rabbii wa law ji'naa bimislihii madadaa
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."
110. قُلۡ اِنَّمَاۤ اَنَا بَشَرٌ مِّثۡلُكُمۡ يُوۡحٰٓى اِلَىَّ اَنَّمَاۤ اِلٰهُكُمۡ اِلٰـهٌ وَّاحِدٌ ۚ فَمَنۡ كَانَ يَرۡجُوۡالِقَآءَ رَبِّهٖ فَلۡيَـعۡمَلۡ عَمَلًا صَالِحًـاوَّلَايُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا
Qul innamaaa ana basharum mislukum yuuhaaa ilaiya annamaa ilaahukum Ilaahunw Waahid; faman kaana yarjuu liqooa'a Rabbihii falya'mal 'amalan saalihanw wa laa yushrik bi'ibaadati Rabbihiii ahadaa
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."
Keutamaan 10 Ayat Terakhir Surat Al Kahfi
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyampaikan bahwa keutamaan surat Al Kahfi 10 ayat permulaan dan 10 ayat terakhirnya adalah tameng untuk melindungi pembacanya dari fitnah Dajjal.Hal tersebut senada dengan salah satu hadis berikut. Dari Abu Darda' radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: "Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal." (HR Muslim 809). Dalam riwayat lain disebutkan, "Dari akhir Surat Al-Kahfi." (HR Muslim 809).
Menurut Imam Nawawi, para ulama menyampaikan bahwa keutamaan seperti di atas bisa terjadi karena di awal surat Al-Kahfi terdapat hal-hal menakjubkan dan tanda kuasa Allah. Maka bagi siapa pun yang merenungkannya dengan benar, maka ia tidak akan terpengaruh dengan fitnah Dajjal. Begitu pula akhir surat Al-Kahfi.
Keutamaan lainnya, surat Al Kahfi bisa menjadi cahaya bagi pembacanya di hari kiamat. Imam Ahmad telah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Husain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahiah, telah menceritakan kepada kami Zaban ibnu Fayid, dari Sahl ibnu Muaz ibnu Anas Al-Juhani, dari ayahnya, dari Rasulullah Saw bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda:
“Barangsiapa yang membaca permulaan surat Al-Kahfi dan akhirnya, maka surat Al-Kahfi menjadi cahaya baginya dari telapak kaki hingga kepalanya. Dan barangsiapa yang membacanya secara keseluruhan, maka surat Al-Kahfi menjadi cahaya baginya antara langit dan bumi."
Demikianlah ulasan mengenai 10 ayat terakhir surat Al Kahfi dan keutamaannya. Semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam
(wid)