Amalan-amalan Setara Ibadah Haji dan Umrah Beserta Dalilnya

Senin, 13 Mei 2024 - 09:14 WIB
loading...
Amalan-amalan Setara...
Ada amalan yang setara dengan ibadah haji dan umrah yang bisa dilakukan kaum muslim yang belum berkesempatan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Foto ilustrasi/ist
A A A
Ada amalan yang setara dengan ibadah haji dan umrah yang bisa dilakukan kaum muslim yang belum berkesempatan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Amalan apa saja itu dan bagaimana dalilnya?

Bagi kaum muslim, impian melaksanakan ibadah haji dan umrah ke tanah suci Mekkah, tentu sangat didambakan. Namun, bila belum bisa berangkat ke Tanah Suci dan amalan-amalan yang bisa dilakukan setara dengan pahala haji dan umrah.

Menurut Ustadz Muhammad Ihsan, dari Dewan konsultasi Bimbingan Islam menjelaskan amalan-amalan yang setara dengan pahala haji dan umrah , yang berdasarkan dalil-dalil hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Di antara amalan tersebut, antara lain:

1. Berzikir tasbih, tahmid, dan takbir setelah setiap salat wajib

Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata, “Para sahabat yang fakir pernah mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata: Orang-orang kaya bisa mendapatkan derajat yang tinggi dan kenikmatan yang abadi. Mereka mengerjakan sholat seperti kami, berpuasa seperti kami, tapi mereka memiliki kelebihan harta untuk berangkat haji, umrah, berjihad dan sedekah.

Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW berusaha menghibur hati para sahabat yang tidak sanggup untuk menunaikan ibadah haji, lalu beliau pun menunjukkan sebuah amalan yang sebanding dengan amalan haji, umrah dan berjihad.

2. Pergi ke masjid dengan tujuan menuntut ilmu atau mengajarkan ilmu

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَن غَدا إلى المَسْجِدِ لا يُرِيدُ إلّا أنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أوْ يَعْلَمَهُ، كانَ لَهُ كَأجْرِ حاجٍّ تامًّا حِجَّتُهُ


“Siapa yang pergi ke masjid dengan tujuan mempelajari ilmu atau mengajarkannya, dia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna.” (HR. Thabrani no. 7473, lihat shahih targhi wa tarhib no. 86).

3. Pergi ke masjid untuk melaksanakan salat wajib dalam keadaan bersuci

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda

مَن خَرَجَ مِن بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إلى صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأجْرُهُ كَأجْرِ الحاجِّ المُحْرِمِ


“Siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan sholat wajib, dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berhaji.” (HR. Abu Dawud no. 558, lihat shahih targhib dan tarhib no. 320).

4. Pergi ke masjid untuk mengerjakan salat dhuha

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

ومَن خَرَجَ إلى تَسْبِيحِ الضُّحى لا يَنْصِبُهُ إلّا إيّاهُ فَأجْرُهُ كَأجْرِ المُعْتَمِرِ


“Siapa yang keluar dari rumahnya hanya dalam rangka mengerjakan sholat dhuha, maka pahalanya seperti pahala orang yang umrah.” (HR. Abu Dawud no. 558, lihat shahih targhib dan tarhib no. 320).

Ibnu Hajar Al-Haitamy ketika membahas salat dhuha berkata:

“Termasuk sunnah mengerjakan shalat dhuha di masjid karena ada hadis yang menunjukkan hal tersebut, sehingga menjadi pengecualian (dari sholat sunnah lainnya).” (Asyraful Wasail ila fahmissyamail : 1/408).

5. Salat subuh berjamaah kemudian duduk berzikir sampai terbit matahari, lalu mengerjakan salat dhuha (isyraq).

Dalilnya:

مَن صَلّى الغَداةَ فِي جَماعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلّى رَكْعَتَيْنِ كانَتْ لَهُ كَأجْرِ حَجَّةٍ وعُمْرَةٍ، قالَ: قالَ رَسُولُ اللَّهِ


“Siapa yang salat shubuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah sampai terbit matahari, kemudian mengerjakan salat dua rakaat, dia akan mendapatkan pahala haji dan umrah”. Rasulullah ﷺ bersabda: “sempurna, sempurna, sempurna”. (HR. Tirmidzy no. 586, lihat shahih aljami’ no. 6346).

Maksud mengerjakan salat saat matahari terbit adalah ketika matahari sudah setinggi tombak, kira-kira 15 menit dari matahari terbit.

Syaikh Muhammad bin Sholih al-utsaimin berkata: “Salat isyraq adalah salat yang dikerjakan saat matahari sudah setinggi tombak, jika dikonversikan ke jam kira-kira 15 menit setelah terbit matahari. Inilah yang dinamakan salat isyraq, dan juga termasuk salat dhuha.” (Majmu’ fatawa wa rasail : 14/305).



Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2959 seconds (0.1#10.140)